Mengangkat Gengsi Pangan Lokal Bengkulu Utara
Sabtu, 25 Juli 2020 - 20:58 WIB
BENGKULU UTARA - Dengan kemauan dan kerja keras, Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Bhakti Bersama Desa Tanah Tinggi, Kecamatan Padang Jaya, Bengkulu Utara, bertekad mengangkat gengsi pangan lokal di daerahnya.
"Primadona produk kami adalah buah Nanas diolah menjadi Selai dan dodol. Ini akan terus kami kembangkan, baik budidaya, pengolahan maupun pemasarannya," ujar Warsi Ketua Seksi Pengembangan Usaha, Gapoktan Bhakti Bersama ketika ditemui, Jumat (24/07/2020).
Gapoktan Bhakti Bersama mendapat tamu istimewa, yaitu Kepala Pusat Ketersediaan dan Kerawanan Pangan BKP, Andriko Noto Susanto, dan Kepala Dinas Ketahanan Pangan Bengkulu, Yenita Saiful.
Kunjungan kerja, tidak hanya melihat program yang dijalankan, tetapi melakukan pertemuan kelompok, agar anggota bersemangat, termotivasi dan lebih berdaya lagi. "Saya senang para petani disini dapat mengoptimalkan pangan lokal yang ada. Kalau ini dikelola dan terus dikembangkan, ini akan menjadi usaha bisnis pangan lokal yang menjanjikan," ujar Andriko.
Menurut Andriko, upaya pengembangan pangan lokal melalui produk olahan, sejalan dengan kebijakan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo. Dalam pemberdayaan gapoktan, Andriko banyak memberikan motivasi dan kiat-kiat bisnis, sehingga anggota semakin bersemangat.
"Mulai saat ini coba usahakan pemasarannya secara online, sehingga produknya tidak hanya dikenal di daerah, tapi sampai ke Bengkulu, bahkan se Indonesia. Jadi, saat ini pemasaran paling efektif melalui online. Ini yang harus digarap," ujar Andriko.
Kalau pasar sudah luas, tambah Andriko, permintaan akan semakin banyak, sehingga usaha mulai dari budidaya, pengolahan dan pemasaran akan semakin berkembang. "Kalau sudah demikian, desa ini pun akan dikenal dengan desa nanas. Dampaknya, masyarakat disini akan meningkat pendapatan dan kesejahteraannya. Inilah yang kami harapkan," ujar Andriko.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Bengkulu, Yenita Saiful mendukung apa yang dikatakan Andriko. "Coba terus dikembangkan, baik budidaya, pengolahan sampai pemasarannya. Pemasaran secara online harus dicoba dan bisa dilakukan, karena eranya sekarang serba internet," ujar Yenita.
Menurut Yenita, pihaknya sangat berterima kasih kepada BKP Kementan menempatkan program di Bengkulu Utara.
"Primadona produk kami adalah buah Nanas diolah menjadi Selai dan dodol. Ini akan terus kami kembangkan, baik budidaya, pengolahan maupun pemasarannya," ujar Warsi Ketua Seksi Pengembangan Usaha, Gapoktan Bhakti Bersama ketika ditemui, Jumat (24/07/2020).
Gapoktan Bhakti Bersama mendapat tamu istimewa, yaitu Kepala Pusat Ketersediaan dan Kerawanan Pangan BKP, Andriko Noto Susanto, dan Kepala Dinas Ketahanan Pangan Bengkulu, Yenita Saiful.
Kunjungan kerja, tidak hanya melihat program yang dijalankan, tetapi melakukan pertemuan kelompok, agar anggota bersemangat, termotivasi dan lebih berdaya lagi. "Saya senang para petani disini dapat mengoptimalkan pangan lokal yang ada. Kalau ini dikelola dan terus dikembangkan, ini akan menjadi usaha bisnis pangan lokal yang menjanjikan," ujar Andriko.
Menurut Andriko, upaya pengembangan pangan lokal melalui produk olahan, sejalan dengan kebijakan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo. Dalam pemberdayaan gapoktan, Andriko banyak memberikan motivasi dan kiat-kiat bisnis, sehingga anggota semakin bersemangat.
"Mulai saat ini coba usahakan pemasarannya secara online, sehingga produknya tidak hanya dikenal di daerah, tapi sampai ke Bengkulu, bahkan se Indonesia. Jadi, saat ini pemasaran paling efektif melalui online. Ini yang harus digarap," ujar Andriko.
Kalau pasar sudah luas, tambah Andriko, permintaan akan semakin banyak, sehingga usaha mulai dari budidaya, pengolahan dan pemasaran akan semakin berkembang. "Kalau sudah demikian, desa ini pun akan dikenal dengan desa nanas. Dampaknya, masyarakat disini akan meningkat pendapatan dan kesejahteraannya. Inilah yang kami harapkan," ujar Andriko.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Bengkulu, Yenita Saiful mendukung apa yang dikatakan Andriko. "Coba terus dikembangkan, baik budidaya, pengolahan sampai pemasarannya. Pemasaran secara online harus dicoba dan bisa dilakukan, karena eranya sekarang serba internet," ujar Yenita.
Menurut Yenita, pihaknya sangat berterima kasih kepada BKP Kementan menempatkan program di Bengkulu Utara.
tulis komentar anda