Merapi Masuk Fase Erupsi, Ganjar Minta BPBD Memastikan Kondisi Pengungsi

SEMARANG - Gunung Merapi yang saat ini telah memasuki fase erupsi menjadi perhatian Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo . Pihaknya meminta BPBD di daerah yang mengelilingi Gunung Merapi untuk memastikan kondisi pengungsi dan tempat pengungsiannya

(Baca juga: Merapi Masuk Fase Erupsi, Warga di Area Bahaya Dipastikan Mengungsi )

Ia mengatakan, instruksi secara umum masih sama seperti pada saat status Gunung Merapi meningkat pada level siaga. Ganjar meyakini, warga di lereng Gunung Merapi sudah paham dan akan ikut perintah BPBD. "(Instruksinya) sama, karena mereka sudah terlatih sudah tahu, ikuti seluruhnya perintah dari BPBD," kata Ganjar , Rabu (6/1/2021).

Orang nomor satu di Jateng itu juga meminta agar BPBD mengambil data sains dari vulkanologis terkait perkembangan aktivitas Gunung Merapi . Kemudian, data tersebut disampaikan pada masyarakat agar mereka juga memahami.



"Kebetulan saya dilapori setiap hari, dapat laporan terus oleh kawan-kawan dan sampai hari ini masih terkendali, serta di tempat-tempat pengungsian selalu siaga," kata Ganjar .

Bahkan, kata Ganjar , sampai dengan tadi malam dirinya masih mendapat laporan terkini tentang kondisi pengungsian di Boyolali, Magelang dan Klaten.

(Baca juga: Ustaz Erwan Sa'ad Diburu Polisi Usai Deklarasi Pembentukan Laskar Jundullah )

Terkait pengungsi, hingga hari ini pihaknya terus meminta agar pengelola tempat pengungsian memastikan kondisi para pengungsi dijaga dengan baik. Utamanya berkaitan dengan protokol kesehatan COVID-19.

"Sekarang saya minta untuk dipastikan di area yang berbahaya itu pastikan mereka semua sudah mengungsi dan saya minta untuk mengecek," ujarnya.

(Baca juga: Bojonegoro Gempar, Penggali Makam Temukan Jenazah Terkubur 20 Tahun Kondisinya Masih Utuh )

Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Daerah Istimewa Yogyakarta, menyatakan Gunung Merapi mulai memasuki fase erupsi 2021.

Kepala BPPTKG Hanik Humaida mengatakan, Gunung Merapi telah memasuki fase awal erupsi sejak 31 Desember 2020 yang ditandai munculnya titik api diam hingga fenomena guguran lava pijar dari puncak yang terlihat pertama kali pada 4 Januari 2021 malam.