Jalan Mustofa Kamal Pasa Longsor

Rabu, 21 Januari 2015 - 11:32 WIB
Jalan Mustofa Kamal...
Jalan Mustofa Kamal Pasa Longsor
A A A
MOJOKERTO - Belum usai polemik penamaan Jalan Mustofa Kamal Pasa, kini muncul masalah baru. Jalan yang melintas di wahana wisata air panas Padusan hingga Desa Claket itu longsor.

Jalan Mustofa Kamal Pasa yang memiliki panjang 4,6 kilometer dengan struktur beton ini memang sedang menjadi polemik. Itu lantaran nama jalan diambil dari nama Bupati Mojokerto Mustofa Kamal Pasa. Terlebih, tahun ini merupakan tahun politik dengan digelarnya pemilihan bupati (pilbup).

MKP, sapaan akrabMustofa Kamal Pasa, diduga melakukan kampanye terselubung terkait pencalonannya kembali dalam Pilbup 2015. Kondisi jalan yang berada di kawasan hutan itu memang rawan longsor karena dikelilingi tebing yang kemiringannya di bawah standar. Selain itu, struktur tanah di beberapa titik memang gembur sehingga rawan longsor saat hujan deras.

Longsor terjadi di Dusun Sembung yang berjarak sekitar1 kilometer dari pintu masuk wahana wisata air panas Desa Padusan. Tak hanya tanah yang memenuhi badan jalan, sejumlah batu besar juga ikut menjadi bagian material longsoran. Siang kemarin sejumlah tim relawan dan petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) ikut melakukan evakuasi material longsoran.

Karena terdapat bebatuan berukuran besar, evakuasi material longsoran dilakukan dengan menggunakan alat berat. “Ada dua titik yang longsor. Tapi memang kondisi yang parah terjadi di titik Dusun Sembung,” kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Mojokerto Tanto Suhariyadi di lokasi kejadian kemarin.

Longsor terjadi Senin (19/1) pagi. Pihaknya sudah melakukan evakuasi awal dan dilanjutkan kemarin dengan menggunakan alat berat. Tak hanya mengevakuasi material longsoran, pihaknya juga mela-kukan antisipasi longsor susulan. Hal itu dilakukan lantaran di lokasi longsor rawan terjadi longsor susulan. Beberapa pohon dan bebatuan yang dalam posisi menggantung diprediksi akan segera longsor jika hujan deras turun.

Karenanya, pihaknya harus melakukan langkah anti-sipasi dengan melakukan perampingan tebing. Sementara ini dilakukan di titik longsoran terparah, yakni di Dusun Sembung yang memiliki tebing setinggi sekitar 12 meter. “Pohon yang rawan tumbang, sekalian kita kepras. Tebing juga kita rampingkan sehingga meminimalisasi longsor susulan,” paparnya.

Untuk sementara ini jalur yang dilakukan perampingan tebing fokus dilakukan di titik longsoran. Tanto tak menampik jika kerawanan longsor yang sama juga berada di beberapa titik lainnya di jalur tersebut. “Untuk sementara saat proses perampingan tebing, akses jalan kita tutup agar aman. Ini akan terus kita lakukan upaya evakuasi dan antisipasi,” ucapnya.

Tebing di jalur Jalan Mustofa Kamal Pasa memang rawan terjadi longsor. Warga akan melakukan patroli jika hujan deras turun lebih dari empat jam. “Karena memang struktur tanahnya yang gembur dan mudah longsor,” ungkap Kasi Pemerintahan Desa Claket Mukhlis.

Dari pantauan KORAN SINDO JATIM , Jalan Mustofa Kamal Pasa memang rawan terjadi longsor. Banyak kemiringan tebing hasil keprasan pelebaran jalan yang bisa memicu longsor. Tak hanya itu, di jalan ini juga terbilang rawan untuk dilalui pengendara lantaran.

Beberapa titik jalan tak ada bahu jalan dan langsung berimpitan dengan jurang. Jalan yang beton ini juga tak dipasang pembatas kendati berdampingan dengan jurang.

Tritus Julan
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0013 seconds (0.1#10.140)