Tingkatkan Tangkapan Ikan, 27 Ribu Nelayan Akses Aplikasi Digital
Minggu, 26 Juli 2020 - 14:08 WIB
BANDUNG - Sekitar 27.000 nelayan di Indonesia telah mengakses aplikasi digital Laut Nusantara untuk meningkatkan tangkapan ikan. Aplikasi yang dikembangkan XL Axiata dan BROL ini juga memberikan jaminan keamanan kepada para nelayan.
(Baca juga: Asyik Nyabu di Jalan Tol, Pengemudi Truk Ditangkap PJR Tol )
Untuk meningkatkan kemampuannya, aplikasi Laut Nusantara , yang saat ini telah sampai pada tahap pengembangan Fase 3. Aplikasi ini ditujukan bagi kalangan nelayanan tradisional yang biasa menggunakan peralatan tradisional dan beroperasi tidak lebih dari 20 mil dari garis pantai.
Aplikasi Laut Nusantara memberikan data-data yang akurat mengenai berbagai kebutuhan nelayan selama melaut, termasuk lokasi keberadaan ikan, data cuaca terkait kecepatan angin dan kondisi gelombang, perhitungan BBM, hingga fitur untuk panggilan darurat. Selain itu, aplikasi ini juga menyediakan fitur perbincangan yang bisa nelayan manfaatkan untuk mendapatkan informasi mengenai harga ikan tangkapan di pasar.
(Baca juga: Wisata Kali Boro-boro Diserbu Wisatawan di Tengah Pandemi )
Terakhir, XL Axiata bersama Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melakukan sosialisasi penggunaan aplikasi Laut Nusantara kepada 100 nelayan di Subang, Jawa Barat. Mereka diberi pemahaman mengenai manfaat dari teknologi digital untuk membantu meningkatkan hasil tangkapan ikan di laut, sekaligus memastikan keamanan mereka dalam bekerja.
"Salah satu fitur yang mereka butuhkan adalah petunjuk lokasi tempat ikan berada, yang selama ini tidak bisa mereka perkirakan. Teknologi digital yang didukung data satelit mampu memberikan data-data ini," kata Group Head Central Region XL Axiata, Rd Sofia Purbayanti dalam siaran persnya, Minggu (26/7/2020).
Pada kesempatan itu, pihaknya juga membekali 36 orang yang terdiri dari Koordinator Nelayan dan Penyuluh KP dengan smartphone yang di dalamnya sudah terpasang aplikasi Laut Nusantara . Sebelumnya, para nelayan sudah terlebih dulu mendapatkan pelatihan bagaimana cara menggunakan aplikasi Laut Nusantara . Dengan begitu, mereka bisa langsung memanfaatkannya saat melaut.
(Baca juga: Diserang Virus ASF Ribuan Babi di Sumba Timur Mati )
Kepala Peneliti Balai Riset dan Observasi Laut Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Eko Susilo mengatakan, data menunjukkan ada lebih dari 1.100 nelayan di Subang. Melalui program ini, pihak nya berharap bisa membantu masyarakat nelayan Subang untuk bisa mengembangkan usaha-usaha ekonomi mereka.
"Dengan demikian, mereka bisa memiliki sumber pendapatan ekonomi selain dari menangkap ikan di laut. Di sisi lain, kami juga mendorong para nelayan untuk bisa menerapkan teknologi digital yaitu Aplikasi Laut Nusantara agar kemampuan tangkap ikannya bisa meningkat," imbuhnya.
Lihat Juga: Ngeri! Penampakan 10 Beton Paku Bumi Jatuh dari Truk Akibat Ikatan Lepas di Jalan Soekarno-Hatta Bandung
(Baca juga: Asyik Nyabu di Jalan Tol, Pengemudi Truk Ditangkap PJR Tol )
Untuk meningkatkan kemampuannya, aplikasi Laut Nusantara , yang saat ini telah sampai pada tahap pengembangan Fase 3. Aplikasi ini ditujukan bagi kalangan nelayanan tradisional yang biasa menggunakan peralatan tradisional dan beroperasi tidak lebih dari 20 mil dari garis pantai.
Aplikasi Laut Nusantara memberikan data-data yang akurat mengenai berbagai kebutuhan nelayan selama melaut, termasuk lokasi keberadaan ikan, data cuaca terkait kecepatan angin dan kondisi gelombang, perhitungan BBM, hingga fitur untuk panggilan darurat. Selain itu, aplikasi ini juga menyediakan fitur perbincangan yang bisa nelayan manfaatkan untuk mendapatkan informasi mengenai harga ikan tangkapan di pasar.
(Baca juga: Wisata Kali Boro-boro Diserbu Wisatawan di Tengah Pandemi )
Terakhir, XL Axiata bersama Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melakukan sosialisasi penggunaan aplikasi Laut Nusantara kepada 100 nelayan di Subang, Jawa Barat. Mereka diberi pemahaman mengenai manfaat dari teknologi digital untuk membantu meningkatkan hasil tangkapan ikan di laut, sekaligus memastikan keamanan mereka dalam bekerja.
"Salah satu fitur yang mereka butuhkan adalah petunjuk lokasi tempat ikan berada, yang selama ini tidak bisa mereka perkirakan. Teknologi digital yang didukung data satelit mampu memberikan data-data ini," kata Group Head Central Region XL Axiata, Rd Sofia Purbayanti dalam siaran persnya, Minggu (26/7/2020).
Pada kesempatan itu, pihaknya juga membekali 36 orang yang terdiri dari Koordinator Nelayan dan Penyuluh KP dengan smartphone yang di dalamnya sudah terpasang aplikasi Laut Nusantara . Sebelumnya, para nelayan sudah terlebih dulu mendapatkan pelatihan bagaimana cara menggunakan aplikasi Laut Nusantara . Dengan begitu, mereka bisa langsung memanfaatkannya saat melaut.
(Baca juga: Diserang Virus ASF Ribuan Babi di Sumba Timur Mati )
Kepala Peneliti Balai Riset dan Observasi Laut Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Eko Susilo mengatakan, data menunjukkan ada lebih dari 1.100 nelayan di Subang. Melalui program ini, pihak nya berharap bisa membantu masyarakat nelayan Subang untuk bisa mengembangkan usaha-usaha ekonomi mereka.
"Dengan demikian, mereka bisa memiliki sumber pendapatan ekonomi selain dari menangkap ikan di laut. Di sisi lain, kami juga mendorong para nelayan untuk bisa menerapkan teknologi digital yaitu Aplikasi Laut Nusantara agar kemampuan tangkap ikannya bisa meningkat," imbuhnya.
Lihat Juga: Ngeri! Penampakan 10 Beton Paku Bumi Jatuh dari Truk Akibat Ikatan Lepas di Jalan Soekarno-Hatta Bandung
(eyt)
tulis komentar anda