Magma Gunung Slamet Berjarak 100 Meter dari Mulut Kawah

Sabtu, 06 September 2014 - 22:01 WIB
Magma Gunung Slamet...
Magma Gunung Slamet Berjarak 100 Meter dari Mulut Kawah
A A A
PEMALANG - Aliran magma Gunung Slamet terus bergerak naik ke permukaan kawah gunung tertinggi di Jawa Tengah itu seiring aktivitasnya yang masih tinggi. Jarak magma yang mengendap dengan mulut kawah sudah mencapai 100 meter.

Magma Gunung Slamet yang terus bergerak naik ditandai dengan masih terus terjadinya gempa-gempa tremor hembusan yang berlangsung terus menerus berdasarkan pemantauan dengan seismograf.

Gempa tremor hembusan ini mengindikasikan masih adanya aliran baik gas maupun magma yang naik ke atas permukaan kawah.

Ketua Pos Pengamatan Gunung Api Slamet Desa Gambuhan, Kecamatan Pulosari, Kabupaten Pemalang Sudrajat mengatakan, secara kegempaan masih terjadi gempa tremor secara menerus.

Hal ini menunjukan masih terjadinya aliran magma Gunung Slamet terus ke permukaan meskipun belum nampak adanya magma yang sudah sampai ke permukaan.

"Jarak magma ke bibir kawah itu sekitar 100 meter. Jadi kemungkinan masih di rongga-rongga kawah," kata Sudrajat Sabtu (6/9/2014).

Indikasi pergerakan aliran magma tersebut juga ditunjukan dengan masih keluarnya sinar api.

Adanya sinar api itu merupakan indikator ada aliran baik berupa gas atau flurida ke permukaan kawah. "Kalau gas itu sifatnya lepas volume magma yang di permukaan," timpal Sudrajat.

Kendati demikian, Sudrajat menyatakan hingga saat ini pihaknya maupun tim tanggap darurat Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana (PVMBG) belum bisa mengetahui berapa besar volume magma Gunung Slamet yang sudah mengendap di permukaan kawah dan menjadi kubah magma. "Kita hanya bisa melakukan pengamatan secara intensif," jelasnya.

Berdasarkan pengamatan di Pos Gambuhan, Gunung Slamet lebih sering tertutupi kabut. Saat cerah aktivitas yang teramati adalah keluarnya hembusan asap putih tipis sampai putih tebal setinggi 100 - 200 meter.

"Aktivitas kegempaan yang terekam adalah gempa tremor terus menerus, dan 19 kali gempa hembusan," terang Sudrajat.

Lantaran aktivitas vulkanik yang masih tinggi dan status masih dalam level siaga Sudrajat menegaskan warga masih dilarang beraktivitas dalam radius empat kilometer dari puncak gunung.

"Warga harus tetap waspada dan menghindari radius 4 kilometer dari puncak sesuai rekomendasi dari PVMBG," tandasnya.
(sms)
Berita Terkait
Gua Lawa di Lereng Timur...
Gua Lawa di Lereng Timur Gunung Slamet Terbentuk oleh Magma
Suara Gemuruh dari Puncak...
Suara Gemuruh dari Puncak Gunung Slamet, Bikin Siswa SD Ketakutan
4 Legenda Gunung Berapi...
4 Legenda Gunung Berapi di Tanah Jawa, dari Merapi hingga Kelud
Kisah Naomi Pendaki...
Kisah Naomi Pendaki Gunung Slamet: Tersesat 2 Hari, Selamat karena Ikuti Burung
Waspada! Aktivitas Gunung...
Waspada! Aktivitas Gunung Slamet Meningkat, Warga Diminta Menjauh
Gunung Slamet Masih...
Gunung Slamet Masih Aktif, Pendakian dan Perayaan 17 Agustus di Puncak Dilarang
Berita Terkini
Praktisi Hukum: Surat...
Praktisi Hukum: Surat Edaran Gubernur Tak Bisa Dijadikan Acuan Hukum
34 menit yang lalu
Anggota DPRD Dilecehkan,...
Anggota DPRD Dilecehkan, Ratusan Kader Gerinda di Banggai Desak Pelaku Persekusi Diadili
53 menit yang lalu
Kapolres Depok Ungkap...
Kapolres Depok Ungkap Dalang Pembakaran Mobil Polisi Tak Kooperatif saat Diperiksa
2 jam yang lalu
Kronologi Pembakaran...
Kronologi Pembakaran Mobil Polisi oleh Warga di Depok
3 jam yang lalu
Pemprov Jakarta Bakal...
Pemprov Jakarta Bakal Kirim 150 Pelajar untuk Kuliah di Universiti Kuala Lumpur
3 jam yang lalu
Tegas! Polda Metro Jaya...
Tegas! Polda Metro Jaya Ultimatum 4 Buronan Pembakaran Mobil Polisi di Depok Segera Serahkan Diri
4 jam yang lalu
Infografis
Hindari Tarif Trump,...
Hindari Tarif Trump, Apple Terbangkan 1,5 Juta iPhone dari India
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved