Sebelum Dibunuh Bapaknya, Bocah 9 Tahun di Gresik Sempat Tulis Catatan Mengharukan
Senin, 01 Mei 2023 - 13:13 WIB
"Istri saya tidak pantas masuk surga, makanya tidak saya habisi. Biarkan dia lari dengan dosa-dosanya," tandas pelaku.
Apapun alasannya, perilaku biadab pelaku tidak dibenarkan. Karena itu, muncul dugaan bila pelaku melakukan aksinya karena mengalami depresi. Terungkap, bila kehidupan pelaku dengan istrinya tidak harmonis.
Pelaku mengaku, bila awal bertemu dengan istrinya di salah satu rumah hiburan di Surabaya. Saat itu, istrinya, DS, menjadi pemandu lagu. Karena, keseringan bertemu, akhirnya keduanya bersepakat menikah.
Bahkan, terungkap pula, bila sebelum kejadian, stres berat dialami pelaku. Karena, DS, berniat aktif kembali sebagai pemandu lagu di rumah karaoke di Surabaya.
Selain itu, pelaku merupakan pecandu. Kasatreskrim Polres Gresik Iptu Aldhino Prima Wirdhan menjelaskan, bila berdasar data, pelaku pernah ditahan atas kasus narkoba. Sekitar 2021 baru keluar dari tahanan.
“Secara keseluruhan, kami masih mendalami atas kondisi kejiawaan pelaku,” ungkapnya.
Hanya saja, usai dilakukan olah TKP ditemukan coretan korban yang mengharukan. Bahkan, Wakapolres Gresik Kompol Erika Purwana pun mengaku iba. Dia pun menyebutnya coretan yang tertinggal di kamar korban menjadi firasat seorang anak yang dialaminya.
"Terbaru, kami menemukan gambar dan coretan tangan tragis korban. Entah itu firasat korban atau ada maksud lain. Yang pasti coretan itu kami temukan saat olah TKP," ujarnya, Minggu (30/4/2023).
Nah, keterangan pelaku, malam sebelum dibunuh, korban sempat menggambar di sebuah kertas. Gambar itu bercerita tentang perpisahan dengan teman-temannya. Bahkan, ada pesen berupa tulisan, 'Dari Zee untuk Airin. Selamat tinggal Airin. Selamat kenal Zee dan Pelangi dan Alea'
"Gambar itu dibuat korban pada malam hari sebelum dibunuh ayahnya. Kami temukan di kamar korban. Namun kami belum bisa memastikan apakah itu firasat korban atau ada maksud lain," ungkap Erika Purwana.
Apapun alasannya, perilaku biadab pelaku tidak dibenarkan. Karena itu, muncul dugaan bila pelaku melakukan aksinya karena mengalami depresi. Terungkap, bila kehidupan pelaku dengan istrinya tidak harmonis.
Pelaku mengaku, bila awal bertemu dengan istrinya di salah satu rumah hiburan di Surabaya. Saat itu, istrinya, DS, menjadi pemandu lagu. Karena, keseringan bertemu, akhirnya keduanya bersepakat menikah.
Bahkan, terungkap pula, bila sebelum kejadian, stres berat dialami pelaku. Karena, DS, berniat aktif kembali sebagai pemandu lagu di rumah karaoke di Surabaya.
Selain itu, pelaku merupakan pecandu. Kasatreskrim Polres Gresik Iptu Aldhino Prima Wirdhan menjelaskan, bila berdasar data, pelaku pernah ditahan atas kasus narkoba. Sekitar 2021 baru keluar dari tahanan.
“Secara keseluruhan, kami masih mendalami atas kondisi kejiawaan pelaku,” ungkapnya.
Hanya saja, usai dilakukan olah TKP ditemukan coretan korban yang mengharukan. Bahkan, Wakapolres Gresik Kompol Erika Purwana pun mengaku iba. Dia pun menyebutnya coretan yang tertinggal di kamar korban menjadi firasat seorang anak yang dialaminya.
"Terbaru, kami menemukan gambar dan coretan tangan tragis korban. Entah itu firasat korban atau ada maksud lain. Yang pasti coretan itu kami temukan saat olah TKP," ujarnya, Minggu (30/4/2023).
Nah, keterangan pelaku, malam sebelum dibunuh, korban sempat menggambar di sebuah kertas. Gambar itu bercerita tentang perpisahan dengan teman-temannya. Bahkan, ada pesen berupa tulisan, 'Dari Zee untuk Airin. Selamat tinggal Airin. Selamat kenal Zee dan Pelangi dan Alea'
"Gambar itu dibuat korban pada malam hari sebelum dibunuh ayahnya. Kami temukan di kamar korban. Namun kami belum bisa memastikan apakah itu firasat korban atau ada maksud lain," ungkap Erika Purwana.
tulis komentar anda