Penderita Gangguan Jiwa di Gunungkidul Terbanyak di Playen
Kamis, 21 September 2023 - 12:04 WIB
GUNUNGKIDUL - Gunungkidul menjadi salah satu Kabupaten dengan jumlah penderita gangguan jiwa atau disabilitas Psikososial atau sering disebut Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) cukup tinggi. Angka bunuh diri stabil tinggi dengan rata-rata per tahun mencapai 30 kasus.
Pemerintah Kabupaten Gunungkidul sendiri mencatat angka disabilitas psikososial tertinggi ada di Kapanewon Playen. Kapanewon urban yang berada di perbatasan antara Kota dengan pedesaan dan mencakup area yang luas.
Camat Playen, Agus Sumaryono menuturkan tidak dapat dimungkiri jika angka bunuh diri dengan cara gantung diri masih menjadi persoalan yang belum terpecahkan sampai saat ini.
Berkaitan dengan gantung diri, selalu yang mengemuka amitos yang berkembang yaitu Pulung Gantung. ”Dan saya tidak percaya mitos itu. Karena yang terpenting adalah lingkungan keluarga,” kata Agus kepada wartawan, Kamis (21/9/2023).
Hanya saja terkadang kepedulian keluarga masih menjadi kendala ketika ada salah satu anggota keluarganya yang menderita disabilitas Psikososial.
Padahal, keluarga menjadi ujung tombak untuk penyembuhan persoalan ini di samping memang ada layanan kejiwaan dari Puskesmas. Di Gunungkidul ada 6 Puskesmas yang memiliki layanan kesehatan jiwa salah satunya di playen.
Hal ini tidak lepas dari banyaknya warga Playen yang mengalami disabilitas Psikososial. Di tahun 2022 yang lalu, pihaknya mencatat ada 175 orang yang mengalami disabilitas Psikososial.
”Tetapi tahun 2023 sudah menurun jadi 166 orang. Jumlahnya menurun 9 orang menurun, tetapi turun bukan murni sembuh tetapi ada yang meninggal,” tambahnya.
Pemerintah Kabupaten Gunungkidul sendiri mencatat angka disabilitas psikososial tertinggi ada di Kapanewon Playen. Kapanewon urban yang berada di perbatasan antara Kota dengan pedesaan dan mencakup area yang luas.
Camat Playen, Agus Sumaryono menuturkan tidak dapat dimungkiri jika angka bunuh diri dengan cara gantung diri masih menjadi persoalan yang belum terpecahkan sampai saat ini.
Berkaitan dengan gantung diri, selalu yang mengemuka amitos yang berkembang yaitu Pulung Gantung. ”Dan saya tidak percaya mitos itu. Karena yang terpenting adalah lingkungan keluarga,” kata Agus kepada wartawan, Kamis (21/9/2023).
Hanya saja terkadang kepedulian keluarga masih menjadi kendala ketika ada salah satu anggota keluarganya yang menderita disabilitas Psikososial.
Padahal, keluarga menjadi ujung tombak untuk penyembuhan persoalan ini di samping memang ada layanan kejiwaan dari Puskesmas. Di Gunungkidul ada 6 Puskesmas yang memiliki layanan kesehatan jiwa salah satunya di playen.
Hal ini tidak lepas dari banyaknya warga Playen yang mengalami disabilitas Psikososial. Di tahun 2022 yang lalu, pihaknya mencatat ada 175 orang yang mengalami disabilitas Psikososial.
”Tetapi tahun 2023 sudah menurun jadi 166 orang. Jumlahnya menurun 9 orang menurun, tetapi turun bukan murni sembuh tetapi ada yang meninggal,” tambahnya.
tulis komentar anda