Kisah Malang Kucecwara, Bangunan Suci Era Kerajaan Mataram saat Wabah Lepra Melanda
Sabtu, 15 April 2023 - 17:24 WIB
MALANG Kucecwara disebut merupakan bangunan suci untuk pemujaan ketika wabah penyakit lepra melanda Kerajaan Mataram. Nama itulah yang konon akhirnya menjadi landasan asal usul penyebutan nama Malang sebagai suatu kota dan kabupaten di Jawa Timur.
Sejarawan Universitas Negeri Malang (UM) Muzakir Dwi Cahyono menyatakan, nama Malang Kucecwara yang disebut jadi asal usul Malang merupakan hal yang kurang berdasar.
Memang nama Malang Kucecwara itu konon ditemukan pada sebuah Prasasti Tembaga Kedu atau Prasasti Balitung atau yang ditemukan di wilayah Singasari utara, yang akhirnya sebutan awal mula asal usul Malang.
“Di dalam Prasasti Balitung itu terdapat kata Malang Kucecwara, karena mengandung unsur kata Malang. Maka itulah dianggap, dipendapati asal nama Malang itu dari Malang Kucecwara. Padahal jangan lupa bahwa Malang kucecwara itu nama bangunan suci,” ucap Dwi Cahyono.
Menurutnya, nama kucecwara sebenarnya sudah muncul pada era Raja Mpu Sindok.
Sementara pada Prasasti Kanjuruhan tercantum bagaimana kucecwara merujuk pada bangunan suci atau menunjuk kepada benda yang diupacarai.
“Itu biasa bangunan suci disebut titik-titik plus kucecwara, kucecwara, juga disebut dalam prasasti Mpu Sindok. Dalam Prasasti Kanjuruhan, dari kata putika plus iswara, itu menunjuk kepada bangunan suci, atau menunjuk kepada benda yang diupacarai misalnya, sinar Siwa yang ada di balik lingga,” jelasnya.
Sejarawan Universitas Negeri Malang (UM) Muzakir Dwi Cahyono menyatakan, nama Malang Kucecwara yang disebut jadi asal usul Malang merupakan hal yang kurang berdasar.
Baca Juga
Memang nama Malang Kucecwara itu konon ditemukan pada sebuah Prasasti Tembaga Kedu atau Prasasti Balitung atau yang ditemukan di wilayah Singasari utara, yang akhirnya sebutan awal mula asal usul Malang.
“Di dalam Prasasti Balitung itu terdapat kata Malang Kucecwara, karena mengandung unsur kata Malang. Maka itulah dianggap, dipendapati asal nama Malang itu dari Malang Kucecwara. Padahal jangan lupa bahwa Malang kucecwara itu nama bangunan suci,” ucap Dwi Cahyono.
Menurutnya, nama kucecwara sebenarnya sudah muncul pada era Raja Mpu Sindok.
Sementara pada Prasasti Kanjuruhan tercantum bagaimana kucecwara merujuk pada bangunan suci atau menunjuk kepada benda yang diupacarai.
“Itu biasa bangunan suci disebut titik-titik plus kucecwara, kucecwara, juga disebut dalam prasasti Mpu Sindok. Dalam Prasasti Kanjuruhan, dari kata putika plus iswara, itu menunjuk kepada bangunan suci, atau menunjuk kepada benda yang diupacarai misalnya, sinar Siwa yang ada di balik lingga,” jelasnya.
Lihat Juga :
tulis komentar anda