Harga Jual Gabah Terus Turun

Sabtu, 24 Januari 2015 - 11:24 WIB
Harga Jual Gabah Terus...
Harga Jual Gabah Terus Turun
A A A
BOJONEGORO - Para petani yang mempunyai lahan sawah di bantaran Sungai Bengawan Solo di Kabupaten Bojonegoro saat ini mulai panen padi. Namun, harga jual gabah hasil panen di tingkat petani kini terus turun.

Petani di Desa Ngraho, Kecamatan Gayam, yang mempunyai lahan di bantaran Bengawan Solo mulai panen padi sejak awal Januari lalu. Hasil panen padi kali ini cukup berhasil lantaran lahan persawahan tidak kebanjiran. Menurut Suyadi, 52, petani di Desa Ngraho, lahan sawah seluas seperempat hektare miliknya bisa menghasilkan gabah sebanyak 37 sak atau sekitar 17 kuintal.

Kualitas padi hasil panen padi kali ini cukup bagus karena bulir padinya mentes dan kandungan airnya rendah karena tidak terendam banjir. “Hasil panen padi kali ini cukup berhasil,” ujarnya. Namun, harga jual gabah terus turun seiring berlangsungnya panen raya padi di daerah bantaran Sungai Bengawan Solo.

Suyadi menyebutkan, semula harga gabah hasil panen bisa mencapai Rp4.200 hingga Rp4.300/kilogram (kg). Tetapi, harga gabah itu terus turun menjadi Rp4.000/kg kemudian turun lagi menjadi Rp3.800/kg dan kini harga gabah di kisaran Rp3.600/kg. Ia mengaku tidak mengetahui pasti penyebab turunnya harga gabah hasil panen tersebut.

Namun, ia memperkirakan penyebab turunnya harga gabah itu dipengaruhi adanya panen raya padi di sejumlah daerah. Biasanya hasil panen padi dari petani di daerah bantaran Bengawan Solo di Kabupaten Bojonegoro ini banyak dibeli oleh pemborong dari daerah Kudus, Pati, dan Blora, Jawa Tengah. Namun, kata Suyadi, para pemborong dari Jawa Tengah kini banyak mengambil hasil panen padi di daerah tersebut.

Sementara itu menurut Bupati Bojonegoro, Suyoto, para petani di daerah bantaran Bengawan Solo kini dapat tersenyum lega karena berhasil memanen padi dengan kualitas baik. Sebelumnya, kata dia, petani di daerah bantaran Bengawan Solo selalu gagal panen saat musim hujan karena persawahan tergenang banjir. “Petani saat ini bisa menikmati hasil panen padi yang melimpah,” ujarnya.

Ia menyebutkan, areal persawahan di sepanjang bantaran Sungai Bengawan Solo di Kabupaten Bojonegoro seluas 14.889 hektare dan tersebar di 101 desa mulai di wilayah Kecamatan Margomulyo hingga Kecamatan Baureno. Produksi padi di Kabupaten Bojonegoro pada tahun 2014 lalu mencapai 853.237 ton dari luas areal persawahan seluas 150.962 hektare.

Sedangkan, target produksi padi pada tahun 2015 sebanyak 1.020.530 ton dari luas lahan 161.989 hektare dengan produktivitas padi 6,3 ton per hektare.

Muhammad Roqib
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1082 seconds (0.1#10.140)