Muhaimin Iskandar: Dana Desa 5 Miliar Per Tahun Per Desa Bisa Membangun Deso, Ngerumat Wargo

Minggu, 16 April 2023 - 18:19 WIB
loading...
Muhaimin Iskandar: Dana Desa 5 Miliar Per Tahun Per Desa Bisa Membangun Deso, Ngerumat Wargo
Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar melakukan safari ramadan di Desa Jarakan, Kecamatan Gondang, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, Minggu (16/4/2023). (Ist)
A A A
TULUNGAGUNG - Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar melakukan safari ramadan di Desa Jarakan, Kecamatan Gondang, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, Minggu (16/4/2023).

Dalam kunjungannya, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang akan maju sebagai calon Presiden pada Pemilu 2024 ini, mengajak Kepala Desa, sejumlah Tokoh dan aktivis desa untuk bagu membahu membangun desa.

Sebagai komitmen untuk turut serta membangun desa, prianyang akrab disapa Cak Imin ini mengusulkan kenaikan dana desa dari Rp1 miliar menjadi Rp5 miliar per desa.

Menurut Muhaimin, kenaikan dana desa ini demi kemajuan dan kesejahteraan Indonesia. Sebab kata dia, Indonesia maju dan sejahtera hanya mungkin terwujud jika desa maju dan sejahtera. Cara layak membangun Indonesia adalah membangunnya dari desa.

"Saya dan PKB akan perjuangkan meningkatkan dana desa dari Rp 1 miliar menjadi Rp5 miliar per Desa. Kita menaikkan 5 kali lipat. Kami sudah membuat perhitungan hati-hati dan matang tentang ini. Insyaallah besaran anggaran negara kita berkemampuan untuk menyokong kenaikan dana desa," ujar Muhaimin kepada sejumlah wartawan usai berdialog di pendopo rest area desa Mbale Seduh Desa Jarakan.

Lebih lanjut Wakil Ketua DPR RI ini menyampaikan jika kenaikan dana desa mutlak diperlukan. Sebab, saat ini waktu yang tepat mencanangkan satu program besar yaitu membangun Indonesia dari desa.

"Pilar utama pembangunan desa adalah sumber daya manusia. Fokus kita adalah warga desa yang sehat dan pintar. Maka, desa sehat dan desa pintar adalah dua program yang wajib kita jalankan dan sukseskan," jelasnya.

Apalagi kata dia, jalan menuju pembenahan desa sudah dimulai secara serius di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo. Fokus saat ini kata dia adalah melanjutkan semua program dan kebijakan yang baik serta melakukan perbaikan dan pengembangan lebih lanjut.

"Itulah yang saya istilahkan “Mengelola Kesinambungan dan Menggerakkan Perubahan” dalam pembangunan desa. Inilah yang perlu kita kerjakan saat ini," imbuhnya.

Pilar berikutnya kata dia, adalah kesejahteraan dan kebahagian warga desa. Berbagai program penyejahteraan wajib dijalankan. Tujuannya adalah meningkatkan indeks kebahagiaan desa di Indonesia.

"Suatu ketika, harus ada adagium, “Tak ada yang lebih membahagiakan dibandingkan hidup di desa”. Untuk itu, desa sejahtera dan bahagia adalah dua program yang wajib kita jalankan dan sukseskan," imbuh Wakil Ketua DPR RI bidang Kesra ini.

Kemudian kata dia, pilar berikutnya adalah pembangunan desa berbasis kemajuan teknologi. Pengembangan teknologi pedesaan harus jadi fokus bersama. Di berbagai perguruan tinggi harus dibuka program studi bahkan departemen “Teknologi Pedesaan”.

"Untuk itu, kita galang program desa digital. Maka itulah program-program kita: Desa Sehat, Desa Pintar, Desa Sejahtera, Desa Bahagia dan Desa Digital," tegas mantan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono itu.

Keseluruh program ini kata dia harus ditopang dengan dua prasyarat penting. Pertama, pembangunan infrastruktur harus sukses sehingga membuat semua wilayah, termasuk desa-kota dan antardesa terkoneksi. Dengan itu, desa pun menjadi titik tumpu pembangunan Indonesia.

Kedua, lanjut dia, pembangunan ekonomi desa harus sukses. Desa harus menjadi pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru. Selama ini ada salah paham yang fatal: Untuk menjadi pusat pertumbuhan maka desa harus di-"kota"-kan. Padahal, tanpa kehilangan jati dirinya, desa mampu dan layak menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru.

Dalam konteks itu tegas dia, BUMDesa memiliki posisi dan peranan sangat strategis. BUMDesa harus dijadikan unit ekonomi yang mumpuni. Pada saat yang sama, BUMDesa juga harus dioptimalkan fungsi sosial dan kebudayaannya. BUMDesa harus menjadi kawah candradimuka pengembangan kapasitas warga desa dalam berusaha.

"Saya dan PKB menamai rencana kami untuk membangun desa sebagai “Membangun Deso, Ngrumat Wargo”. Bukan kebetulan: Saya orang desa. Bukan orang kota yang masuk desa. Saya bangga dan bersyukur tumbuh sebagai warga desa. Karena itu, saya berpikir dan bertindak seperti ibu, bapak, saudara berpikir dan bertindak. Ini modal kita yang luar biasa," kata dia.

Sebab itu Cak Imin menganjak membangun desa untuk menyelamatkan masa depan Indonesia. "Jika desa kita abaikan, Indonesia tak akan punya masa depan," pungkasnya.

Wacana dana desa 5 miliar rupiah per desa ini disambut baik Kepala Desa Jarakan, Kecamatan Gondang, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, Gatut Sunu.

Menurutnya, dana desa selama ini dapat menjadi andalan amunisi bagi Pemerintah Desa untuk membangun Desa dalam tempo yang cepat dan berkesinambungan.

"Alhamdulillah dengan dana desa kita dapat mengatasi persoalan ketahanan pangan hingga persoalan stunting di tingkat desa, infrastruktur di desa yang sudah sangat baik ini merupakan wujud nyata dari penggunaan dana desa," tegas Kepala Desa Jarakan.
(nag)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1713 seconds (0.1#10.140)