11 Agustus Mulai Penyuntikan Calon Vaksin COVID-19 Asal China
Selasa, 04 Agustus 2020 - 16:37 WIB
"(Gubernur menjadi relawan) Bisa, nanti yang akan mengkoordinir kepala dinas kesehatan nanti ada mekanismenya, nanti akan disuntiknya di Unpad," katanya.
Lebih lanjut Kusnandi mengatakan, setelah disuntik vaksin Sinovac, para relawan dapat beraktivitas seperti biasa. Bahkan, mereka pun dapat bepergian ke luar daerah. Sebab, vaksin Sinovac sama halnya dengan vaksin untuk anak-anak atau vaksin umrah pada umumnya.
"Kalau orang sehat disuntik vaksin mau kemana-mana juga boleh, anak-anak juga kan sudah divaksin itu jalan ke mana-mana tidak masalah, cuma pada waktu disuntiknya harus dalam keadaan sehat," terangnya.
Selain sehat, tambah Kusnandi, relawan harus berdomisili di Kota Bandung untuk memudahkan proses pemantauan selama penelitian dilakukan.
"(Bepergian) Boleh, kan kita pakai telepon (pemantauan), cuma dia harus orang Bandung, penduduk Bandung karena dia nanti pulang ke Bandung. Selama penelitian, dia akan dipantau, diambil darah, kemudian pada akhir penelitian diambil darah lagi," katanya.
(Baca juga: Anggota dan Pegawai DPRD Gresik di-Rapid Test, Ada yang Reaktif )
Sebelumnya, Gubernur Jabar yang juga Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jabar, Ridwan Kamil menyatakan kesiapannya menjadi relawan vaksin Sinovac.
Dia menyatakan, kesiapannya menjadi subyk uji klinis vaksin tersebut untuk memberikan contoh yang baik kepada masyarakat sekaligus menambah keyakinan bahwa uji klinis itu akan berjalan lancar.
Selain dirinya, pria yang akrab disapa Kang Emil itu juga mengajak seluruh unsur Forkopimda Jabar yang memenuhi syarat untuk menjadi relawan uji klinis vaksin tersebut.
"Jika tidak ada halangan dari unsur kesehatan pribadi, maka saya dan Forkopimda akan menjadi relawan untuk pengetesan vaksin (COVID-19). Kalau pimpinannya juga melakukan (jadi relawan vaksin COVID-19), Insya Allah rakyatnya juga akan meyakini proses (uji klinis) vaksin ini berjalan dengan lancar," tutur Kang Emil dalam konferensi pers di Markas Kodam III Siliwangi, Kota Bandung, Senin (3/8/2020).
Lebih lanjut Kusnandi mengatakan, setelah disuntik vaksin Sinovac, para relawan dapat beraktivitas seperti biasa. Bahkan, mereka pun dapat bepergian ke luar daerah. Sebab, vaksin Sinovac sama halnya dengan vaksin untuk anak-anak atau vaksin umrah pada umumnya.
"Kalau orang sehat disuntik vaksin mau kemana-mana juga boleh, anak-anak juga kan sudah divaksin itu jalan ke mana-mana tidak masalah, cuma pada waktu disuntiknya harus dalam keadaan sehat," terangnya.
Selain sehat, tambah Kusnandi, relawan harus berdomisili di Kota Bandung untuk memudahkan proses pemantauan selama penelitian dilakukan.
"(Bepergian) Boleh, kan kita pakai telepon (pemantauan), cuma dia harus orang Bandung, penduduk Bandung karena dia nanti pulang ke Bandung. Selama penelitian, dia akan dipantau, diambil darah, kemudian pada akhir penelitian diambil darah lagi," katanya.
(Baca juga: Anggota dan Pegawai DPRD Gresik di-Rapid Test, Ada yang Reaktif )
Sebelumnya, Gubernur Jabar yang juga Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jabar, Ridwan Kamil menyatakan kesiapannya menjadi relawan vaksin Sinovac.
Dia menyatakan, kesiapannya menjadi subyk uji klinis vaksin tersebut untuk memberikan contoh yang baik kepada masyarakat sekaligus menambah keyakinan bahwa uji klinis itu akan berjalan lancar.
Selain dirinya, pria yang akrab disapa Kang Emil itu juga mengajak seluruh unsur Forkopimda Jabar yang memenuhi syarat untuk menjadi relawan uji klinis vaksin tersebut.
"Jika tidak ada halangan dari unsur kesehatan pribadi, maka saya dan Forkopimda akan menjadi relawan untuk pengetesan vaksin (COVID-19). Kalau pimpinannya juga melakukan (jadi relawan vaksin COVID-19), Insya Allah rakyatnya juga akan meyakini proses (uji klinis) vaksin ini berjalan dengan lancar," tutur Kang Emil dalam konferensi pers di Markas Kodam III Siliwangi, Kota Bandung, Senin (3/8/2020).
tulis komentar anda