Ibu dan Anak asal Yogyakarta Korban Dukun Pengganda Uang Banjarnegara
Senin, 10 April 2023 - 12:22 WIB
BANJARNEGARA - Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jawa Tengah kembali mengidentifikasi 4 jenazah korban dukun Slamet Tohari di Banjarnegara. Di antara mereka ada ibu dan anak asal Yogyakarta.
Ibu dan anak itu masing-masing; Theresia Dewi dan Okta Ali Abrianto. Theresia Dewi bukti primernya foto gigi tanggal dan jam tangan warna oranye pada data ante mortem. Okta data ante mortemnya foto gigi gingsul.
Jenazah yang teridentifikasi bernama Suheri dengan data ante mortem foto gigi lepas sebelah kiri. Selanjutnya Riani, teridentifikasi data ante mortem foto gigi kelinci dan renggang.
"Hasil post mortem yang cocok dengan data ante mortem, kemudian kita lakukan rekonsiliasi, termasuk properti yang match (cocok) seperti jam tangan warna oranye itu," kata Ketua Tim DVI Polda Jateng Kombes Pol Sumy Hastry Purwanti di Mapolres Banjarnegara, Senin (10/4/2023).
Baca juga: 2 Warga Yogyakarta Diduga Turut Jadi Korban Dukun Pengganda Uang Mbah Slamet
Hastry yang juga menjabat Kabid Dokkes Polda Jateng itu menjelaskan pemeriksaan jenazah menggunakan metode DVI karena ada korban lebih dari 2 orang. "Kami juga aktif cari data ante mortem di medsosnya. Korban terakhir pakai apa, propertinya apa saja," lanjutnya.
Hastry memastikan tidak ada tanda kekerasan seksual yang ditemukan di para korban khususnya korban perempuan.
Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol Iqbal Alqudusy mengatakan sejauh ini ada 20 laporan orang hilang di Posko DVI Polda Jateng, 16 di antaranya sudah diambil data ante mortemnya.
"Kami masih lakukan sejumlah pemeriksaan termasuk menunggu hasil tes DNA, pekan ini akan keluar (hasil tes)," tambah Iqbal di lokasi yang sama didampingi Kapolres Banjarnegara AKBP Hendri Yulianto.
Pada kasus ini, total sudah ada 8 jenazah yang teridentifikasi. Jenazah yang ditemukan totalnya 12 jenazah.
Ibu dan anak itu masing-masing; Theresia Dewi dan Okta Ali Abrianto. Theresia Dewi bukti primernya foto gigi tanggal dan jam tangan warna oranye pada data ante mortem. Okta data ante mortemnya foto gigi gingsul.
Jenazah yang teridentifikasi bernama Suheri dengan data ante mortem foto gigi lepas sebelah kiri. Selanjutnya Riani, teridentifikasi data ante mortem foto gigi kelinci dan renggang.
"Hasil post mortem yang cocok dengan data ante mortem, kemudian kita lakukan rekonsiliasi, termasuk properti yang match (cocok) seperti jam tangan warna oranye itu," kata Ketua Tim DVI Polda Jateng Kombes Pol Sumy Hastry Purwanti di Mapolres Banjarnegara, Senin (10/4/2023).
Baca juga: 2 Warga Yogyakarta Diduga Turut Jadi Korban Dukun Pengganda Uang Mbah Slamet
Hastry yang juga menjabat Kabid Dokkes Polda Jateng itu menjelaskan pemeriksaan jenazah menggunakan metode DVI karena ada korban lebih dari 2 orang. "Kami juga aktif cari data ante mortem di medsosnya. Korban terakhir pakai apa, propertinya apa saja," lanjutnya.
Hastry memastikan tidak ada tanda kekerasan seksual yang ditemukan di para korban khususnya korban perempuan.
Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol Iqbal Alqudusy mengatakan sejauh ini ada 20 laporan orang hilang di Posko DVI Polda Jateng, 16 di antaranya sudah diambil data ante mortemnya.
"Kami masih lakukan sejumlah pemeriksaan termasuk menunggu hasil tes DNA, pekan ini akan keluar (hasil tes)," tambah Iqbal di lokasi yang sama didampingi Kapolres Banjarnegara AKBP Hendri Yulianto.
Pada kasus ini, total sudah ada 8 jenazah yang teridentifikasi. Jenazah yang ditemukan totalnya 12 jenazah.
(msd)
tulis komentar anda