Sejumlah Tokoh Bangsa Berkumpul di Rumah Gus Mus di Rembang, Ini Hasilnya

Minggu, 12 November 2023 - 15:54 WIB
Sejumlah tokoh bangsa bersilaturahmi ke kediaman Gus Mus di Rembang, Jawa Tengah, Minggu (12/11/2023). Foto/Ist
REMBANG - Sejumlah tokoh bangsa yang terdiri atas budayawan, seniman, tokoh agama, dan tokoh masyarakat lainnya bersilaturahmi ke kediaman Gus Mus (KH Mustofa Bisri) di Rembang, Jawa Tengah, Minggu (12/11/2023).

Silaturahmi ini disebut sebagai Majelis Permusyawaratan Rembang (MPR). Bahkan, sebelum silaturahmi digelar, beredar flyer dengan menyebut pernyataan bersama 15 tokoh bangsa. Beberapa nama tokoh di flyer tersebut diantaranya Sinta Nuriyah Wahid, Goenawan Mohamad, Nasaruddin Umar, Frans Magnis-Suseno, Rhenald Kasali, Erry Riyana Hardjapamekas, Lukman Hakim Saifuddin, dan lainnya.

Pada konferensi pers yang diikuti secara daring, perwakilan MPR, Alif mengatakan tujuan pertemuan tokoh bangsa dengan Gus Mus adalah silaturahmi menyampaikan beberapa hal mengenai situasi yang sedang berkembang saat ini. Di mana jika mengutip puisi Gus Mus, bahwa saat ini Indonesia tengah menghadapi satu kondisi dengan rasa yang berbeda.



“Puisi ini menjadi satu sinyal bagi banyak orang sebetulnya dalam bahasa Gus Mus adalah orang-orang yang bekerja di kebudayaan khususnya, dan beberapa kali disampaikan dalam banyak pertemuan, banyak ceramah diskusi selalu menyebutkan bahwa rasanya sudah waktunya di Indonesia ini kebudayaan lah yang menjadi Panglima,” katanya.



Dari pertemuan tersebut, kata dia, setidaknya ada dua hal yang perlu ditindaklanjuti. Pertama, penting kiranya semua pihak yang prihatin dengan situasi sekarang, situasi yang sudah sama-sama dipahami, di mana situasi ketika demokrasi Indonesia ini di ontang anting.

“Mahkamah Konstitusi sebagaimana bukti-buktinya ditemukan oleh majelis kehormatan Mahkamah Konstitusi ada intervensi dari eksekutif ke yudikatif. Kemudian juga ada situasi lain adalah bahwa ancaman terhadap asas jujur dan adil pemilu yang akan kita lakukan 14 Februari mendatang,” katanya.

Kedua, perlu adanya silaturahmi secara terus menerus antar tokoh bangsa ini untuk memberi masukan Indonesia ke depan. Yaitu memberikan nasehat kepada kekuasaan kepada elite politik bahwa apa yang sudah berlangsung itu melukai perasaan masyarakat dan Indonesia sedang tidak baik baik saja.

“Itu yang perlu dilakukan oleh para budayawan tokoh-tokoh lintas agama iman dan keyakinan, kemudian juga para pembela pembela demokrasi pejuang-pejuang hak asasi manusia juga termasuk mereka yang bekerja di ruang-ruang anti korupsi,” jelas dia.

Silaturahmi dan pertemuan tersebut dan menghasilkan masukan, agar bisa disampaikan melalui saluran-saluran demokratis sehingga sama-sama memperingatkan agar penguasa juga ingat diri.
(hri)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content