Antisipasi Letusan Gunung Slamet, BPBD Jateng Bagikan Masker

Antisipasi Letusan Gunung Slamet, BPBD Jateng Bagikan Masker
A
A
A
SEMARANG - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Tengah menyediakan sebanyak 56 ribu masker. Masker tersebut siap dibagikan kepada masyarakat di sekitar Gunung Slamet. Persediaan masker itu untuk mengantisipasi meletusnya gunung tertinggi di Jawa Tengah tersebut.
Kepala BPBD Jateng Sarwa Pramana mengatakan, 56 ribu masker itu telah dibagikan ke lima kabupaten di wilayah Gunung Slamet, yakni Kabupaten Banyumas, Purbalingga, Tegal, Pemalang, dan Kabupaten Brebes.
"Pembagian masker tersebut bekerja sama dengan Dinas Kesehatan. Masker itu sudah dibagikan kepada lima BPBD di daerah yang berpotensi terkena imbas abu Gunung Slamet," kata Sarwa, Senin (8/9/2014).
Selain masker, lanjut Sarwa, pihaknya juga telah menyiapkan logistik untuk dibagikan. Logistik terdiri atas 12 jenis seperti mi instan, beras, minyak goreng makanan siap saji dan logistik lain. "Logistik itu sebagai antisipasi jika nanti aktivitas Gunung Slamet meningkat dan warga mengungsi," imbuh dia.
Hingga kini, Gunung Slamet masih menunjukkan aktivitas Siaga (Level III). Atas aktivitas itu, Sarwa mengaku telah mengirimkan surat gubernur yang disebarkan kepada BPBD lima kabupaten. Surat tersebut berisi imbauan agar seluruh BPBD setempat menyebarkan nomor-nomor posko pengungsian yang disiapkan untuk masyarakat sekitar gunung.
"Jadi jika ada aktivitas serius, warga langsung mengetahui akan mengungsi ke posko mana yang telah disiapkan pemerintah, " kata dia.
Kepala Kantor SAR Semarang Agus Haryono mengatakan, sejak meningkatnya status Gunung Slamet menjadi Siaga (Level III), Basarnas telah menggerakkan satu tim rescue untuk bergabung dengan tim SAR gabungan.
Unsur SAR yang terlibat dalam pemantauan aktivitas Gunung Slamet yakni Koramil Pulosari, Kodim Pemalang, Polres Pemalang, Polsek Pulosari, BPBD Pemalang, Kesbangpolinmas Pemalang, dan SAR Purbalingga.
"Kami memerintahkan kepada anggota Basarnas di sana untuk selalu terus berkoordinasi dan memantau perkembangan terbaru dengan instansi setempat terkait aktivitas Gunung Slamet," kata Agus.
Kepala BPBD Jateng Sarwa Pramana mengatakan, 56 ribu masker itu telah dibagikan ke lima kabupaten di wilayah Gunung Slamet, yakni Kabupaten Banyumas, Purbalingga, Tegal, Pemalang, dan Kabupaten Brebes.
"Pembagian masker tersebut bekerja sama dengan Dinas Kesehatan. Masker itu sudah dibagikan kepada lima BPBD di daerah yang berpotensi terkena imbas abu Gunung Slamet," kata Sarwa, Senin (8/9/2014).
Selain masker, lanjut Sarwa, pihaknya juga telah menyiapkan logistik untuk dibagikan. Logistik terdiri atas 12 jenis seperti mi instan, beras, minyak goreng makanan siap saji dan logistik lain. "Logistik itu sebagai antisipasi jika nanti aktivitas Gunung Slamet meningkat dan warga mengungsi," imbuh dia.
Hingga kini, Gunung Slamet masih menunjukkan aktivitas Siaga (Level III). Atas aktivitas itu, Sarwa mengaku telah mengirimkan surat gubernur yang disebarkan kepada BPBD lima kabupaten. Surat tersebut berisi imbauan agar seluruh BPBD setempat menyebarkan nomor-nomor posko pengungsian yang disiapkan untuk masyarakat sekitar gunung.
"Jadi jika ada aktivitas serius, warga langsung mengetahui akan mengungsi ke posko mana yang telah disiapkan pemerintah, " kata dia.
Kepala Kantor SAR Semarang Agus Haryono mengatakan, sejak meningkatnya status Gunung Slamet menjadi Siaga (Level III), Basarnas telah menggerakkan satu tim rescue untuk bergabung dengan tim SAR gabungan.
Unsur SAR yang terlibat dalam pemantauan aktivitas Gunung Slamet yakni Koramil Pulosari, Kodim Pemalang, Polres Pemalang, Polsek Pulosari, BPBD Pemalang, Kesbangpolinmas Pemalang, dan SAR Purbalingga.
"Kami memerintahkan kepada anggota Basarnas di sana untuk selalu terus berkoordinasi dan memantau perkembangan terbaru dengan instansi setempat terkait aktivitas Gunung Slamet," kata Agus.
(zik)