Pemprov Banten Raih Penghargaan dan Apresiasi Berkat Pencapaian Positif di Berbagai Sektor
Rabu, 04 Oktober 2023 - 15:15 WIB
Ditahun 2023, Banten telah memiliki 126 rumah sakit, 251 puskesmas, 1.703 klinik dan didukung oleh total 14.601 tenaga medis yang terdiridari dokter umum, dokter gigi, dan dokter spesialis dan 26.589 paramedis yang terdiri dari tenaga di bidang perawat, dan 744 tenaga kesehatan gizi.
Upaya percepatan penurunan stunting telah dilakukan melalui kolaborasi dan aksi konvergensi penurunan stunting telah membuahkan hasil yang nyata. Prevalensi stunting pada tahun 2022 berada di angka 20 persen terjadi penurunan prevalensi stunting pada delapan kab/kota di sebanyak 4,5 persen.
Berdasarkan data EPPGBM Februari 2023, angka stunting yang semula 20,0 persen mengalami penurunan menjadi 16,4 persen. Kemudian berdasarkan aplikasi e-dasawisma yang kembangkan oleh TP PKK, per 22 Agustus 2023, dari jumlah 29.794 anak stunting kini tersisa sebanyak 19.192 anak.
Infrastruktur
Pemprov Banten terus berkomitmen untuk menuntaskan 100 persen tingkat kemantapan jalan dan jembatan serta pemenuhan spesifikasi teknis jalan provinsi. Dalam pengelolaan dan pengembangan sistem penyediaan air minum (SPAM), pemprov menyiapkan pengelolaan dan pengembangan SPAM Regional Karian Barat dan SPAM Regional Sindang Heula dengan alokasi daerah layanan yang meliputi Kabupaten Serang, Kabupaten Tangerang, Kota Serang, Kota Kilegon, Kota Tangerang dan Kota Tangerang Selatan.
Pemprov terus berkomitmen untuk meningkatkan kualitas rumah tidak layak huni terutama bagi korban bencana dan penduduk yang berada pada kawasan kumuh yang menjadi kewenangan provinsi. Pada tahun 2022 telah tertangani 66 RTLH dan pada tahun 2023 telah dialokasikan penanganan 247 RTLH.
Provinsi Banten dikenal sebagai lumbung listrik Indonesia. Karena listrik yang dihasilkan Banten mencapai 6.935 MW dengan pemakaian daya Banten hanya 3.416 MW. Surplus tersebut harus terkompensasi dengan pemenuhan rasio elektrifikasi. Dari target 100 persen seluruh rumah teraliri listrik kini telah tercapai 97,67 persen.
Ekonomi
Pada bidang pembangunan ekonomi, kebijakan dan intervensi telah dilakukan pemprov Banten, khususnya pada sektor pangan. kedepannya dapat menjadi poros pangan nasional, dengan posisi strategis terhubung antara sentra produksi di Sumatra dengan sentra konsumsi di Jawa, terlebih adanya jalan tol Trans Jawa dan tol Trans Sumatera bila tuntas terbangun.
Berkaitan dengan kedaulatan pangan, adatiga pilar utama yaitu ketersediaan pangan, keterjangkauan dan stabilitas pasokan serta pemanfaatan pangan melalui konsumsi, keamanan dan mutu pangan. Saat ini, Banten dalam kondisi yang telah mampu mewujudkan kemandirian pangan melalui pengembangan pertanian berkelanjutan, pengembangan potensi pangan lokal, diversifikasi pangan, penguatan kapasitas petani, peningkatan sarana prasarana pertanian, dan peran aktif masyarakat serta mitigasi risiko pangan melalui penyediaan cadangan pangan.
Upaya percepatan penurunan stunting telah dilakukan melalui kolaborasi dan aksi konvergensi penurunan stunting telah membuahkan hasil yang nyata. Prevalensi stunting pada tahun 2022 berada di angka 20 persen terjadi penurunan prevalensi stunting pada delapan kab/kota di sebanyak 4,5 persen.
Berdasarkan data EPPGBM Februari 2023, angka stunting yang semula 20,0 persen mengalami penurunan menjadi 16,4 persen. Kemudian berdasarkan aplikasi e-dasawisma yang kembangkan oleh TP PKK, per 22 Agustus 2023, dari jumlah 29.794 anak stunting kini tersisa sebanyak 19.192 anak.
Infrastruktur
Pemprov Banten terus berkomitmen untuk menuntaskan 100 persen tingkat kemantapan jalan dan jembatan serta pemenuhan spesifikasi teknis jalan provinsi. Dalam pengelolaan dan pengembangan sistem penyediaan air minum (SPAM), pemprov menyiapkan pengelolaan dan pengembangan SPAM Regional Karian Barat dan SPAM Regional Sindang Heula dengan alokasi daerah layanan yang meliputi Kabupaten Serang, Kabupaten Tangerang, Kota Serang, Kota Kilegon, Kota Tangerang dan Kota Tangerang Selatan.
Pemprov terus berkomitmen untuk meningkatkan kualitas rumah tidak layak huni terutama bagi korban bencana dan penduduk yang berada pada kawasan kumuh yang menjadi kewenangan provinsi. Pada tahun 2022 telah tertangani 66 RTLH dan pada tahun 2023 telah dialokasikan penanganan 247 RTLH.
Provinsi Banten dikenal sebagai lumbung listrik Indonesia. Karena listrik yang dihasilkan Banten mencapai 6.935 MW dengan pemakaian daya Banten hanya 3.416 MW. Surplus tersebut harus terkompensasi dengan pemenuhan rasio elektrifikasi. Dari target 100 persen seluruh rumah teraliri listrik kini telah tercapai 97,67 persen.
Ekonomi
Pada bidang pembangunan ekonomi, kebijakan dan intervensi telah dilakukan pemprov Banten, khususnya pada sektor pangan. kedepannya dapat menjadi poros pangan nasional, dengan posisi strategis terhubung antara sentra produksi di Sumatra dengan sentra konsumsi di Jawa, terlebih adanya jalan tol Trans Jawa dan tol Trans Sumatera bila tuntas terbangun.
Berkaitan dengan kedaulatan pangan, adatiga pilar utama yaitu ketersediaan pangan, keterjangkauan dan stabilitas pasokan serta pemanfaatan pangan melalui konsumsi, keamanan dan mutu pangan. Saat ini, Banten dalam kondisi yang telah mampu mewujudkan kemandirian pangan melalui pengembangan pertanian berkelanjutan, pengembangan potensi pangan lokal, diversifikasi pangan, penguatan kapasitas petani, peningkatan sarana prasarana pertanian, dan peran aktif masyarakat serta mitigasi risiko pangan melalui penyediaan cadangan pangan.
tulis komentar anda