Kunci Jawaban UN Bocor, Kadisdik Ngelencer Luar Kota
A
A
A
BLITAR - Polres Kota Blitar memeriksa empat siswa SMP Negeri 4 Kota Blitar terkait dugaan kebocoran lembar jawaban soal ujian nasional (UN). Polisi berusaha melacak asal kunci jawaban UN itu.
Sebab, lembar jawaban soal bahasa Inggris itu telah menyebar ke sejumlah peserta ujian. “Kami telah melakukan penyelidikan terkait dugaan kebocoran ini. Salah satunya dengan meminta keterangan siswa,” ujar Kapolres Kota Blitar AKBP Yossy Rauntuhaku kepada wartawan kemarin. Dari tangan siswa, polisi mendapati 36 lembar kunci jawaban. Bentuknya pilihan ganda.
Polisi juga mengarahkan penyelidikan pada modus penyebaran jawaban, apakah melibatkan oknum pihak terkait dengan imbalan tertentu atau tidak. Kendati demikian, belum bisa dipastikan jawaban soal ujian yang menghebohkan itu asli atau palsu. “Kami bergerak setelah mendapat laporan masyarakat. Untuk memastikan apakah kunci jawaban itu asli atau palsu, kami masih akan berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan setempat,” tutur Yossy.
Pemeriksaan dugaan kebocoran lembar jawaban tidak mengganggu jalanya UN. Para peserta yang berjumlah 20 siswa di tiap ruang tetap menjalankan ujian sesuai jadwal yang ditentukan. SMP Negeri 4 merupakan bekas sekolah Wali Kota Blitar Samanhudi Anwar. Celakanya, saat peristiwa berlangsung, Kepala dan Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Blitar justru sedang berada di luar kota.
Informasi yang dihimpun, Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) M Sidik tengah mengikuti diklat kepemimpinan di Surabaya. Sedangkan, Sekretaris Dinas Pendidikan Damanhuri ikut acara Rakernas Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) di Kota Ambon, Maluku, 6-10 Mei 2015.
Kepada wartawan, Kepala SMP Negeri 4 Kota Blitar Murdianto mengaku tidak tahu kalau ada kebocoran kunci jawaban UN. Pihak sekolah baru tahu setelah polisi melakukan pemeriksaan. “Kami tahunya setelah kepolisian melakukan pemeriksaan. Memang benar ada siswa yang dimintai keterangan,” katanya.
Dihubungi via telepon seluler, Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Blitar Damanhuri mengatakan, kebocoran soal maupun lembar jawaban merupakan isu yang biasa di setiap UN. Damanhuri membenarkan dirinya tengah berada di Ambon, Maluku. Dia juga tidak membantah Kadisdik M Sidik sedang berada di Surabaya.
Terkait kabar kebocoran jawaban UN, Damanhuri mengaku sudah mengetahui dan mendapatkan laporan. “Itu hal biasa yang terjadi di setiap UN. Lagian belum tentu lembar jawaban itu benar,” ujarnya.
Solichan arif
Sebab, lembar jawaban soal bahasa Inggris itu telah menyebar ke sejumlah peserta ujian. “Kami telah melakukan penyelidikan terkait dugaan kebocoran ini. Salah satunya dengan meminta keterangan siswa,” ujar Kapolres Kota Blitar AKBP Yossy Rauntuhaku kepada wartawan kemarin. Dari tangan siswa, polisi mendapati 36 lembar kunci jawaban. Bentuknya pilihan ganda.
Polisi juga mengarahkan penyelidikan pada modus penyebaran jawaban, apakah melibatkan oknum pihak terkait dengan imbalan tertentu atau tidak. Kendati demikian, belum bisa dipastikan jawaban soal ujian yang menghebohkan itu asli atau palsu. “Kami bergerak setelah mendapat laporan masyarakat. Untuk memastikan apakah kunci jawaban itu asli atau palsu, kami masih akan berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan setempat,” tutur Yossy.
Pemeriksaan dugaan kebocoran lembar jawaban tidak mengganggu jalanya UN. Para peserta yang berjumlah 20 siswa di tiap ruang tetap menjalankan ujian sesuai jadwal yang ditentukan. SMP Negeri 4 merupakan bekas sekolah Wali Kota Blitar Samanhudi Anwar. Celakanya, saat peristiwa berlangsung, Kepala dan Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Blitar justru sedang berada di luar kota.
Informasi yang dihimpun, Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) M Sidik tengah mengikuti diklat kepemimpinan di Surabaya. Sedangkan, Sekretaris Dinas Pendidikan Damanhuri ikut acara Rakernas Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) di Kota Ambon, Maluku, 6-10 Mei 2015.
Kepada wartawan, Kepala SMP Negeri 4 Kota Blitar Murdianto mengaku tidak tahu kalau ada kebocoran kunci jawaban UN. Pihak sekolah baru tahu setelah polisi melakukan pemeriksaan. “Kami tahunya setelah kepolisian melakukan pemeriksaan. Memang benar ada siswa yang dimintai keterangan,” katanya.
Dihubungi via telepon seluler, Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Blitar Damanhuri mengatakan, kebocoran soal maupun lembar jawaban merupakan isu yang biasa di setiap UN. Damanhuri membenarkan dirinya tengah berada di Ambon, Maluku. Dia juga tidak membantah Kadisdik M Sidik sedang berada di Surabaya.
Terkait kabar kebocoran jawaban UN, Damanhuri mengaku sudah mengetahui dan mendapatkan laporan. “Itu hal biasa yang terjadi di setiap UN. Lagian belum tentu lembar jawaban itu benar,” ujarnya.
Solichan arif
(ftr)