Harga Jual Gabah Mulai Turun

Senin, 19 Januari 2015 - 10:02 WIB
Harga Jual Gabah Mulai Turun
Harga Jual Gabah Mulai Turun
A A A
BOJONEGORO - Harga jual gabah hasil panen petani di Kabupaten Bojonegoro terus turun. Jika sebelumnya gabah dihargai Rp4.600 per kilogram (kg), kini turun menjadi Rp4.400/kg.

Meski turunnya harga jual gabah tidak terlalu drastis, tapi para petani mulai resah. Menurut petani di Desa Temu, Kecamatan Kanor, Munawi, 43, dirnya dan petani lain setelah mengetahui harga gabah hasil panen mulai turun langsung mempercepat pemanenan tanaman padinya.

Hal itu dilakukan agar tidak sampai merugi dan masih bisa menjual gabahnya dengan nilai lumayan tinggi seharga Rp4.400/kg. “Sejak sepekan ini harga jual gabah hasil panen mulai turun Rp100/kg. Bisa jadi turunnya harga gabah basah sampai Rp400/kg,” ujarnya.

Menurut dia, turunnya harga gabah dipicu karena beberapa kota di Jawa Tengah (Jateng), seperti Kudus, Rembang, dan Pati, sedang panen raya. Karena itu, para pembeli atau penebas padi mayoritas dari wilayah Jateng sudah mendapatkan stok melimpah dari wilayah itu dan mengakibatkan harga gabah di Bojonegoro turun. “Tiap tahun yang membeli gabah di sini kebanyakan orang dari Jateng, tetapi sekarang wilayah sana juga sedang panen sehingga stoknya banyak,” ujarnya.

Petani lain di Dusun Nunuk, Desa Pomahan, Kecamatan Baureno, Ahmadi, 35, juga sudah mendengar kabar jika harga gabah petani yang dijual kepada tengkulak mengalami penurunan. Meski demikian, ia tidak buru-buru memanen dini tanaman padinya.

Sebab tanaman padinya seminggu lagi baru bisa dipanen. “Kalau masalah turunnya harga gabah ya perlu disayangkan, tetapi mau bagaimana lagi. Alhamdulillah, saja masih di atas Rp4.000/kg, soalnya panen sebelumnya jauh lebih murah senilai Rp3.000 sampai Rp3.300/kg,” ujarnya.

Ia mengatakan, kebanyakan warga desa sekitar menjual gabahnya dengan cara ditebas atau diborong oleh para tengkulak. Misalnya, per hektar dibeli senilai Rp1 juta. Namun, pada saat harga gabah turun seperti saat ini, para tengkulak yang merugi tersebut akan memotong uang dari transaksi awal.

“Kalau tengkulaknya rugi ya dipotong tapi sedikit. Istilahnya saling mengerti, soalnya terkadang waktu membelinya harga tinggi tetapi tengkulaknya menjual dengan harga rendah,” ungkapnya.

Kepala Dinas (Kadis) Pertanian Kabupaten Bojonegoro, Djupari, mengaku belum mendapat informasi turunnya harga jual gabah basah dari para petani. “Belum ada informasi, harga gabah dari petani masih Rp4.600/kg. Kalaupun turun mudah-mudahan tidak banyak,” kata Djupari.

Pada musim tanam tahun ini, Pemkab Bojonegoro menargetkan produksi padi mencapai 960.000 ton. Panen padi itu berasal dari lahan sawah di Kabupaten Bojonegoro seluas 77.522 hektare. Rinciannya lahan sawah irigasi seluas 36.151 hektare dan lahan sawah tadah hujan seluas 41.371 hektare.

Muhammad Roqib
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5694 seconds (0.1#10.140)