Tragedi Pesawat Tempur Super Tucano, Penjaga Perbatasan Itu Berjatuhan saat Latihan
Kamis, 16 November 2023 - 17:36 WIB
Selain di Skadron Udara 4, para penerbang tempur itu juga berkelana ke Skadron Udara 32, yang merupakan markas pesawat angkut berat C-130 Hercules. Salah satu penerbangn tempur yang harus berkelana ke Skadron Udara 4 dan Skadron Udara 32 adalah Letkol Pnb. Sandhra Gunawan.
Kehadiran Super Tucano, menjadi kabar gembira bagi para penerbang tempur dan kru di Skadron Udara 21. Super Tucano disebut-sebut sebagai salah satu pesawat tempur taktis canggih. Pesawat canggih ini memiliki daya jelajah sangat tinggi.
Untuk sekali terbang, pesawat ini bisa mencapai 9,5 jam terbang tanpa mengisi bahan bakar, karena memiliki tiga eksternal tank atau tabung pengangkut bahan bakar. Apabila diterbangkan bisa menjelajah Malang sampai dengan Manado, atau Malang sampai dengan Balikpapan.
Bukan hanya daya jelajah yang tinggi. Pesawat ini, juga bisa mengangkut lima unit bomb MK 82, dan empat unit Roket POD. Meski pangkalan induknya ada di Malang. Pesawat ini bisa langsung dioperasionalkan untuk menjaga perbatasan di Kalimantan.
Kemampuan kamuflasenya juga sangat tinggi, karena memiliki kemampuan untuk terbang malam hari, dengan bantuan Night Vision Google (NVG). Selain itu juga dilengkapi dengan data link system dan enerypled radio. Di mana pesawat ini bisa mentransfer data, dan komunikasi radio dengan pesawat lain, tanpa mampu dideteksi lawan.
Sayangnya, baru empat tahun dioperasikan di Skadron Udara 21. Salah satu pesawat Super Tucano tersebut, justru mengalami kecelakaan dan jatuh menimpa rumah warga pada 10 Februari 2016 silam.
Empat orang tewas dalam insiden yang melibatkan Super Tucano tersebut. Yakni satu penerbang, satu mekanik, dan dua warga yang tengah berada di dalam rumah. Badan pesawat hancur berkeping-keping, bercampur dengan reruntuhan rumah warga.
Kehadiran Super Tucano, menjadi kabar gembira bagi para penerbang tempur dan kru di Skadron Udara 21. Super Tucano disebut-sebut sebagai salah satu pesawat tempur taktis canggih. Pesawat canggih ini memiliki daya jelajah sangat tinggi.
Baca Juga
Untuk sekali terbang, pesawat ini bisa mencapai 9,5 jam terbang tanpa mengisi bahan bakar, karena memiliki tiga eksternal tank atau tabung pengangkut bahan bakar. Apabila diterbangkan bisa menjelajah Malang sampai dengan Manado, atau Malang sampai dengan Balikpapan.
Bukan hanya daya jelajah yang tinggi. Pesawat ini, juga bisa mengangkut lima unit bomb MK 82, dan empat unit Roket POD. Meski pangkalan induknya ada di Malang. Pesawat ini bisa langsung dioperasionalkan untuk menjaga perbatasan di Kalimantan.
Kemampuan kamuflasenya juga sangat tinggi, karena memiliki kemampuan untuk terbang malam hari, dengan bantuan Night Vision Google (NVG). Selain itu juga dilengkapi dengan data link system dan enerypled radio. Di mana pesawat ini bisa mentransfer data, dan komunikasi radio dengan pesawat lain, tanpa mampu dideteksi lawan.
Sayangnya, baru empat tahun dioperasikan di Skadron Udara 21. Salah satu pesawat Super Tucano tersebut, justru mengalami kecelakaan dan jatuh menimpa rumah warga pada 10 Februari 2016 silam.
Empat orang tewas dalam insiden yang melibatkan Super Tucano tersebut. Yakni satu penerbang, satu mekanik, dan dua warga yang tengah berada di dalam rumah. Badan pesawat hancur berkeping-keping, bercampur dengan reruntuhan rumah warga.
Baca Juga
tulis komentar anda