Mengangkat Gengsi Pangan Lokal Bengkulu Utara
Sabtu, 25 Juli 2020 - 20:58 WIB
"Kami dari provinsi, kabupaten, kecamatan dan desa selalu mensupport kalian. Jadi, kalau ada permasalahan dan kesulitan, sampaikan kepada petugas kami dilapangan," tutur Yenita.
Selain nanas yang diolah menjadi selai dan dodol, produk gapoktan lainnya adalah keripik pisang dan singkong. Namun Nanas punya keunggulan tersendiri. "Nanas kami ini berbeda dengan nanas dari daerah lain. Ukuran besarnya bisa aja sama, tetapi rasanya lebih segar dan manis," ujar Maryono pendamping budidaya.
Gapoktan Bhakti bersama mengembangkan budidaya nanas pada areal 11,9 hektar. Produk olahannnya sudah mendapat sertifikat halal dan PIRT, sehingga bisa diterima masyarakat. Pasar yang disasar masih seputar kabupaten, sehingga perlu terus dikembangkan.
Kehadiran BKP dengan Pengembangan Korporasi Usaha Tani, melalui pemberdayaan dari hulu sampai hilir, diharapkan dapat mengangkat gengsi olahan pangan lokal, agar sejajar dengan produk lainnya. Selain Tim BKP Kementan dan Dinas Ketahanan Provinsi, kunjungan kerja ini juga dihadiri Kepala Dinas Kabupaten, Camat dan Kepala Desa.
Selain nanas yang diolah menjadi selai dan dodol, produk gapoktan lainnya adalah keripik pisang dan singkong. Namun Nanas punya keunggulan tersendiri. "Nanas kami ini berbeda dengan nanas dari daerah lain. Ukuran besarnya bisa aja sama, tetapi rasanya lebih segar dan manis," ujar Maryono pendamping budidaya.
Gapoktan Bhakti bersama mengembangkan budidaya nanas pada areal 11,9 hektar. Produk olahannnya sudah mendapat sertifikat halal dan PIRT, sehingga bisa diterima masyarakat. Pasar yang disasar masih seputar kabupaten, sehingga perlu terus dikembangkan.
Kehadiran BKP dengan Pengembangan Korporasi Usaha Tani, melalui pemberdayaan dari hulu sampai hilir, diharapkan dapat mengangkat gengsi olahan pangan lokal, agar sejajar dengan produk lainnya. Selain Tim BKP Kementan dan Dinas Ketahanan Provinsi, kunjungan kerja ini juga dihadiri Kepala Dinas Kabupaten, Camat dan Kepala Desa.
(srf)
tulis komentar anda