Warga mulai batasi aktivitas 5 km dari puncak Merapi

Kamis, 01 Mei 2014 - 20:16 WIB
Warga mulai batasi aktivitas 5 km dari puncak Merapi
Warga mulai batasi aktivitas 5 km dari puncak Merapi
A A A
Sindonews.com - Pasca dinaikkannya status Gunung Merapi dari aktif normal level I menjadi waspada level II, sejumlah warga masih tetap melakukan aktivitas seperti biasa. Namun mereka mulai membatasi jangkauan hingga 5 kilometer dengan puncak Merapi.

"Kalau mau merumput sekarang terbatas hanya di jarak 5 kilometer saja. Tidak berani lebih dari itu. Sebelumnya bisa sampai 2 kilometer dari puncak,” imbuh Basuki.

Tempat tinggal Basuki sendiri hanya berjarak sekitar 5-8 kilometer dari puncak Merapi. Sesaat sebelum peningkatan status pada Rabu dinihari 30 April 2014 lalu, Basuki mendengar dentuman keras.

"Yang penting kami selalu dikabari perkembangan terbaru dan valid Gunung Merapi oleh pemerintah," kata Basuki, warga Dusun Babadan I, Desa Babadan, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang, Kamis (1/5/2014).

Petugas Pengamat Pos Babadan, Triyono mengatakan, sebelum dinaikkan statusnya, Gunung Merapi sempat mengeluarkan suara dentuman hingga puluhan kali dan terekam di alat seismograf pos pengamatan Babadan yang berjarak 4,4 kilometer dari puncak Merapi.

“Bunyi dentuman terjadi berselang menit dan jam. Kemungkinan, bunyi tersebut berasal dari perut Merapi,” jelasnya.

Sejak berstatus waspada, pihaknya mengaku terus melakukan sosialisasi lewat radio panggil komunitas. Informasi terkini juga disampaikan ke warga melalui radio panggil tersebut.

Apalagi, banyak relawan di wilayah Kabupaten Magelang yang siap melakukan sosialisasi ke warga.

Sementara itu, Pemerintah Kabupaten Magelang langsung menggelar rapat koordinasi dengan stakeholder dan instansi terkait. Rapat tersebut bertujuan untuk mengantisipasi segala hal yang mungkin terjadi.

"Yang pasti, rapat tadi bertujuan untuk mengecek kesiapan terhadap peningkatan Merapi," kata Camat Dukun, Siti Zumaroh.

Menurutnya, terdapat beberapa hal yang perlu segera mendapat perhatian serta tindak lanjut dari Pemkab Magelang. Terutama kondisi jalur evakuasi yang saat ini banyak kerusakan.

"Termasuk jembatan yang rusak dan putus untuk segera mendapatkan penanganan. Sehingga nantinya tidak menjadi kendala evakuasi warga jika terjadi hal- hal yang tidak diinginkan," ungkap Siti.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8008 seconds (0.1#10.140)