Wujudkan Lingkungan Kerja Aman, Implementasi SMK3 Wajib Dilakukan

Rabu, 28 Juni 2023 - 23:42 WIB
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3), wajib dipenuhi untuk mendukung aktivitas perusahaan. SMK3 juga sangat penting demi mewujudkan lingkungan kerja yang aman. Foto ist
BALIKPAPAN - Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3), wajib dipenuhi untuk mendukung aktivitas perusahaan. SMK3 juga sangat penting demi mewujudkan lingkungan kerja yang aman.

Direktur Operasi dan Produksi Pupuk Kaltim Hanggara Patrianta mengungkapkan, pihaknya mengedepankan prinsip serta nilai-nilai K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) secara konsisten dan berkesinambungan. Di mana implementasi K3 mengacu pada SMK3 sebagai hal mutlak yang wajib dipenuhi untuk mendukung aktivitas perusahaan.

"Penerapan SMK3 mengacu kepada Peraturan Pemerintah Nomor 50 tahun 2012, dengan pemenuhan standard ISO 45001:2018 untuk meningkatkan kepercayaan konsumen baik nasional maupun global. Hal ini didukung penerapan standar bertaraf internasional, seperti IFA Protect and Sustain serta Responsible Care," Hanggara, Rabu (28/6/2023).



Diketahui, Pupuk Kaltim meraih tiga kategori penghargaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) tingkat Nasional dari Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker), atas komitmen implementasi program dan norma K3 di lingkungan perusahaan.

Penghargaan diserahkan simbolis Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah di The Tribrata Darmawangsa Jakarta, Kamis (22/6/2023). Tiga penghargaan itu diantaranya Zero Accident Award atas capaian nihil kecelakaan dengan 52,3 juta jam kerja aman, Penghargaan P2HIV/AIDS serta Penghargaan P2COVID-19 yang masing-masing meraih predikat Platinum.

Hanggara mengungkapkan, penghargaan tersebut wujud komitmen pihaknya yang terus mengedepankan prinsip serta nilai-nilai K3 secara konsisten dan berkesinambungan. Dimana implementasi K3 Pupuk Kaltim mengacu pada Sistem

"Implementasi SMK3 juga upaya memastikan pemenuhan aspek K3 di seluruh aktivitas. Mulai dari identifikasi terhadap risiko, hingga analisa penilaian dan upaya mitigasi risiko menggunakan sejumlah tools, seperti Sistem Manajemen Risiko (Simeri) yang terintegrasi dalam seluruh proses bisnis perusahaan," ujarnya.

Identifikasi potensi risiko juga dilakukan mulai tataran personal karyawan melalui Job Desk Analisys, SOP/Work Instruction dan Joint Risk Assessment (JRA). Selain itu, pihaknya juga mencanangkan pedoman Stop Work Authority (SWA), dalam meningkatkan kesadaran bekerja aman di lingkungan perusahaan.

"Dimana setiap karyawan bisa mengingatkan rekannya untuk segera berhenti, jika mendapati suatu kondisi yang tidak aman saat bekerja. Hal ini bentuk tanggungjawab bersama untuk saling menjaga dan mengutamakan keselamatan saat beraktivitas," tambah Hanggara.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content