Dampak Covid, BI Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Sumut Triwulan II Cuma 1,3 Persen
Sabtu, 18 Juli 2020 - 10:40 WIB
MEDAN - Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sumut memprediksi pertumbuhan perekonomian Sumut pada triwulan II hanya tumbuh 1,3% hingga 1,7%, karena Covid-19. Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi minta seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) mengaplikasikan 6 strategi extraordinary (luar biasa).
“Diskusi saya dengan Kepala BI, kita perlu pertumbuhan ekonomi 3% agar tidak masuk ke skenario berat. Karena itu kita butuh langkah extraordinary untuk bisa mencapai itu dan kerja keras yang tidak biasa,” tegas Edy Rahmayadi dalam rapat evaluasi bersama seluruh OPD Pemprov Sumut, Jumat kemarin. BACA JUGA : Ini Bukan Hoak, Pasien Positif Virus Corona di Medan Nyaris Tembus 2000 Orang
Enam langkah extraordinary yang dimaksud adalah pra kondisi, 3T (test, tracing dan tretment), prioritas sektor, percepatan daya serap APBD, revitalisasi UMKM dan konsolidasi gugus tugas.
Untuk pra-kondisi, Edy minta kepada OPD terkait agar sosialisasi, edukasi dan simulasi protokol kesehatan diperkuat. Sedangkan untuk 3T, dia meminta agar seluruh kebijakan didasarkan pada data dan fakta Rt (angka penambahan kasus setelah berbagai intervensi) dan R0 (angka pertambahan kasus tanpa adanya intervensi), dan untuk prioritas sektor ditekankan pada pertanian dan peternakan. BACA JUGA : Belasan Pegawai BPJS Ketenagakerjaan di Siantar Positif Covid-19
Salah satu point penting Gubernur minta percepatan daya serap APBD dan mempercepat proses pencairan dana proyek fisik ataupun jasa. Dengan begitu, harapannya perputaran uang di masyarakat semakin meningkat.
“Percepat proses pencairan dana baik proyek fisik atau jasa, jadi perputaran uang di masyarakat kita meningkat dan itu akan membantu perekonomian masyarakat kita. Tetapi, tentunya tidak melanggar ketentuan yang ada. Berarti yang perlu ditingkatkan adalah kinerja kita. Kita bekerja lebih cepat, lebih gigih dan mungkin lebih lama waktunya dari yang biasa,” tegas Edy Rahmayadi. BACA JUGA : Kajari Karo Tahan Dua Tersangka Korupsi TPA
“Diskusi saya dengan Kepala BI, kita perlu pertumbuhan ekonomi 3% agar tidak masuk ke skenario berat. Karena itu kita butuh langkah extraordinary untuk bisa mencapai itu dan kerja keras yang tidak biasa,” tegas Edy Rahmayadi dalam rapat evaluasi bersama seluruh OPD Pemprov Sumut, Jumat kemarin. BACA JUGA : Ini Bukan Hoak, Pasien Positif Virus Corona di Medan Nyaris Tembus 2000 Orang
Enam langkah extraordinary yang dimaksud adalah pra kondisi, 3T (test, tracing dan tretment), prioritas sektor, percepatan daya serap APBD, revitalisasi UMKM dan konsolidasi gugus tugas.
Untuk pra-kondisi, Edy minta kepada OPD terkait agar sosialisasi, edukasi dan simulasi protokol kesehatan diperkuat. Sedangkan untuk 3T, dia meminta agar seluruh kebijakan didasarkan pada data dan fakta Rt (angka penambahan kasus setelah berbagai intervensi) dan R0 (angka pertambahan kasus tanpa adanya intervensi), dan untuk prioritas sektor ditekankan pada pertanian dan peternakan. BACA JUGA : Belasan Pegawai BPJS Ketenagakerjaan di Siantar Positif Covid-19
Salah satu point penting Gubernur minta percepatan daya serap APBD dan mempercepat proses pencairan dana proyek fisik ataupun jasa. Dengan begitu, harapannya perputaran uang di masyarakat semakin meningkat.
“Percepat proses pencairan dana baik proyek fisik atau jasa, jadi perputaran uang di masyarakat kita meningkat dan itu akan membantu perekonomian masyarakat kita. Tetapi, tentunya tidak melanggar ketentuan yang ada. Berarti yang perlu ditingkatkan adalah kinerja kita. Kita bekerja lebih cepat, lebih gigih dan mungkin lebih lama waktunya dari yang biasa,” tegas Edy Rahmayadi. BACA JUGA : Kajari Karo Tahan Dua Tersangka Korupsi TPA
(zai)
tulis komentar anda