Isu Begal dan Tingginya Harga Beras

Minggu, 01 Maret 2015 - 11:31 WIB
Isu Begal dan Tingginya Harga Beras
Isu Begal dan Tingginya Harga Beras
A A A
SIDOARJO - Sundari harus pergi kawasan Pondok Candra, Waru, Sidoarjo, Rabu (25/2) sore. Biasanya warga Rangkah itu ke mana-mana selalu diantar suaminya. Namun sore itu, Hermawan belum juga pulang karena ada lemburan. Sundari pun berangkat seorang diri.

Untuk menuju Pondok Candra, jalur yang dilalui Sundari sangat mudah dan jarang sekali macet. Dari rumahnya, dia keluar menyusuri Jalan Kenjeren menuju timur hingga bertemu dengan pertigaan dengan Jalan Dr Ir h Soekarno (kawasan MERR IIC). Dari persimpangan itu, Sundari tinggal lurus ke selatan hingga masuk wilayah Gununganyar, lalu setelahnya sudah Pondok Candra.

Perjalanan hanya 30 menit menuju perbatasan Kota Surabaya dengan Sidoarjo tersebut. Menjelang sekitar pukul 19.00 WIB, Hermawan menerima telepon dari istrinya tersebut. ”Lha kok bojoku telepon dan bilang tidak berani pulang lewat MERR,” ujar Hermawan saat kami bertemu di kawasan Pengampon. Ternyata Sundari tidak berani pulang melintasi kawasan MERR II C karena baru saja menerima broadcast yang berisi begal yang hendak beraksi dengan sadis di beberapa wilayah Surabaya.

Akibat broadcast itu, Hermawan yang biasa dipanggil Wawan sempat berdebat dengan istrinya. Wawan mencoba meyakinkan bahwa Surabaya aman-aman saja, apalagi hari belum larut malam. Meski demikian, Sundari tetap ngeyel tidak percaya dengan omongan suaminya. Dia lebih percaya dengan pesan tersebut. ”Kata istriku, itu broadcast dari kepolisian,” ucap Wawan.

Sebab itu, dia tidak meneruskan perdebatan dengan istrinya. Ia lalu menunjukkan broadcast yang diterima tersebut. Meneruskan info...... mkn bermanfaat. Arahan dari bapak Panglima TNI beserta jajarannya termasuk Panglima POLRI... agar ditindaklanjuti.. teruskan kepada seluruh prajurit.... Pemberitahuan ttg pengendara dan motor. Dengan maraknya kelompok ”Begal” ataupun berbagai jenis modus kejahatan di jalan raya pada malam hari terutama di Surabaya dan Sidoarjo...

Bagi pengendara sendirian, dihimbau untuk waspada bila melintasi atau sebaiknya menghindari kawasan berikut ini: By Pass Krian, MEER Surabaya, Kawasan Rungkut Industri, Jalan SBD Driyorejo ke Menganti, Sepanjang Jl. KH A. Rois ke arah Krian, Ngagel, Wiyung-Unesa, Jalan Arteri Porong-Lawang,

Gedangan Sidoarjo, Seputaran Taman Sidoarjo, Perempatan Legundi ke barat hingga Mojokerto, Jalan H R Muhammad Surabaya, dan Puncak Indah Lontar Surabaya Para ”Begal” beraksi mulai pukul ”21.00 - 06.00” dan tidak segan-segan untuk melukai bahkan membunuh korbannya. Waspadalah untuk keselamatan diri sendiri. Sehari berselang, Kamis (26/2), saya bertemu dengan Yudira Pasada Lubis, kepala studio Radio Unair.

Pria yang hobi touring ini juga langsung membicara tentang maraknya kasus begal di Surabaya. Ia bercerita seperti peristiwa pencurian dengan kekerasan dengan jeratan Pasal 365 KUHP tersebut benar-benar sudah terjadi menimpa masyarakat. ”Kalau pelakunya tidak ditembak mati, nanti akan berlanjut. Kalau sudah ada yang didor baru akan tiarap (para begal),” kata bapak dua anak ini.

Saat ditanya apakah pernah menjumpai atau tahu sudah ada kejadian pembegalan, dia mengaku belum tahu. ”Saya tahunya dari broadcast , Pak. Saya cari-cari info, kabarnya begal itu balas dendam karena ada begal yang mati dibakar warga,” ungkapnya. Lalu, dia menunjukkan isi broadcast yang ada di smartphone milik-nya. Intinya sama, termasuk wilayah yang harus diwaspadai juga sama, yang berbeda hanya kalimat pembuka dan penutupnya.

Ah, masyarakat akhir-akhir ini semakin sering dibuat resah. Mulai dari kabar yang benar hingga kabar angin. Isu begal yang menyebar via broadcast itu pun bertindihan dengan isu kelangkaan beras dan harga makanan pokok itu yang melambung tinggi. Namun, peristiwa (baca:fakta) harga beras naik itu benar, tapi soal kelangkaannya, lagi-lagi seperti sebuah lelucon di negara agraris yang gema ripah loh jinawi.

Broadcast Begal dan Manajemen Isu

Kabar begal balas dendam sudah terbumbui dengan gurih dan menyebar melalui broadcast . Polisi kembali melakukan klarifikasi bahwa kabar tersebut adalah bohong. Menanggapi broadcast yang disebar melalui BlackBerry Messanger (BBM) ini, jajaran Polda Jatim mengimbau masyarakat untuk tetap waspada saat berkendara di jalanan. Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Awi Setiyono menuturkan, kasus begal memang lagi marak di Jakarta.

Aksi kawanan begal ini menyulut kemarahan warga yang akhirnya nekat membakar tersangka, seperti yang terjadi di kawasan Pondok Aren. ”Untuk kasus begal di Jawa Timur, khususnya di Surabaya, saat ini kami belum menerima informasi itu. Termasuk broadcast yang beredar itu, kami belum menerima informasinya,” ucapnya.

Beberapa waktu lalu Polda Jatim sempat menerima kabar aksi begal marak terjadi di daerah Madura. ”Tapi setelah kita cek, ternyata tidak ada. Jadi, kita pastikan kalau kasus begal di Jawa Timur tidak ada, namun kalau curanmor (pencurian motor) memang iya,” ujar Awi Setiyono. Ia membeberkan beberapa daerah di Jawa Timur yang marak kasus curanmor, di antaranya Malang, Nganjuk, dan beberapa daerah lain. ”Yang paling marak di Malang Kota.

Kasus- kasus curanmor ini menjadi atensi Polda Jawa Timur,” ungkapnya. ”Kita mengimbau kepada masyarakat, kalau ada orang yang menghentikan kendaraannya di jalan, tidak usah dihiraukan. Jalan saja terus. Kecuali memang pihak kepolisian yang menggelar operasi secara resmi,” tandas Alumni Akpol 1992 ini. Meski demikian, isu menyebar bukan tanpa tujuan. Ibaratnya, negara ini adalah sebuah organisasi besar yang membutuhkan suatu manajemen isu.

Manajemen isu oleh Ray Ewing sudah diprediksi jauh-jauh hari sebagai instrumen vital bagi masa depan organisasi. Ia mengamati manajemen isu sesungguhnya mengenai kekuasaan. Jika organisasi ingin mempengaruhi agenda kebijakan publik, pihak manajemen harus memiliki kekuasaan berdasarkan ide posisi isu yang mereka ambil. Mereka dapat mengubah kebijakan masyarakat karena mereka menawarkan alasan yang masuk akal untuk menjustifikasi posisi yang mereka sarankan.

Posisi ini perlu diselaraskan dengan kepentingan publik utama, membangun hubungan yang efektif dan saling menguntungkan, dan meningkatkan kepentingan komunitas (Heath dan Coombs, 2006:269). Adanya kecenderungan ”perubahan” yang berdampak pada organisasi menjadi kata kunci dari pemahaman terhadap isu. Upaya mengelola perubahan ini yang kemudian memunculkan manajemen isu.

Isu muncul ketika ada ketidaksesuaian antara pengharapan publik dengan praktik organisasi yang jika diabaikan bisa berdampak merugikan organisasi. Isu bisa meliputi masalah, perubahan, peristiwa, situasi, kebijakan atau nilai. Isu muncul dan berkembang ketika ada perubahan,

disharmoni atau ketidaksesuaian antara lingkungan atau pengharapan publik dengan organisasi yang menjadi titik balik (turning point ) bagi pihak manajemen organisasi untuk secara proaktif mengidentifikasi untuk kemudian merespons isu dan menjadikannya keuntungan atau manfaat bagi organisasi. Isu yang muncul dan tidak dikelola dengan baik akan berkembang menjadi krisis. Ya sudahlah, ini semua tidak lebih penting daripada kelangsungan hidup masyarakat (baca: miskin), yang belum tentu mampu membeli beras yang harganya membumbung tinggi.

Zaki zubaidi
(bhr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 2.3898 seconds (0.1#10.140)