Wakil Bupati Sarmi Papua Kosong, LMA dan Dewan Adat Usulkan 3 Calon
A
A
A
JAYAPURA - Lembaga Masyarakat Adat (LMA) dan Dewan Adat Kabupaten Sarmi , Papua meminta jabatan wakil bupati yang saat ini kosong karena Yosina Insyaf ditahan di Lapas Abepura atas kasus korupsi segera diisi.
LMA dan Dewan Adat merupakan lembaga tinggi dalam tatanan masyarakat adat di Sarmi. "Kami mengusulkan tiga nama, yaitu Dance Dansu, Aki Buefar dan Leonard J Sawerdani untuk menjadi Wakil Bupati Sarmi mendampingi Bupati Eduard Fonataba," kata Ketua LMA Kabupaten Sarmi, Zakarias J Sakweray di Jayapura, Selasa (17/3/2020). (Baca juga: Kejaksaan Agung Tangkap Wakil Bupati Sarmi Papua)
Dijelaskan, calon pertama yakni Dance Dansu pernah menjabat Wakapolres Sarmi 2013-2014, sementara Aki Buefak pensiunan ASN Sarmi, dan Leonard J Sawerdani pernah menjabat Dandim Sarmi periode 2017.
"Mereka adalah putra dan putri Sarmi yang mempunyai latar belakang yang baik, karena mempunyai pengalaman dibidang masing-masing. Salah satu di antaranya mereka ini sangat tepat untuk membantu Bupati Eduard Fonataba dalam menjalankan pemerintahan di sisa periode," katanya.
Zakarias menegaskan, ketiga nama itu sudah disodorkan ke DPRD Kabupaten Sarmi agar menjadi bahan pertimbangan untuk menjadi calon wakil bupati. "Harapannya Bupati Eduard Fonataba bisa memilih satu dari tiga nama ini dan DPRD segera membentuk Pansus ataupun segera menggelar sidang penetapan jika sudah disetujui dan disepakati siapa yang layak dan tepat menjadi wakil bupati Sarmi," katanya.
Sementara anggota Dewan Adat Kabupaten Sarmi, Lukas Wotone mengaku pihak Dewan Adat dari lima suku besar di Kabupaten Sarmi yakni Sobey, Armati, Rumbuai, Manirem dan Isirawa sangat mengharapkan ada figur wakil bupati yang mendampingi Bupati Eduard Fonataba agar jalannya pemerintahan bisa maksimal.
"Kami lihat pemerintah di Sarmi belum maksimal, karena ibu wakil bupati (Yosina Insyaf) yang lama sejak setahun terakhir nonaktif dan sedang menjalani hukuman. Sehingga Bapak Bupati Eduard Fonataba butuh wakil yang tepat untuk secara bersama-sama menjalankan pemerintahan," katanya.
Sedangkan, Koordinator Polisi Adat Sarmi, Apsalom Asinggau dalam kesempatan tersebut mengumpamakan Kabupaten Sarmi saat ini ibarat orang yang sedang pincang karena tidak miliki wakil bupati. "Sehingga usulan ini harus kami dorong agar Sarmi miliki Wakil Bupati dan pemerintahan bisa berjalan dengan lancar dan baik," tegasnya.
LMA dan Dewan Adat merupakan lembaga tinggi dalam tatanan masyarakat adat di Sarmi. "Kami mengusulkan tiga nama, yaitu Dance Dansu, Aki Buefar dan Leonard J Sawerdani untuk menjadi Wakil Bupati Sarmi mendampingi Bupati Eduard Fonataba," kata Ketua LMA Kabupaten Sarmi, Zakarias J Sakweray di Jayapura, Selasa (17/3/2020). (Baca juga: Kejaksaan Agung Tangkap Wakil Bupati Sarmi Papua)
Dijelaskan, calon pertama yakni Dance Dansu pernah menjabat Wakapolres Sarmi 2013-2014, sementara Aki Buefak pensiunan ASN Sarmi, dan Leonard J Sawerdani pernah menjabat Dandim Sarmi periode 2017.
"Mereka adalah putra dan putri Sarmi yang mempunyai latar belakang yang baik, karena mempunyai pengalaman dibidang masing-masing. Salah satu di antaranya mereka ini sangat tepat untuk membantu Bupati Eduard Fonataba dalam menjalankan pemerintahan di sisa periode," katanya.
Zakarias menegaskan, ketiga nama itu sudah disodorkan ke DPRD Kabupaten Sarmi agar menjadi bahan pertimbangan untuk menjadi calon wakil bupati. "Harapannya Bupati Eduard Fonataba bisa memilih satu dari tiga nama ini dan DPRD segera membentuk Pansus ataupun segera menggelar sidang penetapan jika sudah disetujui dan disepakati siapa yang layak dan tepat menjadi wakil bupati Sarmi," katanya.
Sementara anggota Dewan Adat Kabupaten Sarmi, Lukas Wotone mengaku pihak Dewan Adat dari lima suku besar di Kabupaten Sarmi yakni Sobey, Armati, Rumbuai, Manirem dan Isirawa sangat mengharapkan ada figur wakil bupati yang mendampingi Bupati Eduard Fonataba agar jalannya pemerintahan bisa maksimal.
"Kami lihat pemerintah di Sarmi belum maksimal, karena ibu wakil bupati (Yosina Insyaf) yang lama sejak setahun terakhir nonaktif dan sedang menjalani hukuman. Sehingga Bapak Bupati Eduard Fonataba butuh wakil yang tepat untuk secara bersama-sama menjalankan pemerintahan," katanya.
Sedangkan, Koordinator Polisi Adat Sarmi, Apsalom Asinggau dalam kesempatan tersebut mengumpamakan Kabupaten Sarmi saat ini ibarat orang yang sedang pincang karena tidak miliki wakil bupati. "Sehingga usulan ini harus kami dorong agar Sarmi miliki Wakil Bupati dan pemerintahan bisa berjalan dengan lancar dan baik," tegasnya.
(shf)