Kisah Kesaktian Syekh Muhammad Sholeh, Bisa Berubah Jadi Ayam Jago untuk Mengelabui Musuh

Senin, 26 Juni 2023 - 10:38 WIB
Julukan itu disematkan karena Syekh Muhammad Sholeh berhasil mengembangkan pertanian dengan mengelola sawah untuk hidup sehari-hari dengan julukan sawah si derup yang berada di Blok Beji.

Akan tetapi syiar agama Islam yang dilakukan Maulana Hasanudin dan Syekh Muhammad Sholeh ditentang penguasa Kerajaan Pajajaran, Prabu Pucuk Umun.

Itu karena Maulana Hasanudin dan Syekh Muhammad Sholeh berhasil menyebarkan agama Islam sampai bagian Selatan Gunung Pulosari (Gunung Karang) dan Pulau Panaitan Ujung Kulon, Banten.

Prabu Pucuk Umun pun menantang Maulana Hasanudin untuk bertarung dengan cara mengadu ayam jago dan sebagai taruhannya jika kalah akan dipotong lehernya.

Uji kesaktian yang disampaikan Prabu Pucuk Umun lalu diterima Maulana Hasanudin yang kemudian bermusyawarah dengan pengawalnya Syekh Muhamad Soleh.

Hingga ahirnya disepakati yang akan bertarung melawan Prabu Pucuk Umun adalah Syekh Muhamad Sholeh yang bisa berupah menyerupai bentuk ayam jago seperti halnya ayam jago biasa. Hal ini terjadi karena kekuasaan Allah SWT.

Pertarungan dua ayam jago tersebut berlangsung seru namun akhirnya ayam jago milik Maulana Hasanuddin yang memenangkan pertarungan dan membawa ayam jago tersebut kerumahnya.

Ayam jago tersebut berubah menjadi sosok Syekh Muhammad Sholeh sekembalinya di rumah Sultan Maulana Hasanudin. Akibat kekalahan adu ayam jago tersebut Prabu Pucuk Umun pun tidak terima dan mengajak berperang Sultan Maulana Hasanudin.

Namun akhirnya pasukan Prabu Pucuk Umun pun dapat dikalahkan dalam perperangan dan mundur ke selatan bersembunyi di pedalaman Rangkas yang sekarang dikenal dengan Suku Baduy.

Usai mengemban tugas dari Sultan Maulana Hasanudin, Syekh Muhammad Sholeh pun kembali ke kediamannya di Gunung santri dan melanjutkan aktivitasnya sebagai mubaligh dan menyiarkan agama Islam kembali.

Syekh Muhammad Sholeh wafat pada tahun 1550 Hijriah/958 M dalam usia 76 tahun. Sebelum wafat, dia berpesan kepada santrinya jika wafat dimakamkan di Gunung Santri, Serang, Banten.

Di dekat makan beliau terdapat pengawal sekaligus santri Syekh Muhammad Sholeh yaitu makam Malik, Isroil, Ali dan Akbar yang setia menemani dalam menyiarkan agama Islam.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More