Tanda alam menunjukan Merapi bakal meletus
A
A
A
Sindonews.com - Gunung Merapi diprediksi bakal meletus pada tahun ini. Meski demikian letusannya diperkirakan tidak sedahsyat pada tahun 2010 lalu.
Hal ini ditandai dengan sejumlah peningkatan aktivitas Merapi yang terus menggeliat. Selain itu ada beberapa tanda-tanda alam seperti suara dentuman-dentuman yang terus didengar oleh warga yang tinggal di lereng Merapi.
Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Klaten Joko Rukminto mengatakan, kemungkinan Merapi akan meletus pada tahun ini sangatlah besar. Dari ciri-ciri yang ada, sudah menunjukkan bahwa Merapi terus meningkat aktivitasnya.
Dengan kondisi itu, pihaknya meminta agar warga masyarakat di wilayah Lereng Merapi untuk bersiap untuk menghadapi kemungkinan terburuk.
“Lebih baik kita mempersiapkan dan mewaspadai kondisi Merapi sejak awal, daripada nanti terjadi hal yang tidak diinginkan,” ungkap Joko.
Sementara Koordinator Radio Komunitas Merapi, yang juga tinggal di Kawasan Rawan Bencana (KRB) Merapi, Desa Sidorejo, Sukiman mengatakan, dari pengalaman tahun-tahun sebelumnya, jika Merapi mengeluarkan dentuman-dentuman maka hal itu akan semakin mendekatkan dengan letusan.
Sukiman mengatakan, Gunung Merapi pernah mengeluarkan dentuman dan gemuruh yang sering pada 2010 lalu yang berakhir dengan erupsi dahsyat.
Meskipun demikian, pihaknya yakin letusan yang terjadi pada tahun ini akan berbeda kekuatannya dibanding tahun 2010 lalu.
Menurutnya kemungkinan letusan tahun ini sangatlah kecil, selain itu letusan juga terjadi sesuai dengan siklus 3-4 tahunan Gunung Merapi.
“Ada kemungkinan Meletus pada tahun ini, namun ini hanya prediksi saja, pastinya juga ada kemungkinan statusnya bakal menurun menjadi aktif normal kembali,” ujarnya.
Sukiman menuturkan, jika nantnya gunung tersebut meletus, maka material yang dimuntahkan bakal masuk ke Kali Gendol dan wilayah di sisi barat Merapi.
Sedangkan kemungkinan masuk di wilayah Klaten itu, sangatlah kecil karena dari prediksi dan pengamatan yang dia lakukan jalur material yang terbentuk kali ini tetap mengarah ke Kali Gendol.
Meskipun demikian, dia mengatakan tidak menutup kemungkinan wilayah Kali Woro juga akan terkena imbasnya jika material yang dimuntahkan cukup banyak.
“Kita akan melihat kondisi terkini di puncak gunung, kemungkinan pada pekan depan, nanti akan diketahui bagaimana alurnya,” timpalnya.
Hal ini ditandai dengan sejumlah peningkatan aktivitas Merapi yang terus menggeliat. Selain itu ada beberapa tanda-tanda alam seperti suara dentuman-dentuman yang terus didengar oleh warga yang tinggal di lereng Merapi.
Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Klaten Joko Rukminto mengatakan, kemungkinan Merapi akan meletus pada tahun ini sangatlah besar. Dari ciri-ciri yang ada, sudah menunjukkan bahwa Merapi terus meningkat aktivitasnya.
Dengan kondisi itu, pihaknya meminta agar warga masyarakat di wilayah Lereng Merapi untuk bersiap untuk menghadapi kemungkinan terburuk.
“Lebih baik kita mempersiapkan dan mewaspadai kondisi Merapi sejak awal, daripada nanti terjadi hal yang tidak diinginkan,” ungkap Joko.
Sementara Koordinator Radio Komunitas Merapi, yang juga tinggal di Kawasan Rawan Bencana (KRB) Merapi, Desa Sidorejo, Sukiman mengatakan, dari pengalaman tahun-tahun sebelumnya, jika Merapi mengeluarkan dentuman-dentuman maka hal itu akan semakin mendekatkan dengan letusan.
Sukiman mengatakan, Gunung Merapi pernah mengeluarkan dentuman dan gemuruh yang sering pada 2010 lalu yang berakhir dengan erupsi dahsyat.
Meskipun demikian, pihaknya yakin letusan yang terjadi pada tahun ini akan berbeda kekuatannya dibanding tahun 2010 lalu.
Menurutnya kemungkinan letusan tahun ini sangatlah kecil, selain itu letusan juga terjadi sesuai dengan siklus 3-4 tahunan Gunung Merapi.
“Ada kemungkinan Meletus pada tahun ini, namun ini hanya prediksi saja, pastinya juga ada kemungkinan statusnya bakal menurun menjadi aktif normal kembali,” ujarnya.
Sukiman menuturkan, jika nantnya gunung tersebut meletus, maka material yang dimuntahkan bakal masuk ke Kali Gendol dan wilayah di sisi barat Merapi.
Sedangkan kemungkinan masuk di wilayah Klaten itu, sangatlah kecil karena dari prediksi dan pengamatan yang dia lakukan jalur material yang terbentuk kali ini tetap mengarah ke Kali Gendol.
Meskipun demikian, dia mengatakan tidak menutup kemungkinan wilayah Kali Woro juga akan terkena imbasnya jika material yang dimuntahkan cukup banyak.
“Kita akan melihat kondisi terkini di puncak gunung, kemungkinan pada pekan depan, nanti akan diketahui bagaimana alurnya,” timpalnya.
(sms)