Penyuluh di Sumatera Utara Ikuti Pelatihan TOT Proyek SIMURP
Rabu, 22 Juli 2020 - 16:39 WIB
SUMATERA UTARA - Para penyuluh pertanian di Sumatera Utara mengikuti Pelatihan Training of Trainer (TOT) Proyek SIMURP selama 4 hari, 21-24 Juli 2020. Pelatihan dilaksanakan di UPT Pelatihan dan Penyuluhan Pertanian Dinas TPH Provinsi Sumatera Utara.
Pelatihan TOT diikuti para penyuluh pendamping di lokasi proyek SIMURP, koordinator BPP, penyuluh pertanian kabupaten dan provinsi, petugas proyek SIMURP kabupaten dan provinsi yang berjumlah 38 orang.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo berharap penyuluh bisa menyerap banyak pengetahuan dari kegiatan ini.
"Penyuluh adalah garda terdepan pertanian Indonesia. Penyuluh berperan untuk mendampingi petani di lapangan memberikan masukan agar pertanian berjalan lancar dan produktivitas tidak terganggu," tuturnya.
Sementara Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan Dedi Nursyamsi, mengatakan Proyek SIMURP harus mampu memperkuat BPP. Sebab, program utama Kementerian Pertanian dilaksanakan di BPP.
"Oleh karena itu, BPP yang telah menerima sarana IT tahun 2019 dimanfaatkan seoptimal mungkin dalam menyediakan data-data pertanian yang terkoneksi dengan AWR Kementerian Pertanian," katanya.
Dedi Nursyamsi juga berharap pelatihan TOT memberikan manfaat kepada penyuluh dalam meningkatkan pengetahuannya untuk meningkatkan produksi dan produktivitas pertanian, caranya dengan cerdas memanfaatkan iklim.
"Misalnya bagaimana pertanian hanya memerlukan air sedikit tetapi produktivitasnya tetap tinggi. Cara lainnya adalah dengan menghemat pupuk. Apalagi pupuk juga menjadi faktor pengungkit produktivitas yang luar biasa. Pupuk menjadi faktor penting untuk produksi,” tutur Dedi Nursyamsi.
Sementara Kabidluh Dinas TPH Provinsi Sumatera Utara, Taufik Batubara, yang hadir di pelatihan TOT mewakili Kepala Dinas TPH Provinsi Sumatera Utara, menjelaskan tentang 5 peran BPP.
Pelatihan TOT diikuti para penyuluh pendamping di lokasi proyek SIMURP, koordinator BPP, penyuluh pertanian kabupaten dan provinsi, petugas proyek SIMURP kabupaten dan provinsi yang berjumlah 38 orang.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo berharap penyuluh bisa menyerap banyak pengetahuan dari kegiatan ini.
"Penyuluh adalah garda terdepan pertanian Indonesia. Penyuluh berperan untuk mendampingi petani di lapangan memberikan masukan agar pertanian berjalan lancar dan produktivitas tidak terganggu," tuturnya.
Sementara Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan Dedi Nursyamsi, mengatakan Proyek SIMURP harus mampu memperkuat BPP. Sebab, program utama Kementerian Pertanian dilaksanakan di BPP.
"Oleh karena itu, BPP yang telah menerima sarana IT tahun 2019 dimanfaatkan seoptimal mungkin dalam menyediakan data-data pertanian yang terkoneksi dengan AWR Kementerian Pertanian," katanya.
Dedi Nursyamsi juga berharap pelatihan TOT memberikan manfaat kepada penyuluh dalam meningkatkan pengetahuannya untuk meningkatkan produksi dan produktivitas pertanian, caranya dengan cerdas memanfaatkan iklim.
"Misalnya bagaimana pertanian hanya memerlukan air sedikit tetapi produktivitasnya tetap tinggi. Cara lainnya adalah dengan menghemat pupuk. Apalagi pupuk juga menjadi faktor pengungkit produktivitas yang luar biasa. Pupuk menjadi faktor penting untuk produksi,” tutur Dedi Nursyamsi.
Sementara Kabidluh Dinas TPH Provinsi Sumatera Utara, Taufik Batubara, yang hadir di pelatihan TOT mewakili Kepala Dinas TPH Provinsi Sumatera Utara, menjelaskan tentang 5 peran BPP.
tulis komentar anda