Berebut Berkah Jelang Ramadhan, 4 Gunungan Sumpil dan Hasil Bumi Ludes Seketika
Minggu, 05 Maret 2023 - 22:54 WIB
Tradisi gerebeg sumpil dengan mengirab gunungan berisi makanan khas kaliwungu, mengandung filosofi keberkahan manusia dalam menjalani hidup harus seimbang.
“Gunungan ini sengaja diperebutkan warga sebagai bentuk keberkahan dan saling berbagi sesama manusia sumpil sendiri mengandung makna, menyerahkan diri kepada sang pencipta dengan iklhas,” kata Sutikno, pengurus Makam Eyang Pakuwaja.
Sementara, Kepala Desa Kutoharjo, Ivan Setyawan mengatakan, sumpil yang dibungkus dari daun bambu mempunyai makna agar manusia bisa berguna seperti bambu yang setiap bagiannya bermanfaat.
“Selain itu sumpil yang berbentuk segitiga mengandung makna, manusia harus menjalin hubungan dengan sang pencipta dengan sesama manusia dan benda lain ciptaan Tuhan,” bebernya.
Selain menggelar kirab gunungan sumpil, juga digelar kesenian tradisional, bazar makanan dan pengajian dalam rangka haul dan ruwahan masal di makam Wali Hasan Abdullah atau Eyang Pakuwaja.
“Gunungan ini sengaja diperebutkan warga sebagai bentuk keberkahan dan saling berbagi sesama manusia sumpil sendiri mengandung makna, menyerahkan diri kepada sang pencipta dengan iklhas,” kata Sutikno, pengurus Makam Eyang Pakuwaja.
Sementara, Kepala Desa Kutoharjo, Ivan Setyawan mengatakan, sumpil yang dibungkus dari daun bambu mempunyai makna agar manusia bisa berguna seperti bambu yang setiap bagiannya bermanfaat.
“Selain itu sumpil yang berbentuk segitiga mengandung makna, manusia harus menjalin hubungan dengan sang pencipta dengan sesama manusia dan benda lain ciptaan Tuhan,” bebernya.
Selain menggelar kirab gunungan sumpil, juga digelar kesenian tradisional, bazar makanan dan pengajian dalam rangka haul dan ruwahan masal di makam Wali Hasan Abdullah atau Eyang Pakuwaja.
(nic)
tulis komentar anda