Lagi, Longsor Ancam Trenggalek-Ponorogo
A
A
A
TRENGGALEK - Jalur utama Trenggalek- Ponorogo yang lumpuh total akibat timbunan material longsor diperkirakan baru bisa dibuka dua hari lagi. Namun situasi lumpuh total bisa berlangsung lebih lama bila titik longsor di Desa Nglinggis, Kecamatan Tugu, Kabupaten Trenggalek bertambah.
“Apalagi hujan turun deras. Longsor bisa sewaktu waktu bertambah,” ujar Danrem 081 Madiun Dhirotsaha Jaya Kolonel CZI M Reza Utama, kemarin. Sejak Rabu (25/3), normalisasi akses jalan akibat longsor terus dilakukan. Sedikitnya ada 17 titik longsor sejauh 1,5 kilometer. Tiga titik di antaranya menjulang dengan material tanah liat merah, bercampur batu dan kayu setinggi tujuh meter dan mengubur badan jalan.
Musibah terjadi akibat tebing bukit yang ambrol. Tiga unit alat berat, yakni ekskavator dan bego telah diterjunkan. Hari ini, akses jalan menuju Kabupaten Trenggalek berhasil dibuka. Sejumlah kendaraan roda empat dan dua yang sebelumnya terjebak di antara longsor berhasil dikeluarkan. Kendati demikian, masih ada satu titik longsor di KM 16,8 arah Kabupaten Ponorogo yang masih belum bisa dibuka.
“Kalau melihat besar materialnya, pengerukan tidak bisa secara manual,” katanya. Selama dua hari ini, TNI masih mempertahankan pasukan di lokasi longsor. Begitu juga dengan Polri serta BPBD Kabupaten Trenggalek. Reza menambahkan, perlu adanya skenario buka tutup akses lalu lintas.
Sebab sebelum situasi benar-benar normal, perlu dilakukan pembukaan akses untuk satu kendaraan. Sementara itu, BPBD Kabupaten Trenggalek juga menerjunkan satu unit mobil PMK untuk membersihkan sisa material lumpur di badan jalan. “Sebab sisa lumpur itu membuat jalan menjadi licin,” tutur juru bicara BPBD Trenggalek Kustiyoso.
Seperti diberitakan, longsor 17 titik terjadi di Desa Nglinggis, Kecamatan Tugu, Kabupaten Trenggalek. Meski tidak ada korban jiwa, longsor sejauh 1,5 kilometer tersebut telah memutus total jalur utama Trenggalek- Ponorogo.
Solichan arif
“Apalagi hujan turun deras. Longsor bisa sewaktu waktu bertambah,” ujar Danrem 081 Madiun Dhirotsaha Jaya Kolonel CZI M Reza Utama, kemarin. Sejak Rabu (25/3), normalisasi akses jalan akibat longsor terus dilakukan. Sedikitnya ada 17 titik longsor sejauh 1,5 kilometer. Tiga titik di antaranya menjulang dengan material tanah liat merah, bercampur batu dan kayu setinggi tujuh meter dan mengubur badan jalan.
Musibah terjadi akibat tebing bukit yang ambrol. Tiga unit alat berat, yakni ekskavator dan bego telah diterjunkan. Hari ini, akses jalan menuju Kabupaten Trenggalek berhasil dibuka. Sejumlah kendaraan roda empat dan dua yang sebelumnya terjebak di antara longsor berhasil dikeluarkan. Kendati demikian, masih ada satu titik longsor di KM 16,8 arah Kabupaten Ponorogo yang masih belum bisa dibuka.
“Kalau melihat besar materialnya, pengerukan tidak bisa secara manual,” katanya. Selama dua hari ini, TNI masih mempertahankan pasukan di lokasi longsor. Begitu juga dengan Polri serta BPBD Kabupaten Trenggalek. Reza menambahkan, perlu adanya skenario buka tutup akses lalu lintas.
Sebab sebelum situasi benar-benar normal, perlu dilakukan pembukaan akses untuk satu kendaraan. Sementara itu, BPBD Kabupaten Trenggalek juga menerjunkan satu unit mobil PMK untuk membersihkan sisa material lumpur di badan jalan. “Sebab sisa lumpur itu membuat jalan menjadi licin,” tutur juru bicara BPBD Trenggalek Kustiyoso.
Seperti diberitakan, longsor 17 titik terjadi di Desa Nglinggis, Kecamatan Tugu, Kabupaten Trenggalek. Meski tidak ada korban jiwa, longsor sejauh 1,5 kilometer tersebut telah memutus total jalur utama Trenggalek- Ponorogo.
Solichan arif
(bbg)