Beranda
Nasional
Internasional
Metro
Daerah
Lifestyle
Sports
Ekonomi Bisnis
Teknologi
Sains
Otomotif
Edukasi
Kalam
GenSINDO
Infografis
Video
Foto
Indeks
BPPTKG Prediksi Erupsi Merapi Menuju Selatan dan Tenggara
loading...
Ilustrasi/SINDOnews/Dok
A
A
A
YOGYAKARTA - Balai Penyeledikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) hingga kini belum dapat memastikan waktu erupsi Gunung Merapi. Namun, demikian prediksi arah erupsi menuju Selatan dan tenggara.
Kepala BPPTKG Hanik Humaida mengatakan, dalam beberapa kali guguran memang mengarah ke barat. Namun demikian hal ini belum menunjukkan arah erupsi jika terjadi erupsi atau letusan eksplosif.
"Berdasarkan kondisi morfologi kawah saat ini arah ancaman dominan ke arah Selatan-Tenggara," terangnya kepada wartawan, Minggu (15/11/2020).
Dijelaskannya melihat kondisi magma saat ini, sumbatan yang ada saat ini tidak terlalu kuat. Hal ini terjadi sejak terbentuknya kawah yang dalam pasca erupsi 2010 lalu.
Hal ini yang membuat BPPTKG smakin yakin erupsi kali ini tidak sedahsyat 2010 lalu. "Karena hampir mirip erupsi 2006 lalu," jelasnya. (Baca juga: Status Siaga, Merapi Keluarkan 11 Kali Guguran Lava Pijar dan Suara Gemuruh)
Sampai dengan Minggu (15/11/2020) sore , BPPTKG mencatat 33 gempa guguran sejak pukul 12.00 WIB sampai dengan pukul 18.00 WIB. (Baca juga: Kenangan Sardi, Berjibaku Menyelamatkan Diri Dari Amuk Wedhus Gembel)
Dari 33 gempa guguran, terdengar dua kali guguran dari pos pengamatan gunung api di Babadan Magelang Jawa Tengah. "status masih siaga dan radius 5 km dari puncak Merapi harus bebas aktivitas masyarakat," pungkasnya.
Kepala BPPTKG Hanik Humaida mengatakan, dalam beberapa kali guguran memang mengarah ke barat. Namun demikian hal ini belum menunjukkan arah erupsi jika terjadi erupsi atau letusan eksplosif.
"Berdasarkan kondisi morfologi kawah saat ini arah ancaman dominan ke arah Selatan-Tenggara," terangnya kepada wartawan, Minggu (15/11/2020).
Dijelaskannya melihat kondisi magma saat ini, sumbatan yang ada saat ini tidak terlalu kuat. Hal ini terjadi sejak terbentuknya kawah yang dalam pasca erupsi 2010 lalu.
Hal ini yang membuat BPPTKG smakin yakin erupsi kali ini tidak sedahsyat 2010 lalu. "Karena hampir mirip erupsi 2006 lalu," jelasnya. (Baca juga: Status Siaga, Merapi Keluarkan 11 Kali Guguran Lava Pijar dan Suara Gemuruh)
Sampai dengan Minggu (15/11/2020) sore , BPPTKG mencatat 33 gempa guguran sejak pukul 12.00 WIB sampai dengan pukul 18.00 WIB. (Baca juga: Kenangan Sardi, Berjibaku Menyelamatkan Diri Dari Amuk Wedhus Gembel)
Dari 33 gempa guguran, terdengar dua kali guguran dari pos pengamatan gunung api di Babadan Magelang Jawa Tengah. "status masih siaga dan radius 5 km dari puncak Merapi harus bebas aktivitas masyarakat," pungkasnya.
(boy)
Explore More