Pilkada Surabaya, Anak Dahlan Iskan Diusulkan Dampingi Machfud Arifin
Minggu, 26 Juli 2020 - 20:43 WIB
SURABAYA - Putra mantan Menteri BUMN Dahlan Iskan, Azrul Ananda, diusulkan Partai Nasdem untuk maju sebagai bakal calon wakil wali kota Surabaya mendampingi Machfud Arifin pada Pilkada Kota Surabaya 2020.
Terkait dengan wacana tersebut, PKB yang juga menjadi salah salah satu partai politik (parpol) pengusung mantan Kapolda Jatim tersebut mengaku tidak keberatan.
Sekjen PKB Hasanuddin Wahid mengatakan, di Pilkada Surabaya, untuk menentukan siapa bakal wakil yang akan digandeng, partainya menyerahkan kepada Machfud Arifin. Hal terpenting adalah bagaimana calon tersebut bisa memberikan keuntulang elektoral untuk mendukung kemenangan Machfud Arifin. (Baca juga: Mantan Kapolda Jatim Diyakini Mampu Bawa Surabaya Jadi Lebih Maju )
"Pilkada kami cek yang paling menguntungkan buat Pak Machfud, yang bisa memenangkan Pilkada Surabaya siapa, tentunya banyak faktor," kata Hasan ditemui di sela kegiatan Fun Bike To Nation yang digelar MPR bekerja sama dengan Garda Bangsa PKB di halaman Gedung DPR/MPR, Senayan, Jakarta, Minggu (26/7/2020) pagi. (Baca juga: Ketua PDIP Jatim Sebut Machfud Sosok Pemimpin yang Merakyat )
Selain faktor elektabilitas, kata Hasan, karena pada dasarnya basis suara warga Surabaya adalah kombinasi merah dan hijau atau nasionalis dan religius maka ada baiknya Machfud mengambil wakil dari kalangan Nahdliyin.
"Kalau kami lihat itu kan Surabaya merah sama hijau kultur masyarakatnya, ada baiknya Pak Mahfud yang berlatar belakang polisi, mengambil Nahdiyin dan sebagainya. Kalau toh sama anak Pak Dahlan juga nggak masalah. Intinya bisa menambah daya dorong untuk kemenangan Pak Machfud Arifin," kata dia.
Hasan mengatakan, Machfud Arifin adalah sosok yang komunikatif sehingga semua elemen partai yang mendukungnya pasti diajak bicara, termasuk soal penentuan nama calon wakilnya.
Apakah PKB tidak menyodorkan nama dari kalangan Nahdliyin sebagai pendamping Machfud, Hasan mengaku tidak ada. "Kami kan sudah usung Pak Machfud. Nggak ada, tapi faktor tadi itu jadi pertimbangan dia untuk milih wakil, tentunya keseimbangan seluruh partai yang dukung dia," kata dia.
Hasan menyebutkan sejauh ini sudah ada sejumlah parpol yang berkoalisi untuk mengusung Machfud Arifin di Pilkada Surabaya. Antara lain, PKB, PPP, Partai Nasdem, Partai Golkar, Partai Demokrat, PAN, Partai Gerindra, dan terbaru PKS.
Masih ada dua parpol yang belum jelas arah dukungannya yakni PDIP dan PSI. Namun, PDIP sebagai parpol penguasa di Surabaya kemungkinan besar akan mengusung calon sendiri. "Sudah aman, sudah melebihi kuota. Kalau da yang mau gabung lagi, gak apa-apa," katanya.
Hasan hanya mengingatkan agar dalam penentuan calon wakil wali kota, Machfud dengan semua partai pendukung. "Detailnya tanya Pak Machfud saja. Kalau kami sih menyerahkan sepenuhnya ke dia dan semua teman-teman koalisi, saatnya kapan, siapa, dan sebagainya," pungkas dia.
Terkait dengan wacana tersebut, PKB yang juga menjadi salah salah satu partai politik (parpol) pengusung mantan Kapolda Jatim tersebut mengaku tidak keberatan.
Sekjen PKB Hasanuddin Wahid mengatakan, di Pilkada Surabaya, untuk menentukan siapa bakal wakil yang akan digandeng, partainya menyerahkan kepada Machfud Arifin. Hal terpenting adalah bagaimana calon tersebut bisa memberikan keuntulang elektoral untuk mendukung kemenangan Machfud Arifin. (Baca juga: Mantan Kapolda Jatim Diyakini Mampu Bawa Surabaya Jadi Lebih Maju )
"Pilkada kami cek yang paling menguntungkan buat Pak Machfud, yang bisa memenangkan Pilkada Surabaya siapa, tentunya banyak faktor," kata Hasan ditemui di sela kegiatan Fun Bike To Nation yang digelar MPR bekerja sama dengan Garda Bangsa PKB di halaman Gedung DPR/MPR, Senayan, Jakarta, Minggu (26/7/2020) pagi. (Baca juga: Ketua PDIP Jatim Sebut Machfud Sosok Pemimpin yang Merakyat )
Selain faktor elektabilitas, kata Hasan, karena pada dasarnya basis suara warga Surabaya adalah kombinasi merah dan hijau atau nasionalis dan religius maka ada baiknya Machfud mengambil wakil dari kalangan Nahdliyin.
"Kalau kami lihat itu kan Surabaya merah sama hijau kultur masyarakatnya, ada baiknya Pak Mahfud yang berlatar belakang polisi, mengambil Nahdiyin dan sebagainya. Kalau toh sama anak Pak Dahlan juga nggak masalah. Intinya bisa menambah daya dorong untuk kemenangan Pak Machfud Arifin," kata dia.
Hasan mengatakan, Machfud Arifin adalah sosok yang komunikatif sehingga semua elemen partai yang mendukungnya pasti diajak bicara, termasuk soal penentuan nama calon wakilnya.
Apakah PKB tidak menyodorkan nama dari kalangan Nahdliyin sebagai pendamping Machfud, Hasan mengaku tidak ada. "Kami kan sudah usung Pak Machfud. Nggak ada, tapi faktor tadi itu jadi pertimbangan dia untuk milih wakil, tentunya keseimbangan seluruh partai yang dukung dia," kata dia.
Hasan menyebutkan sejauh ini sudah ada sejumlah parpol yang berkoalisi untuk mengusung Machfud Arifin di Pilkada Surabaya. Antara lain, PKB, PPP, Partai Nasdem, Partai Golkar, Partai Demokrat, PAN, Partai Gerindra, dan terbaru PKS.
Masih ada dua parpol yang belum jelas arah dukungannya yakni PDIP dan PSI. Namun, PDIP sebagai parpol penguasa di Surabaya kemungkinan besar akan mengusung calon sendiri. "Sudah aman, sudah melebihi kuota. Kalau da yang mau gabung lagi, gak apa-apa," katanya.
Hasan hanya mengingatkan agar dalam penentuan calon wakil wali kota, Machfud dengan semua partai pendukung. "Detailnya tanya Pak Machfud saja. Kalau kami sih menyerahkan sepenuhnya ke dia dan semua teman-teman koalisi, saatnya kapan, siapa, dan sebagainya," pungkas dia.
(nth)
tulis komentar anda