Kunjungan ke Garut, Wamen ATR/BPN Serahkan Sertifikat Tanah Yayasan Al Mashduqiyah
Minggu, 11 Juni 2023 - 13:51 WIB
GARUT - Gerakan Nasional Sertifikasi Tanah Wakaf dan Rumah Ibadah terus digencarkan Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN). Langkah Kementerian ATR/BPN ini pun semakin dirasakan oleh masyarakat.
Seperti yang dilakukan oleh Wakil Menteri (Wamen) ATR/BPN Raja Juli Antoni, saat kunjungan kerja ke Garut, Jawa Barat, menyerahkan sertifikat tanah wakaf Yayasan Al Mashduqiyah, di Garut, Minggu (11/6/2023).
Yayasan Al Mashduqiyah ini sudah aktif memberikan pengajaran Pondok Pesantren sejak 1960. Penyerahan sertifikat digelar di Aula Al Mashduqiyah Boarding School, Tarogong, Garut.
"Dulu, sebelum era pemerintahan Pak Jokowi, sertifikasi tanah itu hanya 500 ribu sertifikat per tahun. Tetapi sekarang, dengan perbaikan tata kelola yang diiringi kerja keras. Alhamdulillah mencapai 6,5-7 juta per tahun," kata Raja Antoni saat memberikan sambutan.
Politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI) tersebut menjelaskan, kementerian yang dipimpinnya sedang fokus dalam pendaftaran seluruh bidang tanah di Indonesia yang diperkirakan terdapat 126 juta bidang.
Raja Antoni melanjutkan, akselerasi pendaftaran tanah yang naik hingga jutaan tersebut tidak hanya bermakna peningkatan jumlah sertifikat, tetapi juga peningkatan standar hidup ekonomi masyarakat.
"Kalau adik-adik mendapat urutan terakhir dalam sertifikasi tanah, maka adik-adik harus harus menunggu 180 tahun lamanya. Dengan percepatan ini, Alhamdulillah sertifikasi tanah memberikan nilai ekonomi sebanyak 5.500 triliun," jelasnya.
Di hadapan para santriwan dan santriwati, Wakil Menteri ATR/BPN juga berbagi pengalamannya saat sedang menjadi santri. Ia menyampaikan, berbahagialah bertungkus lumus mencari ilmu, insya Allah adik-adik mendapat reward dari Allah SWT berupa kehidupan yang lebih baik.
"Suatu saat dengan kerja keras dan mendedikasikan diri, suatu hari di antara kalian akan menjadi wamen atau bahkan menjadi menteri," harap Raja kepada santri Al Mashduqiyah. "Amiin," sambut santri berteriak.
Raja menyampaikan harapannya, supaya para santri tetap bersemangat dalam menuntut ilmu. Karena hanya orang-orang yang beriman dan berilmu yang akan diangkat derajatnya. "Tidak boleh berkeluh kesah saat mengejar tujuan," tutup Raja Antoni.
Seperti yang dilakukan oleh Wakil Menteri (Wamen) ATR/BPN Raja Juli Antoni, saat kunjungan kerja ke Garut, Jawa Barat, menyerahkan sertifikat tanah wakaf Yayasan Al Mashduqiyah, di Garut, Minggu (11/6/2023).
Yayasan Al Mashduqiyah ini sudah aktif memberikan pengajaran Pondok Pesantren sejak 1960. Penyerahan sertifikat digelar di Aula Al Mashduqiyah Boarding School, Tarogong, Garut.
"Dulu, sebelum era pemerintahan Pak Jokowi, sertifikasi tanah itu hanya 500 ribu sertifikat per tahun. Tetapi sekarang, dengan perbaikan tata kelola yang diiringi kerja keras. Alhamdulillah mencapai 6,5-7 juta per tahun," kata Raja Antoni saat memberikan sambutan.
Politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI) tersebut menjelaskan, kementerian yang dipimpinnya sedang fokus dalam pendaftaran seluruh bidang tanah di Indonesia yang diperkirakan terdapat 126 juta bidang.
Raja Antoni melanjutkan, akselerasi pendaftaran tanah yang naik hingga jutaan tersebut tidak hanya bermakna peningkatan jumlah sertifikat, tetapi juga peningkatan standar hidup ekonomi masyarakat.
"Kalau adik-adik mendapat urutan terakhir dalam sertifikasi tanah, maka adik-adik harus harus menunggu 180 tahun lamanya. Dengan percepatan ini, Alhamdulillah sertifikasi tanah memberikan nilai ekonomi sebanyak 5.500 triliun," jelasnya.
Di hadapan para santriwan dan santriwati, Wakil Menteri ATR/BPN juga berbagi pengalamannya saat sedang menjadi santri. Ia menyampaikan, berbahagialah bertungkus lumus mencari ilmu, insya Allah adik-adik mendapat reward dari Allah SWT berupa kehidupan yang lebih baik.
"Suatu saat dengan kerja keras dan mendedikasikan diri, suatu hari di antara kalian akan menjadi wamen atau bahkan menjadi menteri," harap Raja kepada santri Al Mashduqiyah. "Amiin," sambut santri berteriak.
Raja menyampaikan harapannya, supaya para santri tetap bersemangat dalam menuntut ilmu. Karena hanya orang-orang yang beriman dan berilmu yang akan diangkat derajatnya. "Tidak boleh berkeluh kesah saat mengejar tujuan," tutup Raja Antoni.
(nag)
tulis komentar anda