Banjir di Wajo Mulai Surut, Genangan Air Jadi 3 Meter
Selasa, 28 Juli 2020 - 14:28 WIB
WAJO - Banjir yang menggenangi wilayah Kabupaten Wajo , Sulawesi Tenggara, mulai menunjukkan tanda-tanda surut. Ketinggian air yang sebelumnya mencapai lima meter, kini turun menjadi tiga meter.
(Baca juga: Swab Mandiri, Wakil Wali Kota Solo Telah Negatif COVID-19 )
Selama tiga pekan ini, banjir yang diakibatkan oleh meluapnya Sungai Walenae , dan Danau Tempe , menjadi ancaman serius bagi warga setempat. Bahkan, meskipun mulai surut, namun ombak danau masih memberikan ancaman terhadap rumah-rumah warga.
Belasan ribu rumah warga terendam banjir, dan terancam roboh terseret arus danau. Sehingga masih dibutuhkan bantuan bambu untuk penyangga rumah dari derasnya arus air.
"Selain bambu untuk penyangga rumah, kami warga di sini juga membutuhkan bahan pangan untuk makan sehari-hari, karena aktivitas warga banyak terhenti," ujar Wardi, salah satu korban banjir.
(Baca juga: Gubernur Kalbar Minta Pembangunan Transmart Dihentikan )
Dia menurutkan, permukiman warga masih terendam banjir hingga ketinggian tiga meter, sehingga masih sulit untuk melakukan aktivitas di luar rumah serta mencukupi kebutuhan pangan.
Kepala BPBD Kabupaten Wajo , Andi Muslihin mengatakan, ketinggian air banjir di Bendung Gerak mencapai 7,6 meter. Sedangkan di permukiman warga mencapai sekitar 3,3 meter. "Banjir masih merendam tujuh kecamatan, sehingga warga diimbau tetap waspada," tegasnya.
(Baca juga: Swab Mandiri, Wakil Wali Kota Solo Telah Negatif COVID-19 )
Selama tiga pekan ini, banjir yang diakibatkan oleh meluapnya Sungai Walenae , dan Danau Tempe , menjadi ancaman serius bagi warga setempat. Bahkan, meskipun mulai surut, namun ombak danau masih memberikan ancaman terhadap rumah-rumah warga.
Belasan ribu rumah warga terendam banjir, dan terancam roboh terseret arus danau. Sehingga masih dibutuhkan bantuan bambu untuk penyangga rumah dari derasnya arus air.
"Selain bambu untuk penyangga rumah, kami warga di sini juga membutuhkan bahan pangan untuk makan sehari-hari, karena aktivitas warga banyak terhenti," ujar Wardi, salah satu korban banjir.
(Baca juga: Gubernur Kalbar Minta Pembangunan Transmart Dihentikan )
Dia menurutkan, permukiman warga masih terendam banjir hingga ketinggian tiga meter, sehingga masih sulit untuk melakukan aktivitas di luar rumah serta mencukupi kebutuhan pangan.
Kepala BPBD Kabupaten Wajo , Andi Muslihin mengatakan, ketinggian air banjir di Bendung Gerak mencapai 7,6 meter. Sedangkan di permukiman warga mencapai sekitar 3,3 meter. "Banjir masih merendam tujuh kecamatan, sehingga warga diimbau tetap waspada," tegasnya.
(eyt)
tulis komentar anda