Banjir Surut, 15 Desa Masih Terendam
A
A
A
GRESIK - Banjir luapan Kali Lamong yang menerjang Gresik bagian selatan, kemarin mulai surut. Dari 36 desa yang sebelumnya terendam, kemarin tinggal 15 desa yang masih tergenang.
Sebanyak dua desa di Kecamatan Benjeng, sepuluh desa di Kecamatan Cerme, dan dua desa di Kecamatan Menganti. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gresik, Abu Hasan, mengungkapkan, secara keseluruhan banjir menyurut tetapi meluas. Sekarang menggenangi 15 desa untuk empat kecamatan. Ada 1.955 unit rumah terendam air hingga 1,5 meter, dan juga merendam sawah seluas 1.170 hektare. “Kami harapkan air luapan Kali Lamong terus menyurut,” ujar dia.
Pantauan lapangan, dari 15 desa yang terendam air Kali Lamong, dua paling parah. Kedua desa itu Morowudi dan Iker-iker Geger di Kecamatan Cerme. Bahkan, di Iker-iker Geger ketinggian air mencapai 1,5 meter lebih. Sedikitnya 750 unit rumah di tiga dusun terendam air. “Tadi pagi (kemarin) surut, tetapi siang ini naik lagi. Bahkan, di Dusun Geger ketinggian air bisa mencapai 1,5 meter lebih. Namun, warga kami tidak mau mengungsi, karena kami menganggap banjir segera surut,” ungkap Kristiono, Kepala Desa Iker-iker Geger, kemarin.
Terendamnya tiga dusun di Iker-iker Geger membuat pelayanan mandek. Tidak hanya itu, listrik dan PDAM juga mati. Praktis kebutuhan makan dan minum warga yang bertahan disuplai dari dapur umum Ansor Gresik kerja sama SER NU Jatim di Balai Desa Iker-iker Geger. “Kami siap siaga membantu warga Iker-iker Geger. Setiap hari suplai makanan 750 bungkus,” ucap M Musyafak, Ketua Posko Banjir PC GP Ansor Gresik.
Lain lagi dengan Morowudi dan Boboh. Banjir yang merendam badan jalan membuat dua jalur terputus, karena ketinggian air mencapai 50 cm. Jalur Surabaya-Gresik melalui Boboh terputus. Begitu juga jalur Cerme- Benjeng juga tidak bisa dilewati. Praktis jalur diarahkan ke Driyorejo dan lewat Bunder. ”Jalur kami alihkan, karena banjir merendam badan jalan. Makanya, jalan tidak bisa dilewati,” ujar AKP Happy Saputra, Kasat Lantas Polres Gresik.
Seperti biasanya banjir luapan air Kali Lamong terus surut, namun hal itu bakal terus terulang. Setiap tahun kawasan Gresik Selatan terendam luapan air Kali Lamong minimal sepuluh kali. Setiap ada hujan deras di Mojokerto dan Lamongan Selatan, air kiriman itu selalu merendam Benjeng, Balongpanggang, Cerme, dan Menganti. Sebab, jalan sepanjang Balongpanggang hingga Cerme tidak pernah ditinggikan.
Ashadi ik
Sebanyak dua desa di Kecamatan Benjeng, sepuluh desa di Kecamatan Cerme, dan dua desa di Kecamatan Menganti. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gresik, Abu Hasan, mengungkapkan, secara keseluruhan banjir menyurut tetapi meluas. Sekarang menggenangi 15 desa untuk empat kecamatan. Ada 1.955 unit rumah terendam air hingga 1,5 meter, dan juga merendam sawah seluas 1.170 hektare. “Kami harapkan air luapan Kali Lamong terus menyurut,” ujar dia.
Pantauan lapangan, dari 15 desa yang terendam air Kali Lamong, dua paling parah. Kedua desa itu Morowudi dan Iker-iker Geger di Kecamatan Cerme. Bahkan, di Iker-iker Geger ketinggian air mencapai 1,5 meter lebih. Sedikitnya 750 unit rumah di tiga dusun terendam air. “Tadi pagi (kemarin) surut, tetapi siang ini naik lagi. Bahkan, di Dusun Geger ketinggian air bisa mencapai 1,5 meter lebih. Namun, warga kami tidak mau mengungsi, karena kami menganggap banjir segera surut,” ungkap Kristiono, Kepala Desa Iker-iker Geger, kemarin.
Terendamnya tiga dusun di Iker-iker Geger membuat pelayanan mandek. Tidak hanya itu, listrik dan PDAM juga mati. Praktis kebutuhan makan dan minum warga yang bertahan disuplai dari dapur umum Ansor Gresik kerja sama SER NU Jatim di Balai Desa Iker-iker Geger. “Kami siap siaga membantu warga Iker-iker Geger. Setiap hari suplai makanan 750 bungkus,” ucap M Musyafak, Ketua Posko Banjir PC GP Ansor Gresik.
Lain lagi dengan Morowudi dan Boboh. Banjir yang merendam badan jalan membuat dua jalur terputus, karena ketinggian air mencapai 50 cm. Jalur Surabaya-Gresik melalui Boboh terputus. Begitu juga jalur Cerme- Benjeng juga tidak bisa dilewati. Praktis jalur diarahkan ke Driyorejo dan lewat Bunder. ”Jalur kami alihkan, karena banjir merendam badan jalan. Makanya, jalan tidak bisa dilewati,” ujar AKP Happy Saputra, Kasat Lantas Polres Gresik.
Seperti biasanya banjir luapan air Kali Lamong terus surut, namun hal itu bakal terus terulang. Setiap tahun kawasan Gresik Selatan terendam luapan air Kali Lamong minimal sepuluh kali. Setiap ada hujan deras di Mojokerto dan Lamongan Selatan, air kiriman itu selalu merendam Benjeng, Balongpanggang, Cerme, dan Menganti. Sebab, jalan sepanjang Balongpanggang hingga Cerme tidak pernah ditinggikan.
Ashadi ik
(ftr)