Ganjar Mampu Buat Indonesia Lebih Inklusif, Ini Harapan Komunitas Difabel
Sabtu, 02 September 2023 - 13:40 WIB
”Kami sering mengkritisi tetapi kami juga memberikan solusi dengan upaya yang telah dilakukan oleh teman-teman Komunitas Sahabat Difabel dan Rumah Difabel dengan konsep pemberdayaan, dengan konsep penempatan kerja dalam suasana yang inklusif,” katanya.
Maka dari itulah ia tidak heran ketika melihat Ganjar Pranowo selalu bersemangat ketika bertemu dengan teman-teman disabilitas. Sebab pada banyak kesempatan mereka sering bertemu dan bertukar pikiran untuk menciptakan inklusifitas.
”Sehingga harapan ke depannya dengan menjadi Presiden Indonesia, beliau punya pengalaman yang cukup lama menjadi pemimpin daerah sebagai gubernur itu tentunya sudah menjadi bekal untuk memimpin Indonesia yang lebih maju,” papar Noviana.
Ganjar mengatakan, perkenalan dengan teman disabilitas itu sudah berlangsung cukup lama. Pertemuan juga cukup intens. Bahkan ia mengaku belajar banyak dari komunitas difabel dan teman-teman penyandang disabilitas dalam upaya membangun inklusifitas.
”Tadi kita lihat anak-anak perform, Kiki ini hebat ya. Jadi Kiki salah satu yang sangat aktif di sana. Jadi betapa apa yang menjadi gagasan dan ide mereka termasuk harapan mereka diberikan kepada pemerintah dan ditransformasikan menjadi kebijakan publik,” ucapnya.
Ganjar berterima kasih karena selama sepuluh tahun sudah berkontribusi tentang inklusifitas yang makin hari makin bisa didengarkan dan dilaksanakan.
Ia paham bahwa apa yang dilakukan selama ini belum sempurna semuanya tetapi sejauh ini sudah bersama menapaki perubahan.
”Apa sih yang diharapkan, hanya satu kok. Kesetaraan. Maka kami senang setiap kami akan menyusun RAPBD terus kemudian kita Musrenbang mereka selalu hadir. Jadi kita belajar dari mereka,” ungkapnya.
Sementara itu, Faradila Ramadani dari Komunitas Sahabat Difabel Semarang, menyampaikan apa yang dilakukan Ganjar Pranowo selama ini di Jawa Tengah sudah bagus sekali. Inklusifnya sudah mulai terbangun dan terus berkembang.
”Harapannya untuk Pak Ganjar kalau misalnya jadi beneran, bisa memajukan Indonesia lebih inklusif. Terutama untuk bidang pendidikannya karena saya melihat untuk difabel ini pendidikan masih minim inklusif,”ujarnya.
Maka dari itulah ia tidak heran ketika melihat Ganjar Pranowo selalu bersemangat ketika bertemu dengan teman-teman disabilitas. Sebab pada banyak kesempatan mereka sering bertemu dan bertukar pikiran untuk menciptakan inklusifitas.
”Sehingga harapan ke depannya dengan menjadi Presiden Indonesia, beliau punya pengalaman yang cukup lama menjadi pemimpin daerah sebagai gubernur itu tentunya sudah menjadi bekal untuk memimpin Indonesia yang lebih maju,” papar Noviana.
Ganjar mengatakan, perkenalan dengan teman disabilitas itu sudah berlangsung cukup lama. Pertemuan juga cukup intens. Bahkan ia mengaku belajar banyak dari komunitas difabel dan teman-teman penyandang disabilitas dalam upaya membangun inklusifitas.
”Tadi kita lihat anak-anak perform, Kiki ini hebat ya. Jadi Kiki salah satu yang sangat aktif di sana. Jadi betapa apa yang menjadi gagasan dan ide mereka termasuk harapan mereka diberikan kepada pemerintah dan ditransformasikan menjadi kebijakan publik,” ucapnya.
Ganjar berterima kasih karena selama sepuluh tahun sudah berkontribusi tentang inklusifitas yang makin hari makin bisa didengarkan dan dilaksanakan.
Ia paham bahwa apa yang dilakukan selama ini belum sempurna semuanya tetapi sejauh ini sudah bersama menapaki perubahan.
”Apa sih yang diharapkan, hanya satu kok. Kesetaraan. Maka kami senang setiap kami akan menyusun RAPBD terus kemudian kita Musrenbang mereka selalu hadir. Jadi kita belajar dari mereka,” ungkapnya.
Sementara itu, Faradila Ramadani dari Komunitas Sahabat Difabel Semarang, menyampaikan apa yang dilakukan Ganjar Pranowo selama ini di Jawa Tengah sudah bagus sekali. Inklusifnya sudah mulai terbangun dan terus berkembang.
”Harapannya untuk Pak Ganjar kalau misalnya jadi beneran, bisa memajukan Indonesia lebih inklusif. Terutama untuk bidang pendidikannya karena saya melihat untuk difabel ini pendidikan masih minim inklusif,”ujarnya.
Lihat Juga :
tulis komentar anda