Muhaimin Iskandar: Dana Desa 5 Miliar Per Tahun Per Desa Bisa Membangun Deso, Ngerumat Wargo
Minggu, 16 April 2023 - 18:19 WIB
Pilar berikutnya kata dia, adalah kesejahteraan dan kebahagian warga desa. Berbagai program penyejahteraan wajib dijalankan. Tujuannya adalah meningkatkan indeks kebahagiaan desa di Indonesia.
"Suatu ketika, harus ada adagium, “Tak ada yang lebih membahagiakan dibandingkan hidup di desa”. Untuk itu, desa sejahtera dan bahagia adalah dua program yang wajib kita jalankan dan sukseskan," imbuh Wakil Ketua DPR RI bidang Kesra ini.
Kemudian kata dia, pilar berikutnya adalah pembangunan desa berbasis kemajuan teknologi. Pengembangan teknologi pedesaan harus jadi fokus bersama. Di berbagai perguruan tinggi harus dibuka program studi bahkan departemen “Teknologi Pedesaan”.
"Untuk itu, kita galang program desa digital. Maka itulah program-program kita: Desa Sehat, Desa Pintar, Desa Sejahtera, Desa Bahagia dan Desa Digital," tegas mantan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono itu.
Keseluruh program ini kata dia harus ditopang dengan dua prasyarat penting. Pertama, pembangunan infrastruktur harus sukses sehingga membuat semua wilayah, termasuk desa-kota dan antardesa terkoneksi. Dengan itu, desa pun menjadi titik tumpu pembangunan Indonesia.
Kedua, lanjut dia, pembangunan ekonomi desa harus sukses. Desa harus menjadi pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru. Selama ini ada salah paham yang fatal: Untuk menjadi pusat pertumbuhan maka desa harus di-"kota"-kan. Padahal, tanpa kehilangan jati dirinya, desa mampu dan layak menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru.
Dalam konteks itu tegas dia, BUMDesa memiliki posisi dan peranan sangat strategis. BUMDesa harus dijadikan unit ekonomi yang mumpuni. Pada saat yang sama, BUMDesa juga harus dioptimalkan fungsi sosial dan kebudayaannya. BUMDesa harus menjadi kawah candradimuka pengembangan kapasitas warga desa dalam berusaha.
"Saya dan PKB menamai rencana kami untuk membangun desa sebagai “Membangun Deso, Ngrumat Wargo”. Bukan kebetulan: Saya orang desa. Bukan orang kota yang masuk desa. Saya bangga dan bersyukur tumbuh sebagai warga desa. Karena itu, saya berpikir dan bertindak seperti ibu, bapak, saudara berpikir dan bertindak. Ini modal kita yang luar biasa," kata dia.
Sebab itu Cak Imin menganjak membangun desa untuk menyelamatkan masa depan Indonesia. "Jika desa kita abaikan, Indonesia tak akan punya masa depan," pungkasnya.
Wacana dana desa 5 miliar rupiah per desa ini disambut baik Kepala Desa Jarakan, Kecamatan Gondang, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, Gatut Sunu.
"Suatu ketika, harus ada adagium, “Tak ada yang lebih membahagiakan dibandingkan hidup di desa”. Untuk itu, desa sejahtera dan bahagia adalah dua program yang wajib kita jalankan dan sukseskan," imbuh Wakil Ketua DPR RI bidang Kesra ini.
Kemudian kata dia, pilar berikutnya adalah pembangunan desa berbasis kemajuan teknologi. Pengembangan teknologi pedesaan harus jadi fokus bersama. Di berbagai perguruan tinggi harus dibuka program studi bahkan departemen “Teknologi Pedesaan”.
"Untuk itu, kita galang program desa digital. Maka itulah program-program kita: Desa Sehat, Desa Pintar, Desa Sejahtera, Desa Bahagia dan Desa Digital," tegas mantan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono itu.
Keseluruh program ini kata dia harus ditopang dengan dua prasyarat penting. Pertama, pembangunan infrastruktur harus sukses sehingga membuat semua wilayah, termasuk desa-kota dan antardesa terkoneksi. Dengan itu, desa pun menjadi titik tumpu pembangunan Indonesia.
Kedua, lanjut dia, pembangunan ekonomi desa harus sukses. Desa harus menjadi pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru. Selama ini ada salah paham yang fatal: Untuk menjadi pusat pertumbuhan maka desa harus di-"kota"-kan. Padahal, tanpa kehilangan jati dirinya, desa mampu dan layak menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru.
Dalam konteks itu tegas dia, BUMDesa memiliki posisi dan peranan sangat strategis. BUMDesa harus dijadikan unit ekonomi yang mumpuni. Pada saat yang sama, BUMDesa juga harus dioptimalkan fungsi sosial dan kebudayaannya. BUMDesa harus menjadi kawah candradimuka pengembangan kapasitas warga desa dalam berusaha.
"Saya dan PKB menamai rencana kami untuk membangun desa sebagai “Membangun Deso, Ngrumat Wargo”. Bukan kebetulan: Saya orang desa. Bukan orang kota yang masuk desa. Saya bangga dan bersyukur tumbuh sebagai warga desa. Karena itu, saya berpikir dan bertindak seperti ibu, bapak, saudara berpikir dan bertindak. Ini modal kita yang luar biasa," kata dia.
Sebab itu Cak Imin menganjak membangun desa untuk menyelamatkan masa depan Indonesia. "Jika desa kita abaikan, Indonesia tak akan punya masa depan," pungkasnya.
Wacana dana desa 5 miliar rupiah per desa ini disambut baik Kepala Desa Jarakan, Kecamatan Gondang, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, Gatut Sunu.
Lihat Juga :
tulis komentar anda