Tanah Bergerak di Boyolali, 5 Rumah Rusak dan 1 Ambruk Rata dengan Tanah
loading...
Tampak satu rumah ambruk rata dengan tanah akibat tanah bergerak di Boyolali. Foto: iNewsTV/Tata Rahmanta
A
A
A
BOYOLALI - Akibat tanah bergerak di Boyolali, Jawa Tengah satu rumah ambruk rata dengan tanah dan empat rumah lainya rusak berat. Akibatnya, warga terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih aman.
Dalam video amatir milik Polsek Andong Boyolali, Jawa Tengah saat mengecek langsung ke lokasi kejadian, rumah ambruk akibat tanah bergerak atau longsor di Desa Kedungdowo, Kecamatan Andong Boyolali, Jawa Tengah.
Akibat kejadian tanah bergerak tersebut setidaknya ada 5 rumah warga terdampak, empat rusak dan tidak layak huni dan satu di antaranya ambruk rata dengan tanah.
Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut, namun sejumlah warga terpaksa mengungsi ke rumah warga lain karena pondasi lantai hingga dinding rumah mengalami retak dan ambles sedalam 5 hingga 10 centimeter.
Menurut keterangan Slamet Raharjo, sebelum kejadia, wilayah tersebut diguyur hujan deras selama tiga hari berturut turut. “Diduga tanah labil dan tak kuat menahan beban, pada Sabtu sore tanah mulai bergerak, bahkan serumpun pohon bambu terangkat hingga akarnya karena tebing sungai longsor,” ujarnya.
Minggu pagi hingga siang (5/3/2023), petugas gabungan TNI Polri relawan dan warga langsung mengadakan kerja bakti untuk mengevakuasi rumah ambruk dan juga pohon yang tumbang.
Selain longsor, kejadian tersebut juga mengakibatkan jembatan penghubung antar desa rusak berat. “Warga berharap agar jembatan segera diperbaiki, karena jembatan tersebut merupakan akses utama dan satu satu untuk kedua desa,” ujar Tri Wahyuningsih, warga setempat.
Dalam video amatir milik Polsek Andong Boyolali, Jawa Tengah saat mengecek langsung ke lokasi kejadian, rumah ambruk akibat tanah bergerak atau longsor di Desa Kedungdowo, Kecamatan Andong Boyolali, Jawa Tengah.
Akibat kejadian tanah bergerak tersebut setidaknya ada 5 rumah warga terdampak, empat rusak dan tidak layak huni dan satu di antaranya ambruk rata dengan tanah.
Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut, namun sejumlah warga terpaksa mengungsi ke rumah warga lain karena pondasi lantai hingga dinding rumah mengalami retak dan ambles sedalam 5 hingga 10 centimeter.
Menurut keterangan Slamet Raharjo, sebelum kejadia, wilayah tersebut diguyur hujan deras selama tiga hari berturut turut. “Diduga tanah labil dan tak kuat menahan beban, pada Sabtu sore tanah mulai bergerak, bahkan serumpun pohon bambu terangkat hingga akarnya karena tebing sungai longsor,” ujarnya.
Minggu pagi hingga siang (5/3/2023), petugas gabungan TNI Polri relawan dan warga langsung mengadakan kerja bakti untuk mengevakuasi rumah ambruk dan juga pohon yang tumbang.
Selain longsor, kejadian tersebut juga mengakibatkan jembatan penghubung antar desa rusak berat. “Warga berharap agar jembatan segera diperbaiki, karena jembatan tersebut merupakan akses utama dan satu satu untuk kedua desa,” ujar Tri Wahyuningsih, warga setempat.
(nic)
Lihat Juga :
