Gempar! Mayat Wanita Muda Kenakan Bra dan CD Hitam Mengambang di Sungai Brantas

Kamis, 23 Maret 2023 - 17:15 WIB
Septianasari (21) wanita muda, warga Desa Pagerwojo, Kecamatan Kesamben ditemukan mengambang di tepi Sungai Brantas di wilayah Kecamatan Selorejo, Kabupaten Blitar, Jawa Timur. Foto SINDOnews
BLITAR - Septianasari (21) wanita muda, warga Desa Pagerwojo, Kecamatan Kesamben ditemukan mengambang di tepi Sungai Brantas di wilayah Kecamatan Selorejo, Kabupaten Blitar, Jawa Timur.Kondisi jenazah hanya mengenakan bra (BH) warna cokelat dan CD (celana dalam) hitam.

Sehari sebelum ditemukan tewas, yang bersangkutan diketahui pergi dari rumah tanpa pamit suami. Septianasari diduga mengakhiri hidup dengan terjun ke Sungai Brantas.

“Diduga yang bersangkutan bunuh diri dengan melompat ke Sungai Brantas yang airnya deras dan dalam,” ujar Kapolsek Selorejo Polres Blitar AKP Eko Soedjoko, Kamis (23/3/2023).



Jenazah Septianasari tersangkut pada sebatang kayu yang juga terapung di Sungai Brantas. Yang pertama kali menemukan adalah seorang pencari ikan. Saat asyik mengintai sasaran dengan panah ikan, saksi melihat sesosok mayat terapung.

Jasad perempuan itu hanya mengenakan pakaian dalam (Bra cokelat dan CD hitam). Pada telinga jenazah berhias sepasang perhiasan anting. Begitu juga pada jari manisnya, melingkar perhiasan cincin.

Temuan mayat itu langsung dilaporkan perangkat desa dan berlanjut diteruskan kepada aparat kepolisian. Dari pemeriksaan petugas, umur kematian korban diperkirakan baru lima jam.

Hasil pemeriksaan medis, ditemukan luka benturan pada bawah telinga dan sudut bibir yang diduga akibat benturan di sungai. Diduga korban bunuh diri dengan terjun ke sungai Brantas.“Diduga benturan terjadi saat korban melompat ke sungai Brantas,” terangnya.

Dalam penyelidikan terungkap korban Septianasari sehari sebelum ditemukan tewas, diketahui pergi dari rumah.Peristiwa meninggalkan rumah tanpa pamit itu berlangsung pada Rabu (22/3/2023) dini hari sekitar 04.00 Wib. Korban juga tidak pamit dengan suaminya. Karena dicari ke sana-sini tidak ketemu, sang suami kemudian melapor ke perangkat desa.

Keterangan yang diperoleh dari keluarga, korban sudah dua bulan mengalami depresi. Entah apa yang terjadi, korban mengaku sering menerima bisikan gaib yang menyuruhnya bunuh diri.

Menurut Eko Soedjoko, dalam pemeriksaan pada tubuh korban, petugas tidak menemukan tanda bekas terjadinya kekerasan. Pihak keluarga kemudian membuat surat pernyataan yang intinya menolak jenazah diautopsi.

Pihak keluarga menerima peristiwa yang terjadi sebagai musibah dan memutuskan memakamkan jenazah korban. “Pihak keluarga memilih memakamkan jenazah yang bersangkutan,” pungkasnya.
(don)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content