Terpapar Komunitas Gowes, 21 Tenaga Medis Blitar Positif Covid-19
Rabu, 22 Juli 2020 - 16:39 WIB
BLITAR - Sebanyak 21 tenaga medis RSUD Ngudi Waluyo, Wlingi, Kabupaten Blitar , Jatim positif COVID-19 . Mereka terpapar virus Corona dari komunitas bersepeda atau gowes. "Dokternya ada lima dan selebihnya perawat serta tenaga administrasi," ujar Direktur RSUD Ngudi Waluyo, Endah Woro Utami, Rabu (22/7/2020).
Sebelum ditemukan 21 orang positif COVID-19, RSUD Ngudi Waluyo melakukan pemeriksaan medis secara marathon. Sebanyak 65 orang diperiksa pada hari Sabtu, 18 Juli 2002 lalu. Semua tenaga medis tersebut diminta menjalani rapid test dan swab test. Pemeriksaan berlanjut hari Senin, 20 Juli 2020 dan Selasa, 21 JUli 2020 yang juga masing masing 65 orang. "Hasilnya 21 orang terkonfirmasi positif COVID-19," papar Endah. (Baca juga: Kapolda Targetkan Jatim Bebas Zona Merah dalam 1 Bulan)
Pemeriksaan secara massif ini diawali dari salah seorang tenaga medis yang merasa terpapar COVID-19 dan meminta diswab test. Tenaga medis tersebut tergabung dalam komunitas gowes yang beranggotakan lintas pegawai rumah sakit. (Baca juga: 2 Anggota KKSB Pimpinan Egianus Kogoya Tewas Ditembak di Nduga Papua)
Menurut Endah, setelah mengetahui ada salah satu anggota gowes yang positif terpapar COVID-19, petugas medis RSUD Ngudi Waluyo tersebut langsung ingin memastikan kesehatannya. Setelah diswab test ternyata hasilnya positif COVID-19. Dari semula empat tenaga medis, mengembang menjadi 21 orang. "Jadi awalnya dari orang luar dulu," katanya.
Semua pasien (21 orang) positif baru tersebut dalam keadaan sehat. Semuanya berstatus orang tanpa gejala (OTG) dan sejak dinyatakan positif langsung menjalani isolasi di rumah sakit. Endah menyatakan, meski beberapa layanan, yakni seperti ruang operasi di RSUD Ngudi Waluyo sempat di-lockdown dan disterilisasi selama 2 hari, namun secara umum pelayanan pasien tidak terganggu. (Baca juga: KM Bahari Indonesia Terbakar di Laut Jawa, 26 ABK Selamat Naik Sekoci)
Rumah sakit rujukan di Kabupaten Blitar dengan 691 tenaga kesehatan tersebut dipastikan tetap akan memberikan pelayanan seperti biasa. "Mungkin hanya ada penggantian tenaga medis yang diambil dari rekrutmen relawan," katanya. Tercatat hingga 20 Juli 2020, jumlah kasus positif Covid-19 di Kabupaten Blitar mencapai 96 kasus.
Perinciannya, 10 meninggal dunia, 30 sembuh dan 56 dirawat. Sedangkan jumlah PDP sebanyak 109 orang, dengan perincian 29 meninggal dunia, 18 dirawat, dan 62 pulang. Sementara jumlah ODP sebanyak 1.059 kasus. Perinciannya, 995 selesai dirawat 14 hari, 24 dipantau, 2 dirawat dan 32 meninggal dunia.
Sebelum ditemukan 21 orang positif COVID-19, RSUD Ngudi Waluyo melakukan pemeriksaan medis secara marathon. Sebanyak 65 orang diperiksa pada hari Sabtu, 18 Juli 2002 lalu. Semua tenaga medis tersebut diminta menjalani rapid test dan swab test. Pemeriksaan berlanjut hari Senin, 20 Juli 2020 dan Selasa, 21 JUli 2020 yang juga masing masing 65 orang. "Hasilnya 21 orang terkonfirmasi positif COVID-19," papar Endah. (Baca juga: Kapolda Targetkan Jatim Bebas Zona Merah dalam 1 Bulan)
Pemeriksaan secara massif ini diawali dari salah seorang tenaga medis yang merasa terpapar COVID-19 dan meminta diswab test. Tenaga medis tersebut tergabung dalam komunitas gowes yang beranggotakan lintas pegawai rumah sakit. (Baca juga: 2 Anggota KKSB Pimpinan Egianus Kogoya Tewas Ditembak di Nduga Papua)
Menurut Endah, setelah mengetahui ada salah satu anggota gowes yang positif terpapar COVID-19, petugas medis RSUD Ngudi Waluyo tersebut langsung ingin memastikan kesehatannya. Setelah diswab test ternyata hasilnya positif COVID-19. Dari semula empat tenaga medis, mengembang menjadi 21 orang. "Jadi awalnya dari orang luar dulu," katanya.
Semua pasien (21 orang) positif baru tersebut dalam keadaan sehat. Semuanya berstatus orang tanpa gejala (OTG) dan sejak dinyatakan positif langsung menjalani isolasi di rumah sakit. Endah menyatakan, meski beberapa layanan, yakni seperti ruang operasi di RSUD Ngudi Waluyo sempat di-lockdown dan disterilisasi selama 2 hari, namun secara umum pelayanan pasien tidak terganggu. (Baca juga: KM Bahari Indonesia Terbakar di Laut Jawa, 26 ABK Selamat Naik Sekoci)
Rumah sakit rujukan di Kabupaten Blitar dengan 691 tenaga kesehatan tersebut dipastikan tetap akan memberikan pelayanan seperti biasa. "Mungkin hanya ada penggantian tenaga medis yang diambil dari rekrutmen relawan," katanya. Tercatat hingga 20 Juli 2020, jumlah kasus positif Covid-19 di Kabupaten Blitar mencapai 96 kasus.
Perinciannya, 10 meninggal dunia, 30 sembuh dan 56 dirawat. Sedangkan jumlah PDP sebanyak 109 orang, dengan perincian 29 meninggal dunia, 18 dirawat, dan 62 pulang. Sementara jumlah ODP sebanyak 1.059 kasus. Perinciannya, 995 selesai dirawat 14 hari, 24 dipantau, 2 dirawat dan 32 meninggal dunia.
(shf)
tulis komentar anda