Kisah Raden Ayu Siti Khotijah, Putri Raja yang Dihukum Mati setelah Kepergok Salat Maghrib

Senin, 03 April 2023 - 05:23 WIB
Para patih dan pengawal kerajaan yang tidak menyadari bahwa Raden Ayu Siti Khotijah telah memeluk Islam, menganggap salat yang dijalankan Raden Ayu Siti Khotijah hal aneh, dan dianggap sebagai bentuk penganut aliran ilmu hitam.

Akibat pengawal dan patih yang tidak memahami salat yang dilakukan Raden Ayu Siti Khotijah tersebut, akhirnya kejadian yang mereka anggap aneh itu dilaporkan kepada Raja Pamecutan. Hal ini membuat Raja Pamecutan murka.



Raja Pamecutan yang murka, langsung memerintahkan patihnya membunuh Raden Ayu Siti Khotijah. Putri raja yang cantik jelita itu dibawa ke sebuah pemakaman yang sangat luas. Raden Ayu Siti Khotijah ternyata sudah mengetahui dirinya akan dibunuh.

"Aku sudah punya firasat sebelumnya mengenai hal ini. Karena ini adalah perintah raja, maka laksanakanlah. Dan perlu kau ketahui bahwa aku ketika itu sedang salat atau sembahyang menurut kepercayaan Islam, tidak ada maksud jahat apalagi ngeleak," demikian kata Raden Ayu Siti Khotijah, kepada patih yang akan membunuhnya, dilansir dari denpasarkota.go.id.

Raden Ayu Siti Khotijah juga berpesan kepada patih yang hendak membunhnya, agar tidak membunuhnya dengan senjata tajam, karena senjata tajam tidak akan mempan membunuhnya.

"Bunuhlah aku dengan menggunakan tusuk konde yang diikat dengan daun sirih, serta dililitkan dengan benang tiga warna, merah, putih dan hitam (Tri Datu). Tusukkan ke dadaku. Apabila aku sudah mati, maka dari badanku akan keluar asap. Apabila asap tersebut berbau busuk, maka tanamlah aku. Tetapi apabila mengeluarkan bau yang harum, maka buatkanlah aku tempat suci yang disebut kramat," ucap Raden Ayu Siti Khotijah.

Perintah Raden Ayu Siti Khotijah itu dilaksanakan oleh patih kerajaan. Putri cantik jelita itu akhirnya tewas di tangan sang patih menggunakan tusuk konde emas pemberian Cakraningrat IV.



Kematian Raden Ayu Siti Khotijah membuat seluruh prajurit pengawal, dan patih terkejut, karena dari badan sang putri muncul asap yang aromanya sangat harum. Para prajurit pengawal dan sang patih menangis tak henti, setelah mengetahui hal itu.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content