Calon Penyandang Predikat Cum Laude Itu Berpulang
A
A
A
SEMARANG - Kabar tewasnya Ina Winarni membuat FIB Undip, khususnya Jurusan Sastra Indonesia berduka. Pasalnya, di kampus, Ina dikenal sebagai mahasiswi aktif berkegiatan berorganisasi dan pintar.
Bahkan Ina Winarni yang kini semester VII, diprediksi bakal meraih cum laude. Berdasar Kartu Hasil Studi (KHS) mahasiswa, Ina Winarni di semester genap (6) lalu, tahun akademik 2013/2014, memperoleh IPK 3,52 dengan SKS komulatif 130 sks.
Nilai mata kuliah stilistika B, sosiologi sastra A, metode penelitian sastra B, sastra dunia A, microteaching B, dan pengkajian kesenian tradisional A. Sementara mata kuliah KKN masih kosong, sebab Ina baru menyelesaikan KKN 5 September lalu, terhitung sejak 5 Juli di Kabupaten Temanggung.
“Sekarang sudah mulai skripsi, ini kan awal semester 7. Senin 8 September 2014 baru aktif perkuliahan. Ina ini bisa cum laude, tentu dengan melihat hasil skripsinya nanti. Ternyata kami malah mendapat kabar Ina meninggal dunia,” ungkap Ketua Jurusan Sastra Indonesia FIB Undip Suharyo, saat ditemui wartawan, di Kampus FIB, Rabu (10/9/2014).
Suharyo melihat, Ina selama ini sebagai mahasiswa yang cerdas. Selain kemampuan akademik, juga melihat aktifnya berorganisasi.
“Ikut juga di HMJ (Himpunan Mahasiswa Jurusan). Dengan teman–temannya juga baik. Begitu ada kabar ini, teman–temannya termasuk dari kami, menggelar doa bersama di pelataran kampus,” tambahnya.
Sepengetahuan Suharyo, korban sudah tidak mempunyai ayah. Selama ini, yang menjadi wali adalah Umar Syahid. Bahkan semasa SMA, korban yang asli Sumedang, bersekolah di SMA Islam Jepara.
Sebelumnya diberitakan, Ina Winarni ditemukan tewas di rumahnya, di Perumahan Graha Estetika, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang, Selasa 9 September 2014 malam.
Korban ditemukan telentang di kolong tempat tidur, kamar paling depan. Kondisinya tangan terikat tali tambang, wajah dibekap ditutup kain serbet tampak mengeluarkan darah. Korban mengenakan celana pendek dan kaos.
Sepeda motor korban, yakni Honda Vario berikut ponselnya hilang. Polisi menduga Ina menjadi korban pembunuhan motif perampokan. Saat ini, masih dalam penyelidikan Satuan Reserse Kriminal Polrestabes Semarang dan Polsek Banyumanik.
Bahkan Ina Winarni yang kini semester VII, diprediksi bakal meraih cum laude. Berdasar Kartu Hasil Studi (KHS) mahasiswa, Ina Winarni di semester genap (6) lalu, tahun akademik 2013/2014, memperoleh IPK 3,52 dengan SKS komulatif 130 sks.
Nilai mata kuliah stilistika B, sosiologi sastra A, metode penelitian sastra B, sastra dunia A, microteaching B, dan pengkajian kesenian tradisional A. Sementara mata kuliah KKN masih kosong, sebab Ina baru menyelesaikan KKN 5 September lalu, terhitung sejak 5 Juli di Kabupaten Temanggung.
“Sekarang sudah mulai skripsi, ini kan awal semester 7. Senin 8 September 2014 baru aktif perkuliahan. Ina ini bisa cum laude, tentu dengan melihat hasil skripsinya nanti. Ternyata kami malah mendapat kabar Ina meninggal dunia,” ungkap Ketua Jurusan Sastra Indonesia FIB Undip Suharyo, saat ditemui wartawan, di Kampus FIB, Rabu (10/9/2014).
Suharyo melihat, Ina selama ini sebagai mahasiswa yang cerdas. Selain kemampuan akademik, juga melihat aktifnya berorganisasi.
“Ikut juga di HMJ (Himpunan Mahasiswa Jurusan). Dengan teman–temannya juga baik. Begitu ada kabar ini, teman–temannya termasuk dari kami, menggelar doa bersama di pelataran kampus,” tambahnya.
Sepengetahuan Suharyo, korban sudah tidak mempunyai ayah. Selama ini, yang menjadi wali adalah Umar Syahid. Bahkan semasa SMA, korban yang asli Sumedang, bersekolah di SMA Islam Jepara.
Sebelumnya diberitakan, Ina Winarni ditemukan tewas di rumahnya, di Perumahan Graha Estetika, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang, Selasa 9 September 2014 malam.
Korban ditemukan telentang di kolong tempat tidur, kamar paling depan. Kondisinya tangan terikat tali tambang, wajah dibekap ditutup kain serbet tampak mengeluarkan darah. Korban mengenakan celana pendek dan kaos.
Sepeda motor korban, yakni Honda Vario berikut ponselnya hilang. Polisi menduga Ina menjadi korban pembunuhan motif perampokan. Saat ini, masih dalam penyelidikan Satuan Reserse Kriminal Polrestabes Semarang dan Polsek Banyumanik.
(san)