Tuntut penerbangan bersubsidi, warga demo Bandara Samarinda

Rabu, 03 April 2013 - 12:37 WIB
Tuntut penerbangan bersubsidi,...
Tuntut penerbangan bersubsidi, warga demo Bandara Samarinda
A A A
Sindonews.com - Ratusan warga perbatasan berunjuk rasa di Bandara Temindung, Samarinda, setelah penerbangan bersubsidi untuk kawasan pedalaman dan perbatasan di Kalimantan Timur (Kaltim) tak kunjung dipenuhi.

Mereka mendesak agar penerbangan bersubsidi segera direalisasikan. Warga perbatasan merasa hilang kesabaran setelah tiga bulan menunggu, tak ada tanda-tanda penerbangan perintis bersubsidi dimulai.

"Kami sudah cukup bersabar selama tiga bulan lebih menunggu. Sampai kapan kami harus menunggu," kata Koordinator mahasiswa perbatasan, Rum Tingai, Rabu (3/4/2013).

Sempat berunjuk rasa hampir dua jam tanpa jawaban yang jelas, pengunjuk rasa kemudian hendak masuk ke dalam bandara. Beruntung aparat kepolisian dari Polresta Samarinda dibantu Brimob Polda Kaltim dapat menghalau aksi tersebut.

Dua jam setelah berunjuk rasa, warga ditemui olej Gubernur Kalimantan Timur Awang Faroek Ishak. Gubernur datang saat pengunjuk rasa mengancam masuk ke areal run way bandara.

Setelah berdialog dengan pengunjuk rasa, Awang Faroek kemudian mengajak perwakilan pengunjuk rasa untuk bertemu di Kantor Gubernur Kaltim membicarakan lebih jauh terkait tuntutan warga. Kebetulan di Samarinda sedang ada Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan Kementerian Keuangan RI.

"Di Kantor Gubernur sedang ada dirjen keuangan, kita bicarakan di sana. Silakan tanya langsung apa masalahnya kenapa anggaran penerbangan perintis bersubsidi belum dicairkan," kata Awang Faroek.

Sebelumnya, warga perbatasan berunjuk rasa menuntut penerbangan perintis bersubsidi untuk kawasan pedalaman dan perbatasan di Kaltim. Pemenang lelang sebenarnya sudah ditentukan yakni Avia Star Mandiri.

Sayangnya anggaran masih belum bisa dicairkan. Padahal sudah tiga bulan penerbangan bersubsidi ini terhenti. Penerbangan reguler yang sangat mahal juga masih jarang. Transportasi udara ini menjadi satu-satunya akses warga perbatasan, termasuk untuk memenuhi kebutuhan pokoknya.
(hyk)
Berita Terkait
Mencekam! Bentrokan...
Mencekam! Bentrokan Pecah di Konawe, Warga Protes Debu Batu Bara Dibalas Tembakan Gas Air Mata
Terancam, Tenaga Medis...
Terancam, Tenaga Medis dan Warga Pendatang Mengungsi Tinggalkan Kobakma Papua
Camat Parung Panjang...
Camat Parung Panjang Ngumpet di Kantor, Massa Demo dan Aparat Saling Dorong
Warga Ramai-ramai Kepung...
Warga Ramai-ramai Kepung Kantor Camat Parung Panjang, Sindir Pungli: Ada Uang Seratus, Jalan Lu Mulus
Diluruk Puluhan Warganya,...
Diluruk Puluhan Warganya, Kades di Gresik Ini Pilih Kabur
Warga Ring Satu Diabaikan,...
Warga Ring Satu Diabaikan, Pintu Masuk PT TPPI Tuban Diblokade
Berita Terkini
Menham Natalius Pigai...
Menham Natalius Pigai Usulkan 3 Hukuman Sekaligus untuk Mantan Kapolres Ngada
47 menit yang lalu
Banjir Muarojambi Meluas,...
Banjir Muarojambi Meluas, 7 Kecamatan Terendam
1 jam yang lalu
Gempa M5,2 Guncang Bayah...
Gempa M5,2 Guncang Bayah Banten, Dirasakan hingga Bogor
2 jam yang lalu
Ini Tarif PBJT Jasa...
Ini Tarif PBJT Jasa Perhotelan saat Inap di Hotel Jakarta, Wajib Tahu
2 jam yang lalu
Kisah Penangkapan Crazy...
Kisah Penangkapan Crazy Rich Kiai Murmo yang Memicu Kemarahan Pangeran Diponegoro Kepada Belanda
3 jam yang lalu
Bangunan Liar di Bantaran...
Bangunan Liar di Bantaran Kali Bekasi Dibongkar, Kades Kritik Dedi Mulyadi Otoriter: Bukan Zaman Penjajah Ini
4 jam yang lalu
Infografis
HGU 100 Tahun Dipermasalahkan,...
HGU 100 Tahun Dipermasalahkan, UU IKN Digugat Warga Dayak ke MK
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved