Biarlah Gunung Kelud meletus
A
A
A
Sindonews.com - Kepala Pos Pantau Gunung Kelud Khoirul Huda berharap agar gunung tersebut segera meletus. Pasalnya, situasi tegang saat ini justru dinilai semakin membuat situasi warga mencekam dan berlarut-larut.
Terlebih, gunung yang memiliki ketinggian 1.731 meter di atas permukaan laut (MDPL) batal meletus Tahun 2007 lalu.
"Kalau memang waktunya meletus biarlah meletus. Sehingga masyarakat lebih bisa tenang, daripada situasi yang tidak pasti yang berlarut larut," ujarnya, Selasa (4/2/2014).
Staf Pos Pantau, Kuncoro, menambahkan jika mengacu hasil rekam seismik hari ini (00.00-06.00 WIB), frekuensi gempa tremor Gunung Kelud mengalami penurunan.
"Setidaknya dibandingkan kemarin dengan waktu yang sama. Yakni 15 kali VB, 5 kali VA dan satu kali gempa Tektonik Jauh (TJ)," ujarnya singkat.
Seperti diketahui, sesuai rekam jejak aktivitas Kelud, gunung api yang berbatasan dengan Kabupaten Kediri, Blitar dan Kabupaten Malang ini memiliki siklus letusan 12-15 tahun sekali. Arsip menyebutkan, bahwa Kelud mulai meletus pada tahun 1901, 1919, 1951, 1966, dan 1990.
Terakhir pada 16 Oktober 2007. Sekitar 135.000 jiwa warga Kabupaten Blitar yang berada di radius 10 km dari Kelud diungsikan.
Terlebih, gunung yang memiliki ketinggian 1.731 meter di atas permukaan laut (MDPL) batal meletus Tahun 2007 lalu.
"Kalau memang waktunya meletus biarlah meletus. Sehingga masyarakat lebih bisa tenang, daripada situasi yang tidak pasti yang berlarut larut," ujarnya, Selasa (4/2/2014).
Staf Pos Pantau, Kuncoro, menambahkan jika mengacu hasil rekam seismik hari ini (00.00-06.00 WIB), frekuensi gempa tremor Gunung Kelud mengalami penurunan.
"Setidaknya dibandingkan kemarin dengan waktu yang sama. Yakni 15 kali VB, 5 kali VA dan satu kali gempa Tektonik Jauh (TJ)," ujarnya singkat.
Seperti diketahui, sesuai rekam jejak aktivitas Kelud, gunung api yang berbatasan dengan Kabupaten Kediri, Blitar dan Kabupaten Malang ini memiliki siklus letusan 12-15 tahun sekali. Arsip menyebutkan, bahwa Kelud mulai meletus pada tahun 1901, 1919, 1951, 1966, dan 1990.
Terakhir pada 16 Oktober 2007. Sekitar 135.000 jiwa warga Kabupaten Blitar yang berada di radius 10 km dari Kelud diungsikan.
(rsa)