Gus Miftah Inisiasi Dialog Kebangsaan dengan Pemuda Papua, Maluku dan NTT
Kamis, 23 Maret 2023 - 17:06 WIB
SLEMAN - Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Ora Aji, Gus Miftah menginisiasi dialog kebangsaan bersama keluarga besar perwakilan Indonesia Timur di Yogyakarta. Dialog berlangsung di Ponpes Ora Aji, Jalan Werkudara, Tundan, Purwomartani, Kalasan, Sleman, DIY, Rabu (22/3/2023).
Dialog dihadiri perwakilan Tiga Tungku yakni para Pemuda Papua, Maluku, NTT.
Perwakilan dari Pemuda Papua, Maluku dan NTT yang meliputi kalangan profesional, pelajar dan mahasiswa sangat antusias dalam rasa kekeluargaan dengan Gus Miftah.
Bung Hendardo, Bung Ino, Presiden Ikatan Pelajar Mahasiswa Papua (PMAPA) dan Forum Komunikasi Mahasiswa Papua (FOKMAPA) duduk akrab bersama Gus Miftah di panggung dialog.
Bung Kece, Bung Dani, Bung Made turut duduk bersama Gus Miftah mewakili Pemuda Maluku.
Dalam sambutannya Bung Dani dari Maluku menitipkan pesan moril agar penegakan hukum di Yogyakarta berkeadilan untuk semua pihak tanpa diskriminasi khususnya untuk warga Indonesia Timur.
Lebih mendalam lagi Bung Ino Papua menyimpulkan sambutannya agar warga Yogyakarta tidak terpengaruh stigma negatif yang dibangun segelintir orang terhadap warga Indonesia Timur di Yogyakarta.
Dialog dihadiri perwakilan Tiga Tungku yakni para Pemuda Papua, Maluku, NTT.
Perwakilan dari Pemuda Papua, Maluku dan NTT yang meliputi kalangan profesional, pelajar dan mahasiswa sangat antusias dalam rasa kekeluargaan dengan Gus Miftah.
Bung Hendardo, Bung Ino, Presiden Ikatan Pelajar Mahasiswa Papua (PMAPA) dan Forum Komunikasi Mahasiswa Papua (FOKMAPA) duduk akrab bersama Gus Miftah di panggung dialog.
Bung Kece, Bung Dani, Bung Made turut duduk bersama Gus Miftah mewakili Pemuda Maluku.
Dalam sambutannya Bung Dani dari Maluku menitipkan pesan moril agar penegakan hukum di Yogyakarta berkeadilan untuk semua pihak tanpa diskriminasi khususnya untuk warga Indonesia Timur.
Lebih mendalam lagi Bung Ino Papua menyimpulkan sambutannya agar warga Yogyakarta tidak terpengaruh stigma negatif yang dibangun segelintir orang terhadap warga Indonesia Timur di Yogyakarta.
tulis komentar anda