KNPI Bandung Barat Minta Bupati Lanjutkan Distribusikan 22.000 Sembako

Selasa, 28 April 2020 - 19:58 WIB
Ketua Satgas Peta KNPI Bandung Barat Lili Supriatna (kanan) memberikan bantuan disinfektan kepada Ketua RW, OKP, dan PK KNPI. Foto: SINDOnews/Adi Haryanto B
BANDUNG BARAT - Satuan Tugas Pemuda Tanggap Bencana (Satgas Peta) DPD KNPI Kabupaten Bandung Barat (KBB) meminta Bupati Bandung Barat Aa Umbara Sutisna untuk melanjutkan program pemberian sembako untuk masyarakat. Temuan empat paket bantuan bermasalah tidak boleh digeneralisasi untuk menghentika program tersebut.

"Jangan karena muncul ada empat paket bantuan busuk, lantas 22.000 bantuan yang semestinya didistribusikan jadi terhambat," kata Ketua Satgas Peta DPD KNPI KBB Lili Supriatna di sela pemberian disinfektan kepada Ketua OKP, PK KNPI KBB, dan para Ketua RW di Padalarang, Selasa (28/4/2020).

Lili mengatakan munculnya temuan tersebut tidak boleh membuat ribuan warga lain menjadi tidak bisa makan lantaran bantuan dari pemerintah belum sampai. Dia tak ingin ada warga bandung Barat yang kelaparan di tengah pandemi COVID-19.



"Covid-19 adalah bencana nasional bahkan dunia, semua harus bergerak karena saat ini masyarakat banyak yang butuh bantuan. Jangan takut ada penyalahgunaan anggaran karena kan jelas posnya dari BTT serta diawasi oleh Panja," tuturnya.

Meskipun begitu, Lili sepakat penyaluran bantuan dampak ekonomi sosial Corona tidak boleh tumpeng tindih. Apalagi ada ada sembilan pos bantuan mulai pemerintah pusat, provinsi, hingga kabupaten/kota. ”Beri tanda rumah-rumah yang sudah dapat bantuan,” katanya.

Satgas Peta DPD KNPI Bandung Barat menyumbangkan disinfektan sebanyak 110 jeriken berkapasitas 20 liter kepada 90 OKP, 16 PK, dan beberapa RW di zona merah COVID-19. Sebelumnya telah diberikan bantuan beras dan masker kepada warga yang terdampak Covid-19 di Kecamatan Ngamprah dan Gununghalu sebagai upaya membantu pemerintah.

Ketua RW 05, Desa Batujajar Barat, Kecamatan Batujajar, Jaka Supriatna mengatakan wilayahnya termasuk zona merah. Ini dikarenakan ada satu keluarga bahkan dengan neneknya yang positif dan kini sedang menjalani perawatan di RSHS Bandung dan RSUD Cililin.

Wilayahnya yang dihuni dengan 1.200 jiwa atau 300 KK dan tersebar di 6 RT merupakan kawasan padat yang rawan penyebaran virus Corona. "Disinfektan ini akan kami pakai menyemprot lingkungan karena banyak yang keluar masuk gang meskipun kami sudah melakukan karantina," ujarnya.
(muh)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content