Dahsyatnya Ledakan Petasan di Malang Terdengar hingga Jarak 15 Kilometer
Minggu, 12 Maret 2023 - 13:00 WIB
MALANG - Ledakan diduga dari petasan menggegerkan warga Dusun Pulosari RT 7 RW 11, Desa Sukosari, Kecamatan Kasembon, Kabupaten Malang. Ledakan terjadi pada Sabtu malam (11/3/2023) sekitar pukul 18.40 WIB. Warga menyebut, ledakan terdengar hingga jakar 15 kilometer.
Dari pantauan di lokasi kejadian pada Minggu (12/3/2023), tampak garis polisi terpasang dari lokasi berjarak 10 meter dari lokasi kejadian. Sementara sejumlah petugas kepolisian berjaga di sekitar area ledakan.
Terlihat, beberapa masyarakat juga membantu proses pembersihan puing-puing material dari rumah yang terdampak ledakan. Sementara satu unit mobil Gegana masih bersiaga di sekitar lokasi ledakan.
Baca juga: Ledakan Petasan Guncang Kasembon, Ini Daftar Nama Korban
Beberapa warga dan awak media yang mendekat area lokasi diminta menjauh. Sebab kepolisian masih melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan penyisiran bersama tim Gegana Polda Jawa Timu, untuk mencari benda atau bahan berbahaya lainnya.
Sukasto, warga Desa Bayem menuturkan, ledakan terduga dari petasan terdengar hingga radius 5 kilometer. Saat itu perisitiwa terjadi sekitar habis maghrib.
"Kejadiannya habis maghriban, itu dari rumah saya terdengar dua kali, jarak dari rumah saya itu 6 kilometer, saya di desa sebelah," kata Sukasto.
Hal serupa diceritakan Wiwik, warga Kandangan yang masih keluarga dengan korban. Menurutnya, dari rumahnya di Kandangan yang berjarak 15 kilometer saja suara ledakan terdengar dua kali.
"Dari rumah dua kali terdengar ledakan, yang keras itu yang kedua. Rumah saya di Kandangan Kediri, terdengar jelas, jaraknya ya ada 15 kilometeran," tutur Wiwik.
Dirinya membenarkan rumah yang menjadi lokasi ledakan merupakan milik nenek dari korban ledakan petasan bernama Ahmad Hasan Rifai (20).
"Dia itu tinggalnya di Pare, kadang ke sini, kalau di Pare ikut ibunya kerja di sawah. Saya nggak tahu kalau dia itu buat mercon," kata dia.
Dari pantauan di lokasi kejadian pada Minggu (12/3/2023), tampak garis polisi terpasang dari lokasi berjarak 10 meter dari lokasi kejadian. Sementara sejumlah petugas kepolisian berjaga di sekitar area ledakan.
Terlihat, beberapa masyarakat juga membantu proses pembersihan puing-puing material dari rumah yang terdampak ledakan. Sementara satu unit mobil Gegana masih bersiaga di sekitar lokasi ledakan.
Baca juga: Ledakan Petasan Guncang Kasembon, Ini Daftar Nama Korban
Beberapa warga dan awak media yang mendekat area lokasi diminta menjauh. Sebab kepolisian masih melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan penyisiran bersama tim Gegana Polda Jawa Timu, untuk mencari benda atau bahan berbahaya lainnya.
Sukasto, warga Desa Bayem menuturkan, ledakan terduga dari petasan terdengar hingga radius 5 kilometer. Saat itu perisitiwa terjadi sekitar habis maghrib.
"Kejadiannya habis maghriban, itu dari rumah saya terdengar dua kali, jarak dari rumah saya itu 6 kilometer, saya di desa sebelah," kata Sukasto.
Hal serupa diceritakan Wiwik, warga Kandangan yang masih keluarga dengan korban. Menurutnya, dari rumahnya di Kandangan yang berjarak 15 kilometer saja suara ledakan terdengar dua kali.
"Dari rumah dua kali terdengar ledakan, yang keras itu yang kedua. Rumah saya di Kandangan Kediri, terdengar jelas, jaraknya ya ada 15 kilometeran," tutur Wiwik.
Dirinya membenarkan rumah yang menjadi lokasi ledakan merupakan milik nenek dari korban ledakan petasan bernama Ahmad Hasan Rifai (20).
"Dia itu tinggalnya di Pare, kadang ke sini, kalau di Pare ikut ibunya kerja di sawah. Saya nggak tahu kalau dia itu buat mercon," kata dia.
(msd)
tulis komentar anda