BPBD Sebut Ada 15 Kejadian Bencana Alam di KBB selama Bulan Mei
Rabu, 10 Mei 2023 - 15:15 WIB
BANDUNG BARAT - Bencana alam di Kabupaten Bandung Barat (KBB) pada bulan Mei 2023 ini tergolong sangat tinggi. Tercatat, baru sepekan lebih, sudah ada 15 kejadian bencana di beberapa kecamatan.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), KBB, Jarot Prasetyo mengatakan, bencana alam yang paling mendominasi adalah tanah longsor dan banjir bandang.
"Selama bulan Mei ini curah hujan cukup tinggi, makanya dari tanggal 1 Mei sampai sekarang sudah ada 15 kejadian bencana alam," kata Jarot Prasetyo, Rabu (10/5/2023).
Kejadian paling banyak terjadi pada akhir pekan lalu, dimana banjir bandang menerjang Desa Kertajaya, Padalarang, kemudian Longsor terjadi di Kecamatan Sindangkerta dan Cipatat.
Kemudian pada Minggu (7/5/2023), longsor juga menyebabkan 12 unit rumah yang sedang dibangun di kompleks perumahan yang ada di Desa Mekarwangi, Kecamatan Lembang, ambruk.
"Kemarin, sebuah rumah juga ambruk akibat hujan deras disertai angin kencang dan menyebabkan dua penghuninya terluka. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian bencana alam yang terjadi di bulan Mei ini, hanya kerugian materi dan korban luka. Untuk 12 rumah ambruk di Lembang juga tidak ada korban karena belum ditempati dan masih dalam proses pembangunan," tuturnya.
Sedangkan secara keseluruhan di tahun 2023 ini, lanjut Jarot, pihaknya mencatat ada ada 133 bencana alam yang terjadi dalam kurun waktu lima bulan terakhir. Rinciannya meliputi 65 bencana tanah longsor, 4 peristiwa pergerakan tanah, 2 peristiwa banjir bandang, 38 bencana angin puting beliung dan 24 kebakaran.
Dampak dari kejadian tersebut untuk rumah yang rusak ada sebanyak 226, dengan rincian 34 rumah masuk kategori Rusak Berat (RB), 18 rumah Rusak Sedang (RS) dan 214 rumah Rusak Ringan (RR).
Sementara untuk fasilotas umum yang mengalami kerusakan antara lain satu bangunan sekolah, 33 jalan, satu jembatan, dan tiga mesjid. "Jika menghitung data dari Januari sampai Mei 2023, akibat bencana kami mencatat ada sebanyak 17 orang mengalami luka-luka dan 2 orang meninggal dunia," sebutnya.
Lebih lanjut dikatakannya, untuk jumlah jiwa yang terdampak akibat bencana tersebut sebanyak 1.063 jiwa. Terdiri dari 364 jiwa terdampak longsor, 18 jiwa terdampak pergerakan tanah, 16 jiwa terdampak banjir bandang, 574 terdampak angin puting beliung, dan 91 jiwa terdampak kebakaran
"Jumlah jiwa yang terancam peristiwa bencana alam selama kurun waktu lima bulan terakhir sebanyak 303 jiwa, yakni 183 jiwa terancam tanah longsor dan 120 jiwa terancam pergerakan tanah," pungkasnya.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), KBB, Jarot Prasetyo mengatakan, bencana alam yang paling mendominasi adalah tanah longsor dan banjir bandang.
Baca Juga
"Selama bulan Mei ini curah hujan cukup tinggi, makanya dari tanggal 1 Mei sampai sekarang sudah ada 15 kejadian bencana alam," kata Jarot Prasetyo, Rabu (10/5/2023).
Kejadian paling banyak terjadi pada akhir pekan lalu, dimana banjir bandang menerjang Desa Kertajaya, Padalarang, kemudian Longsor terjadi di Kecamatan Sindangkerta dan Cipatat.
Kemudian pada Minggu (7/5/2023), longsor juga menyebabkan 12 unit rumah yang sedang dibangun di kompleks perumahan yang ada di Desa Mekarwangi, Kecamatan Lembang, ambruk.
"Kemarin, sebuah rumah juga ambruk akibat hujan deras disertai angin kencang dan menyebabkan dua penghuninya terluka. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian bencana alam yang terjadi di bulan Mei ini, hanya kerugian materi dan korban luka. Untuk 12 rumah ambruk di Lembang juga tidak ada korban karena belum ditempati dan masih dalam proses pembangunan," tuturnya.
Sedangkan secara keseluruhan di tahun 2023 ini, lanjut Jarot, pihaknya mencatat ada ada 133 bencana alam yang terjadi dalam kurun waktu lima bulan terakhir. Rinciannya meliputi 65 bencana tanah longsor, 4 peristiwa pergerakan tanah, 2 peristiwa banjir bandang, 38 bencana angin puting beliung dan 24 kebakaran.
Dampak dari kejadian tersebut untuk rumah yang rusak ada sebanyak 226, dengan rincian 34 rumah masuk kategori Rusak Berat (RB), 18 rumah Rusak Sedang (RS) dan 214 rumah Rusak Ringan (RR).
Sementara untuk fasilotas umum yang mengalami kerusakan antara lain satu bangunan sekolah, 33 jalan, satu jembatan, dan tiga mesjid. "Jika menghitung data dari Januari sampai Mei 2023, akibat bencana kami mencatat ada sebanyak 17 orang mengalami luka-luka dan 2 orang meninggal dunia," sebutnya.
Lebih lanjut dikatakannya, untuk jumlah jiwa yang terdampak akibat bencana tersebut sebanyak 1.063 jiwa. Terdiri dari 364 jiwa terdampak longsor, 18 jiwa terdampak pergerakan tanah, 16 jiwa terdampak banjir bandang, 574 terdampak angin puting beliung, dan 91 jiwa terdampak kebakaran
"Jumlah jiwa yang terancam peristiwa bencana alam selama kurun waktu lima bulan terakhir sebanyak 303 jiwa, yakni 183 jiwa terancam tanah longsor dan 120 jiwa terancam pergerakan tanah," pungkasnya.
(don)
tulis komentar anda