Demi Sekolah Daring, Anak-anak di Agam Harus Mendaki Bukit
Jum'at, 24 Juli 2020 - 08:17 WIB
Naldi, salah seorang mahasiswa asli dari Nagari Pasia Laweh, mengaku, bukit ini bukan hanya untuk belajar anak-anak, tetapi juga dijadikan lokasi bagi warga mencari sinyal internet. "Lokasi ini semakin ramai sejak pandemi COVID-19," ungkapnya.
Orang tua siswa, Tati mengaku, terpaksa harus mengantar dan menemani anaknya belajar di bukit tersebut, karena di rumah memang tidak bisa internet. "Sejak awal tahun ajaran baru kami selalu menemani anak-anak belajar di bukit," katanya.
Jorong Sungai Guntuang , dihuni 230 kepala keluarga dengan jumlah penduduk 600 jiwa. Wilayah ini memiliki pemandangan yang indah, dan memiliki air terjung tiga tingkat. Wilayahnya yang berupa perbukitan, membuat sulit untuk mendapatkan sinyal internet.
Warga berharap pemerintah segera memberikan bantuan untuk peningkatan jaringan internet, agar membantu anak-anak mengikuti pelajaran daring selama masa pandemi COVID-19.
Orang tua siswa, Tati mengaku, terpaksa harus mengantar dan menemani anaknya belajar di bukit tersebut, karena di rumah memang tidak bisa internet. "Sejak awal tahun ajaran baru kami selalu menemani anak-anak belajar di bukit," katanya.
Jorong Sungai Guntuang , dihuni 230 kepala keluarga dengan jumlah penduduk 600 jiwa. Wilayah ini memiliki pemandangan yang indah, dan memiliki air terjung tiga tingkat. Wilayahnya yang berupa perbukitan, membuat sulit untuk mendapatkan sinyal internet.
Warga berharap pemerintah segera memberikan bantuan untuk peningkatan jaringan internet, agar membantu anak-anak mengikuti pelajaran daring selama masa pandemi COVID-19.
(eyt)
tulis komentar anda