Ulama Keraton Solo, KRT Pujo Setyonodipuro Tutup Usia
Sabtu, 18 Juli 2020 - 23:48 WIB
SOLO - Kabar duka datang dari Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat atau Keraton Solo . Ulama keraton setempat, KRT Pujo Setyonodipuro meninggal dunia, Sabtu (18/7/2020). Almarhum tutup usia di Rumah Sakit Dr Oen Kandang Sapi, Solo sekitar pukul 17.22 WIB.
Ketua Lembaga Dewan Adat (LDA) Keraton Kasunanan Surakarta, GKR Wandansari Koes Moertiyah (Gusti Moeng) mengatakan, pihaknya sangat berduka atas meninggalnya KRT Pujo Setyonodipuro. Almarhum meninggal dunia dalam usia 66 tahun.
“Sentono dan abdi dalem sangat kehilangan. Almarhum setiap malam Jumat memimpin kami selama 15 tahun memanjatkan tahlil dan dzikir,”ungkap Gusti Moeng, Sabtu (18/7/2020).(Baca juga : Reisa Broto Asmoro, Bangsawan Keraton Solo yang Kini Jubir COVID-19 )
Semasa hidup, almarhum memiliki kekhususan dalam memimpin tahlil dengan pakem Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat yang lengkap. Sebelum meninggal dunia, almarhum menderita sakit sejak satu tahun terakhir.
“Ketahuan ada kanker di ususnya, tetapi tidak mau di-kemoterapi,” terangnya. Penyakit yang diderita semakin parah, dan dalam sebulan ini kumat.
Meski telah menjalani operasi, namun kemudian meninggal dunia. Jenazah rencananya akan dimakamkan Minggu (19/7/2020) sekitar pukul 10.00 WIB di Astana Makam Aji, Makamhaji. Jenazah diberangkatkan dari rumah duka di Gajahan RT 2 RW 2, Kecamatan Pasar Kliwon, Solo.(Baca juga : Jangan Pilih Cabup Cawabup yang Ingin Ubah Pancasila )
Ketua Lembaga Dewan Adat (LDA) Keraton Kasunanan Surakarta, GKR Wandansari Koes Moertiyah (Gusti Moeng) mengatakan, pihaknya sangat berduka atas meninggalnya KRT Pujo Setyonodipuro. Almarhum meninggal dunia dalam usia 66 tahun.
“Sentono dan abdi dalem sangat kehilangan. Almarhum setiap malam Jumat memimpin kami selama 15 tahun memanjatkan tahlil dan dzikir,”ungkap Gusti Moeng, Sabtu (18/7/2020).(Baca juga : Reisa Broto Asmoro, Bangsawan Keraton Solo yang Kini Jubir COVID-19 )
Semasa hidup, almarhum memiliki kekhususan dalam memimpin tahlil dengan pakem Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat yang lengkap. Sebelum meninggal dunia, almarhum menderita sakit sejak satu tahun terakhir.
“Ketahuan ada kanker di ususnya, tetapi tidak mau di-kemoterapi,” terangnya. Penyakit yang diderita semakin parah, dan dalam sebulan ini kumat.
Meski telah menjalani operasi, namun kemudian meninggal dunia. Jenazah rencananya akan dimakamkan Minggu (19/7/2020) sekitar pukul 10.00 WIB di Astana Makam Aji, Makamhaji. Jenazah diberangkatkan dari rumah duka di Gajahan RT 2 RW 2, Kecamatan Pasar Kliwon, Solo.(Baca juga : Jangan Pilih Cabup Cawabup yang Ingin Ubah Pancasila )
(nun)
tulis komentar anda