Diserang Hama, Tanaman Padi 22 Hektare Dibakar
A
A
A
KARANGANYAR - Tanaman padi seluas 22 hektare di Desa Dayu, Kecamatan Karangpandan, Karanganyar, Jawa Tengah, dibakar setelah terserang hama wereng coklat.
Pemusnahan dilakukan guna memutus mata rantai hama yang mematikan tanaman padi tersebut.
Petugas Operasional Pertanian Kecamatan Karangpandan Giyatno mengatakan, pembakaran akan berlangsung hingga beberapa hari ke depan karena lahan yang terserang cukup luas.
Tanaman padi dibakar karena tidak mungkin bisa panen, sebagai dampak dari serangan wereng. Selain mencegah wereng menyebar, pembakaran juga untuk mematikan sisa hama yang masih ada.
“Empat hari sebelum dibakar, sawah disemprot herbisida untuk memberantas gulma. Lahan kemudian dibabat dan baru dibakar,” kata Giyatno, Jumat (13/3/2015).
Kerugian yang dialami 40 petani akibat gagal panen diperkirakan mencapai puluhan juta rupiah. Sebab dari satu hektar sawah, rata rata mampu menghasilkan 7 ton padi dalam kondisi normal.
Dia menyebutkan, 15 hektare sawah lainnya terancam serangan wereng. Namun masih bisa diselamatkan dengan menggalakkan penyemprotan pestisida dan mengawasi perkembangan wereng.
Camat Karangpandan Aji Pratama Heru Kristianto mengemukakan, tanam padi pada musim berikutnya akan diupayakan serentak di Desa Dayu dan Gondangmanis guna mencegah hama kembali menyerang.
“Pada musim tanam pertama hingga ketiga tahun lalu, hasil panen petani rata-rata hanya 30% dari kondisi normal,” terang Heru.
Pemusnahan dilakukan guna memutus mata rantai hama yang mematikan tanaman padi tersebut.
Petugas Operasional Pertanian Kecamatan Karangpandan Giyatno mengatakan, pembakaran akan berlangsung hingga beberapa hari ke depan karena lahan yang terserang cukup luas.
Tanaman padi dibakar karena tidak mungkin bisa panen, sebagai dampak dari serangan wereng. Selain mencegah wereng menyebar, pembakaran juga untuk mematikan sisa hama yang masih ada.
“Empat hari sebelum dibakar, sawah disemprot herbisida untuk memberantas gulma. Lahan kemudian dibabat dan baru dibakar,” kata Giyatno, Jumat (13/3/2015).
Kerugian yang dialami 40 petani akibat gagal panen diperkirakan mencapai puluhan juta rupiah. Sebab dari satu hektar sawah, rata rata mampu menghasilkan 7 ton padi dalam kondisi normal.
Dia menyebutkan, 15 hektare sawah lainnya terancam serangan wereng. Namun masih bisa diselamatkan dengan menggalakkan penyemprotan pestisida dan mengawasi perkembangan wereng.
Camat Karangpandan Aji Pratama Heru Kristianto mengemukakan, tanam padi pada musim berikutnya akan diupayakan serentak di Desa Dayu dan Gondangmanis guna mencegah hama kembali menyerang.
“Pada musim tanam pertama hingga ketiga tahun lalu, hasil panen petani rata-rata hanya 30% dari kondisi normal,” terang Heru.
(lis)